Pages

Pages

Rabu, 16 September 2015

Lagi, Polisi Datangi Sekretariat KNPB dan PRD Merauke

Yogyakarta, Jubi – Dari Merauke, Papua, ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Merauke, Gento melaporkan, sekitar pukul 11.00 siang waktu Papua, aparat kepolisian berjumlah delapan orang yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Merauke Kota, AKP Alfons Umbora mendatangi sekretariat KNPB dan Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Merauke, Papua.

“Tadi siang sekitar pukul 11 Waktu Papua Barat delapan anggota polisi dari Polsek Kota bersama Kapolsek, AKP ALfons Umbora datang ke sekretariat KNPB dan PRD Merauke. Mereka (aparat) minta masyarakat yang ada di sekretariat untuk bubar,” ujar Gento Emerikus Dop, ketua KNPB Merauke, kepada Jubi, dari Merauke, (15/9/2015).

Gento menjelaskan, masyarakat datang ke sekretariat KNPB untuk meminta informasi soal keputusan yang diambil atas persoalan Papua oleh negara-negara anggota Pasific Island Forum (PIF) beberapa waktu lalu.

“Sebelumnya ada dua intel polis yang datang. Setelah mereka pergi, aparat dari Polsek Merauke kota dibawah pimpinan Kapolsek yang datang. Mereka minta masyarakat bubar dari sekretariat,” katanya.

Gento mengaku, setiap kali apart mendatangi sekretariat KNPB dan PRD. Jika dihitung, sudah sekitar enam kali. Permintaan aparat ini sama, mereka selalu meminta untuk bubar dari sekretariat.

“Kami sangat kecewa dengan tindakan model ini. Tindakan aparat ini sepeti negara Indonesia itu bukan negara demokrasi. Pada hal setiap warga negara punya hak untuk bebas menyampaikan pendapat dan juga bebas untuk mengakses informasi. Ini watak dari Indonesia sebagai penjajah di tanah Papua,” tegasnya.

Sementara itu, Jubir KNPB Pusat, Bazoka Logo saat dikonfirmasi Jubi di Jayapura terkait hal ini, membenarkannya. Bazoka meminta agar tindakan-tindakan aparat yang selama ini dilakukan sebaiknya dihentikan.

“Kami melihat ini menunjukkan sifat kekanak-kanakan negara Indonesia. Pada hal, jelas dalam konstitusi negara ini menjamin setiap warga negara untuk berkespresi di muka umum. Sifat dan watak penjajah yang selama ini ditonjolkan kepada orang Papua. Jadi kalau mau buat semena-mena, Indonesia harus hapuskan konstitusi atau amandemen konstitusinya. Selagi belum, kenapa tidak, karena konstitusi menjamin,” tegasnya. (Arnold Belau)

http://tabloidjubi.com/2015/09/15/lagi-polisi-datangi-sekretariat-knpb-dan-prd-merauke/?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook