Gubernur Papua Lukas Enembe bersalaman dengan Duta Besar Amerika Robert Blake seusai memberikan cendera mata di ruang kerjanya, 10 Juni 2014. (Suara Pembaruan/Roberth Isidorus Vanwi) |
Persenggongkolan dan kongkalingkong Kapitalisme Amerika, PBB, Kolonial
Indonesia dan Belanda mengorbankan nasib bangsa Papua Barat.
Awal pelanggaran HAM di Papua Barat adalah Pejanjian yang penuhu dengan
konspirasi melalui Perjanjian Nwe York 15 agustus 1962 .
Lahirnya perjanjian new York kereator dan konseptor adalah Amerika
serikat. perjanjian Itu dilakukan Tanpa melibatkan orang Papua Barat
sebagai Pemilik dan Ahli waris Tanah Ini.
pada hal saat itu lembaga yang mewakili rakyat Papua sudah dibentuk
yaitu Dewn New Gunea Raad. seharusnya mereka harus dilibatkan dalam
perjanjian tersebut.
setelah perjanjian New York ada perjanjian Roma Italian tanpa melibatkan
orang Papua.
Realisasi dari perjanjian yang penuh dengan kepentingan Kapitalis,
Imperalisme dan kolonial Indonesia.
Referendum yang kita kenal dengan
Pepera 1969 di Papua Barat dilakukan penuh dengan rekayasa, teror
Intimidasi dan pembunuhan.
Akhirnya pepera dimenagkan oleh Indonesia yang dibantu oleh Kapitalis
Amerika .
Amerika adalah aktor pelanggaran HAM di Papua Barat, Hak Politik orang
Papua telah dilanggar Oleh Amerika serikat, karena menjusun sebuah draf
perjanjian new York dan Pelaksanan perjanjian itu tanpa melipatkan orang
Papua.
Tidak tau malu jika Dube Amerika hari ini datang ke Papua perihatin
dengan pelanggaran HAM di Papua, karena Aktor sesungguhnya Amerika .
Penandatanganan kontrak karja PT. Freeport Dilakukan pada tahun 1967
tanpa melibatkan orang Papua dan orang Papua belum menentukan Nasib
mereka Melalui Pepera 1969, namun penadatanganan kontrak karja dilakukan
secara sepihak. Atas kepentingan itu pepera 1969 pun dimenagkan oleh
Militer tanpa memberikan ruang demokrasi kepada orang Papua bebas
Memilih.
Selain itu sebelum kontrak karja PT.Freeport ditandatangani Adminstrasi
Papua barat diserahkan pemerintah kolonial Indonesia oleh PBB dan
kolonial belanda tanpa melibatkan orang Papua.
Semua kongkalingkong ini dilakukan keterlibatan Amerika dan PBB secara
sepihak menyerakan Papua Barat kepada indonesia Untuk memuluskan
kepentingan kapitalis di Papua barat.
Dengan kata lain kita katakan bahwa pelaku dan aktor pelaggaran HAM
Adalah Amerika.
Ada Apa kedubes Amerika datang ke Papua dan Papua Barat menanyakan
kondisi HAM di Papua , apakah dia tidak sadar apa yang dia lakukan ?
Amerika juga membantu Logistik dan dan kerja sama Militer kolonial
indonesia untuk membunuh orang papua, untuk mengamankan dapur yang ada
di Papua Barat. selama 48 tahun Amerika menggeruk Emas Papua juga
merupakan pelanggaran HAM.
Terkait kedatangan Kedubes AS di Papua ada beberapa kemungkinan menurut
saya :
1. Kedatngan Dubes Amerika hanya untuk memuluskan kontrak karja PT.
Freeport Indonesia 25 tahun lagi
2. kedatangan kedibes AS di Papua ada konspirasi politik antara kolonial
indonesia dan Amerika serikat, Isu pelanggaran HAM yang saat ini sedang
di dorong melalui ULMWP di pasifik,
3. Untuk menghambat Tim Pencari fakta dari pasifik Island forum ke
Papua barat . dan kertakan buat Negara-negara anggota MSG dan PIF
4. Trik politik amerika untuk menggertak Indonesia agar kolonial
Indonesia tidak boleh keras kepala tetapi lunak dan mengikuti kehenda
Amreika untuk segera Memperpanjang kontrak PT. Freeport Indonesia.
oleh karena itu kita semua sebagai pejuang jangan terlena dan ikut arus
dengan trik politik yang dimainkan Amerika untuk memuluskan
kepentingannya di Papua.
Mereka tentu akan bicara bicara tentang HAM dan
demokrasi di Papua tetapi itu hanya tameng. jangan kita kadaikan tanah
ini kepada mereka. Jangan kita masuk jerat, dari Mulut siga masuk ke
mulut hari mau.
Iperalisme dan kapitalis serta kolonial indonesia harus dilawan.
By. Ones
http://nestasuhunfree.blogspot.co.id/2016/01/amerika-pelaku-dan-aktor-pelanggar-ham.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar