Pages

Pages

Jumat, 19 Februari 2016

Seakan Kitorang Setengah Binatang

Yusuph Aleksander Waita, pelaku tindakan asusila yang dipukul dan disiksa oleh Kepolisian Republik Indonesia
Seakan kitorang Setengah Binatang adalah sebuah judul buku yang ditulis oleh seorang pejuang Papua Merdeka Filep Karma, sebuah karya yang ditulis atas fakta tentang apa yang dialami rakyat bangsa Papua Barat di semua bidang seperti diskriminasi rasial, penembakan, pembunuhan, dan segalah bentuk penindasan lainya, sejak Papua Barat dimasukan ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) demi kepentingan Amerika Seikat dan Indonesia.

Beredarnya foto yang ramai diperbincangkan di Sosial Media Facebook atas perlakuan tidak beradab dari Kepolisian Republik Indonesia itu atas tuduhan tindakan asusila yang dilakukannya. Namun, Indonesia sebagai negara hukum mestinya diproses secara hukum. Namun tindakan-tindakan seperti pukul, ditelanjangi dan diikat dengan tali merupakan sebuah tindakan diluar batas kemanusiaan dan terbukti bahwa penerapan hukum di Papua sangat tidak benar. Jika pria tersebut terbukti melakukan tindakan asusila mustinya diperlakukan dengan cara manusiawi untuk dilanjutkan dalam proses hukum

Seperti ditulis di salah satu media online, Kapolda Papua Paulus Waterpau menyalahkan diungganya foto-foto tersebut di Sosial Media, seolah-olah ingin menutup tindakan biadab yang dilakukan anak buahnya. Hal ini bisa dikatakan bahwa produk hukum yang dibuat  pemerintah Indonesia tak sejalan dengan tindakan di lapangan. Maka, rakyat Papua Barat semakin membenci  Militer dan Kepolisian Indonesia dan menganggap Indonesia sebagai negara kolonial yang tidak berperikemanusiaaan dan pemerintahnya tidak memilki hati nurani.

Pahitnya penderitaan yang dihadapi oleh rakyat Papua Barat sejak 1961- saat ini, tidak henti-hentinya malah semakin hari kian bertambah. Pemerintah Indonesia melalui Militernya telah meninggalkan dan masih membuat luka di hati rakyat Papua. Atas namakan pembangunan dan lain sebagainya manusia Papua dibuat kedudukan setara binatang.


Dengan alasan apapun itu tidak akan memyembuhkan luka di hati rakyat bangsa Papua Barat yang masih membekas. Sehingga sampai kapan pun tuntutan kemerdekaan Papua Barat tidak akan padam. (hns)
Lokasi: Papua, Indonesia
 
http://www.wene-papua.com/2016/02/seakan-kitorang-binatang.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar