Pembebasan Karma bertepatan dengan lahirnya organisasi KNPB pada Kamis, 19 November. Dibawah terik matahari sekitar pukul 12.00 waktu Papua, ratusan orang duduk beralas lantai semen kasar dengan mengarahkan pusat perhatian ke panggung kayu pendek, tempat Karma berdiri.
“Hari ini saya mau cerita pengalaman saya masuk penjara. Ini ilmu untuk masuk penjara,” kata Karma menggunakan toa dihadapan ratusan anggota dan simpatisan KNPB, serta disaksikan aparat polisi yang berjaga-jaga di luar halaman anjungan Expo. Beberapa truk dan barakuda polisi disiagakan dipinggir jalan raya Sentani-Abe, tepat didepan tak jauih dari tempat Karma berorasi.
Dengan seragam pegawai negeri sipil-nya, Karma kembali menarik antusias para pejuang Papua merdeka melalui pidatonya, seperti yang dilakukannya pada 2004 silam di lapangan Trikora, Abepura. Kalau dulu Karma ditahan karena memberikan pidato tentang sejarah Papua dimasukan dalam negara kesatuan Indonesia dengan ‘pemaksaan’ dan mengibarkan Bintang Kejora, maka kali ini, ia mendorong semangat pejuang muda Papua untuk tidak takut ditahan dan dipenjara karena berjuang Papua merdeka dengan cara damai.
http://tabloidjubi.com/home/2015/11/20/filep-karma-serukan-berjuang-papua-merdeka-di-dalam-kota/