Jayapura, Jubi – Selasa, (01/12/2015) di setiap titik jalan
menuju bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta Pusat, sebelum 500 m hingga
1 km jarak dari HI, polisi (berpakain preman, dan mengenakan baju
dinas) dan Brimob melakukan pengawalan ketat dan penghadangan.
Ketua umum Komite Pusat Aliansi Mahasiswa Papua, Jefri Wenda kepada Jubi, Kamis (03/12) melalui sambungan telepon menegaskan, massa aksi diarahkan dengan kekuatan penuh oleh polisi dibagi dalam dua titik kumpul. Bagian barat dari HI, tepat di depan bank BCA, kira-kira 500 m dari Bundaran HI dan masa aksi lainnya tepat di depan Kedutaan Besar Jerman, kira-kira 500 m sebelum HI. Kemudian, massa aksi lain bersama mobil komando ditahan di depan Bank Sulut, jarak 150 m sebelum HI.
Kronologis Singkat aksi Penghadangan di depan Bank BCA
Massa aksi tiba sekitar pukul 08.30 waktu Jakarta di HI. Setelah tiba, massa dikawal ketat oleh aparat kepolisian dari berbagai satuan diantaranya Sabhara 2 Peleton, satuan Intel dan polisi lalu lintas 1 peleton, pukul 09.00. Massa melanjutkan dengan orasi bergantian sambil menunggu kawan-kawan dari Tangerang, Tebet, serta mobil komando dan dari beberapa titik-titik lainnya.
Terlihat kawan-kawan dari LBH Jakarta yang juga siap mengadvokasi aksi AMP dan Pendamping Hukum AMP sedang bernegosiasi dengan polisi. Orator meminta pihak aparat untuk membuka barisan menuju ke bundaran HI. Tetapi, aparat kepolisian tetap keras dan memaksa massa aksi untuk bubarkan diri dari titik kumpul.
Massa aksi tidak terima dan siap membongkar blokade aparat kepolisian selama 20 menit. Orator mengajak massa untuk kembali ke barisan massa, Kepolisian memaksa untuk membuka baju, kalung, topi, gelang, noken dan kain ikat kepala yang bermotif bintang kejora yang dikenakan massa aksi. Aparat kepolisian tidak berhasil sita atribut bermotif Bintang Kejora karena dicegah oleh tim Pendamping Hukum aksi AMP. Lalu massa lanjut orasi. Beberapa menit kemudia, tiba-tiba aparat Brimob Polda Metro Jaya satu Pleton dengan kekuatan penuh memasuki barisan. Kedatangan Brimob membuat situasi mencekam.
Pukul 10.00, massa lanjut berorasi bergantian sambil tim advokasi hukum bernegosiasi dengan aparat kepolisian untuk membuka blokade sesuai kesepakatan titik kumpul aksi di Bundaran HI dilanjutkan dengan longmarch menuju istana Presiden sebagai titik akhir aksi. Tetapi, aparat kepolisian bersikap keras memberikan alternatif untuk naik bus yang disiapkan oleh aparat kepolisian menuju ke patung kuda lalu lanjut longmarch aksi ke istana. Tim pendamping Hukum dan beberapan kawan-kawan turun negosiasi dengan Kasat Intelkam Polda Metro Jaya.
Pukul 10.43 massa aksi merapatkan barisan lalu diajak oleh orator untuk bergeser ke bagian jalan yang menuju pada titik kumpul aksi di Bundaran HI dan menunggu kawan-kawan dari beberapa titik yang telah dihadang oleh aparat kepolisian.
Ketua umum Komite Pusat Aliansi Mahasiswa Papua, Jefri Wenda kepada Jubi, Kamis (03/12) melalui sambungan telepon menegaskan, massa aksi diarahkan dengan kekuatan penuh oleh polisi dibagi dalam dua titik kumpul. Bagian barat dari HI, tepat di depan bank BCA, kira-kira 500 m dari Bundaran HI dan masa aksi lainnya tepat di depan Kedutaan Besar Jerman, kira-kira 500 m sebelum HI. Kemudian, massa aksi lain bersama mobil komando ditahan di depan Bank Sulut, jarak 150 m sebelum HI.
Kronologis Singkat aksi Penghadangan di depan Bank BCA
Massa aksi tiba sekitar pukul 08.30 waktu Jakarta di HI. Setelah tiba, massa dikawal ketat oleh aparat kepolisian dari berbagai satuan diantaranya Sabhara 2 Peleton, satuan Intel dan polisi lalu lintas 1 peleton, pukul 09.00. Massa melanjutkan dengan orasi bergantian sambil menunggu kawan-kawan dari Tangerang, Tebet, serta mobil komando dan dari beberapa titik-titik lainnya.
Terlihat kawan-kawan dari LBH Jakarta yang juga siap mengadvokasi aksi AMP dan Pendamping Hukum AMP sedang bernegosiasi dengan polisi. Orator meminta pihak aparat untuk membuka barisan menuju ke bundaran HI. Tetapi, aparat kepolisian tetap keras dan memaksa massa aksi untuk bubarkan diri dari titik kumpul.
Massa aksi tidak terima dan siap membongkar blokade aparat kepolisian selama 20 menit. Orator mengajak massa untuk kembali ke barisan massa, Kepolisian memaksa untuk membuka baju, kalung, topi, gelang, noken dan kain ikat kepala yang bermotif bintang kejora yang dikenakan massa aksi. Aparat kepolisian tidak berhasil sita atribut bermotif Bintang Kejora karena dicegah oleh tim Pendamping Hukum aksi AMP. Lalu massa lanjut orasi. Beberapa menit kemudia, tiba-tiba aparat Brimob Polda Metro Jaya satu Pleton dengan kekuatan penuh memasuki barisan. Kedatangan Brimob membuat situasi mencekam.
Pukul 10.00, massa lanjut berorasi bergantian sambil tim advokasi hukum bernegosiasi dengan aparat kepolisian untuk membuka blokade sesuai kesepakatan titik kumpul aksi di Bundaran HI dilanjutkan dengan longmarch menuju istana Presiden sebagai titik akhir aksi. Tetapi, aparat kepolisian bersikap keras memberikan alternatif untuk naik bus yang disiapkan oleh aparat kepolisian menuju ke patung kuda lalu lanjut longmarch aksi ke istana. Tim pendamping Hukum dan beberapan kawan-kawan turun negosiasi dengan Kasat Intelkam Polda Metro Jaya.
Pukul 10.43 massa aksi merapatkan barisan lalu diajak oleh orator untuk bergeser ke bagian jalan yang menuju pada titik kumpul aksi di Bundaran HI dan menunggu kawan-kawan dari beberapa titik yang telah dihadang oleh aparat kepolisian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar