Presiden Jokowi. Foto: Dok.JPNN |
JAKARTA - Pakar Hukum
Tata Negara, Margarito Kamis mengimbau Presiden Joko Widodo (Jokowi)
segera mengklarifikasi isu yang menuding dirinya menjanjikan referendum
pada masyarakat Papua.
Masalah tersebut menurut Margarito, sangat serius dan tidak bisa dianggap angin lalu oleh seorang presiden.
"Pak Jokowi memang banyak memberikan
janji yang tidak dipenuhinya. Tapi isu janji untuk referendum bagi
Papua, ini saya kira sudah kelewatan. Karena itu Jokowi harus segera
menyikapinya karena ini masalah yang sangat penting dan bukan sekedar
janji kampanye biasa," ujar Margarito ketika dihubungi Kamis (23/7).
Menurut Margarito, isu ini kembali
muncul dikaitkan dengan terus bergejolaknya Papua. Padahal ujarnya, isu
ini sudah lama beredar sejak kampanye Pilpres 2014 lalu dan kembali
hangat dibicarakan karena insiden Tolikara.
Lebih lanjut Margarito menegaskan
dirinya tidak yakin bahwa Jokowi telah memberikan janji referendum bagi
masyarakat Papua. Tapi, dia minta Jokowi secara terbuka menjelaskan hal
itu agar tidak menjadi isu liar. "Presiden harus jelaskan, jangan bikin
gaduh dan berbicara dengan rakyat Indonesia," pintanya.
Sebaliknya kata Margarito, jika benar
Jokowi nantinya terbukti membuat janji seperti itu, maka Jokowi sama
saja menggali kuburnya sendiri karena bertentangan dengan UUD 45 dan
sebagai presiden Jokowi harusnya memahami bahwa NKRI harga mati.
"Kalau benar dia memberikan janji
seperti ini, dia gali lubang kuburnya sendiri. Semua pihak akan melawan
hal ini. Tidak hanya DPR, tapi juga rakyat Indonesia dan TNI yang
memiliki kewajiban menjaga keutuhan wilayah NKRI," pungkasnya.(fas/jpnn)
http://www.jpnn.com/read/2015/07/23/316560/Isu-Jokowi-Janjikan-Referendum-Papua-Jangan-Dianggap-Sepele-