Orang
Papua bukan kaya dengan otonomi khusus yang diberikan oleh pemerintah Jakarta kepada
rakyat melalui Tim seratus yang saat itu langsung ketemu dengan presiden Republik
Indonesia BJ Habibie di istana Negara Jakarta.
Papua
adalah Negeri yang sudah diberkati langsung oleh TUHAN sendiri, hal itu sudah
sejak lama di kenal oleh baik oleh orang Papua itu sendiri oleh pemerintah Jakarta bahkan dunia
Internasional sudah sejak lama mengenalnya.
Bukan
saja itu tapi, karena dunia sudah sejak lama mengenal bawah Papua adalah punya
Sumber Daya Alam (ADM) yang cukup berlimpah dan Tanah West Papua ini di pandang
sebagai surga kecil yang jatuhdari surga.
Indah
dan luas; tetapi karena perampasan hak orang lain sumber daya orang lain Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merampas dari dulu hingga saat ini juga
masih terus di rampas tak ada hentinya.
Meman
sudah jelas tertuangkan dalam otonomi khusus merupakan suatu program Negara
yang sudah, ada dalam. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2001tentang otonomi Khsusus
Papua dan Ace.
Tetapi
rakyat Papua melihat secara fakta, Akurat yang tak bisa kita pungkiri bersama tidak
ada kesejahteraan yang kami rasakan
sejak otonomi di berlakukan di atas tanah ini hingga saat ini.
Mulai dari garis kemiskinan sampai kaya dan
kami rakyat Papua tahu bawah, Otsus itu benar-benar nikmati oleh Militer,
pejabat Papua bersama pemerintah Jakarta sendiri bukan orang Papua, karna tidak
ada realisasi lapangan yang sungguh nayata tak ada sama
sekali bahkan tidak di prioritaskan
dengan benar-benar yang artinya mu mandiri dan sejahtera dalam hal, pendidikan, kesehatan, Ekonomi, Politik dan
tidak di prioritas oleh pemerintah hingga saat ini.
Ada
program lain yang harus diprioritaskan dari Negara untuk itu kami dari
pemerhati rakyat Papua menyatakan bahwa otsus bukan untuk mensejahterakan orang
Papua tapi otsus adalah sebuah gula-gula manis dari pemerintah untuk meredam
Lepasnya Papua dari (NKRI) ini.
Dan
menjadi Urcen bagi pemerintah program yang di perioritaskan adaah Pemberian
atau memasan jabatan dalam Ranah birokrat sepertinya Sekda, Bendahara, dan sebagainya
selalu memasan jabatan hanya orang pendatang terlalu banyak dan tidak hanya
saja birokrat di ranah Akademisi juga hal yang sama hanya dengan satu
Visi,Misi untuk mau menghilangkan apa
yang menjadi otsus diatas itu tutur dia.
Penulis
Adalah Marten Degei Mahasiswa Universitas Cenderwasih Fakultas Fisip
Jayapura-Papua
http://majalahmaapapua.blogspot.co.id/2015/11/orang-papua-bukan-kaya-dengan-otonomi_26.html?spref=fb