Korban teror di Kaimana |
Beliau mengaku menjadi korban pemukulan dari anggota TNI pada rabu 17 Februari 2016 di Lokbon Perusahaan Wana Kayu di Kampung Kensi Dstrik Arguni Atas Kabupaten Kaimana. Oktonum TNI yang melakukan tindakan pemukullan terhadap sang korban adalah bertugas keamanan diperusahaan PT. Wana Kayu yang sementara beroperasi di wilayah Distrik Arguni Atas kampung Kensi sampai Maskur.
Menurut laporan sang korban kepada media KNPB Kaimana, anggota TNI yang bertugas di wilayah mereka telah berlebihan dalam mengambil hasil alam berupa satwa liar di wilayah mereka sehingga dirinya berusaha mengarahkan anggota TNI yang bertugas disitu untuk melakukan ijin terlebih dahulu kepada Petuanan atau Kepala Dusun setempat karena daerah itu merupakan wilayah adat tempat mencari nafkah bagi masyarakat setempat, namun anggota TNI tidak menerima sehingga menodongkan senjata dan melakukan pemukulan.
“Saya di pukul oleh Tentara yang tugas di perusahaan PT Wana Kayu karena melarang mereka menembak binatang sembarang ” tuturnya. “saya hanya kasih tahu mereka untuk melapor ke Petuanan atau Kepala dusun kalau mau cari binatang atau apa saja di wilayah kami, tetapi anggota TNI tidak menerima itu dan saya dipukul”. Lanjutnya.
Menurut Welem, anggota TNI yang bertugas di wilayah mereka akan membuat susah masyarakat bila tidak ditangani dengan baik, sehingga beliau mengharapkan agar perusahaan Wana Kayu yang beroperasi di wilayah itu harus di tutup karena kehadirannya membawa ancaman bagi kehidupan warga setempat.
Sebab kejadian itu menurutnya bukan baru terjadi, tindakan sewenang-wenang yang di lakukan TNI sudah sering terjadi kepada masyarakat setempat namun informasi itu tidak terungkap.”Ini bukan masalah baru, sudah beberapa kali kejadian ini dibuat oleh TNI, tapi masyarakat karena takut sehingga tidak melapor ke kota” tuturnya
Menanggapi laporan yang disampikan kepada media ini, Wakil Ketua II PRD Kaimana Karel Megy mengecam Pemerintah Daerah Kaimana atas tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh aparat TNI kepada rakyat sipil di Daerah Kaimana khusunya di Daerah-Daerah tepencil.
“ Kami melihat adanya upaya intimidasi terselubung yang di lakukan oleh TNI /POLRI melaluirbagai Perusahaan-Perusahaan yang beroperasi di wilayah Kaimana. Untuk itu, sebagai representatif rakyat Papua Barat di Daerah, kami menyampaikan kepada pemerintah daerah Kaimana agar berhenti mengeluarkan ijin kepada perusahan-perusahan untuk beroperasi di Kaimana karena memiliki dampak yang tidak menguntungkan bagi rakyat pribumi”. Jelas Karel Megy menanggapi laporan yang diterima KNPB Kaimana.
http://nestasuhunfree.blogspot.co.id/2016/02/oknum-anggota-tni-teror-warga-sipil-di.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar