Jayapura, Jubi – Selasa, 16 Februari 2016, aktivis Hak Asasi
Manusia (HAM) dan lingkungan hidup serta sejumlah warga Indonesia di di
Amerika Serikat melakukan aksi diam di San Francisco, California,
mendesak Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan isu HAM dan keadilan
sebagai prioritas dalam pemerintahannya.
Aksi diam ini dilakukan pada jam 5:30 sampai 7:30 petang waktu setempat di depan Palace of Fine Art, 3301 Lyon Street, San Francisco, CA 94123, di mana Presiden bertemu dengan komunitas diaspora Indonesia di AS. Aksi diam ini menyerukan agar Presiden Jokowi melakukan upaya serius untuk mengadili pelaku pelanggaran HAM masa lalu dan kini. Mereka yang melakukan aksi diam ini tergabung dalam organisasi East Timor and Indonesia Action Network (etan.org), ICANET, dan California against Reclamation in Benoa Bay, Bali.
“Presiden Jokowi menjanjikan pemerintahan yang berbeda dengan masa lalu. Tetapi, kita melihat begitu banyak gaung pelanggaran hukum masa lalu,“ ungkap John M. Miller, Koordinator Nasional ETAN
Sedangkan Peter Phwan dari ICANET di San Francisco mengungkapkan Jokowi harus memenuhi janji-janji kampanyenya dalam Nawa Cita. Salah satunya janji Jokowi adalah komitmen terhadap HAM. Sebegitu jauh, rekam jejak HAM pemerintahan Jokowi masih mengecewakan.
“Presiden Jokowi juga punya janji membangun pasar untuk mama-mama Papua yang hingga saat ini belum direalisasikannya,” tambah Peter.
Warga Indonesia bernama Muhamad Amin, seorang aktivis di San Francisco kepada Jubi, melalui surat elektronik mengatakan belakangan ini sejumlah fraksi DPR semakin mendukung Jokowi. Agar terjadi check and balance, Presiden Jokowi perlu diingatkan soal isu HAM ini.
http://tabloidjubi.com/2016/02/18/di-as-presiden-jokowi-disambut-aksi-diam-seputar-ham-termasuk-isu-papua/
Aksi diam ini dilakukan pada jam 5:30 sampai 7:30 petang waktu setempat di depan Palace of Fine Art, 3301 Lyon Street, San Francisco, CA 94123, di mana Presiden bertemu dengan komunitas diaspora Indonesia di AS. Aksi diam ini menyerukan agar Presiden Jokowi melakukan upaya serius untuk mengadili pelaku pelanggaran HAM masa lalu dan kini. Mereka yang melakukan aksi diam ini tergabung dalam organisasi East Timor and Indonesia Action Network (etan.org), ICANET, dan California against Reclamation in Benoa Bay, Bali.
“Presiden Jokowi menjanjikan pemerintahan yang berbeda dengan masa lalu. Tetapi, kita melihat begitu banyak gaung pelanggaran hukum masa lalu,“ ungkap John M. Miller, Koordinator Nasional ETAN
Sedangkan Peter Phwan dari ICANET di San Francisco mengungkapkan Jokowi harus memenuhi janji-janji kampanyenya dalam Nawa Cita. Salah satunya janji Jokowi adalah komitmen terhadap HAM. Sebegitu jauh, rekam jejak HAM pemerintahan Jokowi masih mengecewakan.
“Presiden Jokowi juga punya janji membangun pasar untuk mama-mama Papua yang hingga saat ini belum direalisasikannya,” tambah Peter.
Warga Indonesia bernama Muhamad Amin, seorang aktivis di San Francisco kepada Jubi, melalui surat elektronik mengatakan belakangan ini sejumlah fraksi DPR semakin mendukung Jokowi. Agar terjadi check and balance, Presiden Jokowi perlu diingatkan soal isu HAM ini.
http://tabloidjubi.com/2016/02/18/di-as-presiden-jokowi-disambut-aksi-diam-seputar-ham-termasuk-isu-papua/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar