Foto budak pejabat Papua |
Sucenko. Orang-orang asli Papua yang menjadi pejabat di berbagai tingkatan, baik eksekutif,Legislatif dan beberapa orang di Judikatif sesungguhnya belum menyadari diri mereka sendiri. Mereka hanya di jadikan tameng atau topeng atau lebih tepat adalah budak-budak bangsa colonial belum pernah membawa manfaat bagi orang-orang asli Papua. Mereka-mereka ini menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta,Bupati dan wakil bupati Jakarta, Ketua DPRD/P, Wakil dan anggota DPRD/P Jarakta.
Mereka tidak menyadari bahwa waktu mereka, tenaga mereka,uang mereka,pikiran mereka terbuang di pesawat, di hotel Jakarta, pertemuan-pertemuan di Jakrata. Mereka tidak ada waktu untuk kunjungan pelayanan kedesa-desa untuk menlihat kondisi kesehatan dan kehidupan taraf ekonomi serta pendidikan masyarakat yang menjadi tugas dan tanggungjawab utama mereka. Terjadi pembiaran dan pengabaian dalam kehidupan yang memprhatinkan. Ironi benar, pejabat-pejabat orang-orang asli Papua benar-benar menjadi bagian dari orang-orang Melayu, Indonesia yang menindas, memperbudak, dan memusnakan orang-orang asli Papua dengan berbagai bentuk program penipuan, pembohongan, diskriminatif dan eksploitatif di Tanah Papua Barat.
Pejabat Papua harus sadar dan belajar adat orang Papua sungguh-sungguh agar kamu dihargai oleh Rakyat Bangsa Papua Barat.
NKRI bukam milik orang Papua/Melanesia ingat itu pejabat papua yang baik dalam eksekutif,Legislatif dan beberapa orang di Judikatif.
Suara Cendrawasih Kolaitaga
0 komentar :
Posting Komentar