Salah Satu korban Hendrikus Iyai, penyikaman oleh OTK/Foto Tedy Pekey |
Mereka yang saksi mata dan mahasiswa korban penyisiran yang melarikan diri menyebut bahwa, OTK adalah para pendatang.
Akibat dari penyisiran oleh OTK, Salah satu mahasiswa asal kabupaten Nabire yang tinggal di Asrama putra kamkey, Hendrikus Iyai, ditikam hingga ususnya keluar dari perut.
Salah satu mahasiswa yang meloloskan diri dari penyisiran, Tedy Pekei, mengaku bahwa penyisiran benar-benar terjadi hingga teman kami jadi korban, atas nama Hendrikus Iyai, katanya.
Berikut di jelaskan kronologis oleh Pekei, sekitar jam lima sore hari ini, sekelompok orang tak kenal (OTK) yang diduga keluarga korban pembunuhan di Organda mendatangi Asrama Putra Nabire di Kamkey dan langsung menutup pintu-pintu kamar asrama putra Nabire. Rombongan OTK menodong setiap penghuni dengan senjata, parang, dan pisau, juga melakukan pengejaran terhadap semua penghuni yang berlari keluar, melarikan diri. Akibatnya, Hendrikus Iyai mahasiswa semester akhir STIH Umel Mandiri, ditikam di perut hingga ususnya keluar. Untuk korban saat ini sedang diantar ke Rumah Sakit Umum Abepura," jelasnya.
Kejadian ini membenarkan oleh salah satu mahasiswa asal Nabire yang kuliah di Jayapura, yang tak mau mengaku identitasnya ini membenarkan hal ini benar terjadi. "Anak-anak Papua pada umumnya ketakutan. Orang-orang itu pake senjata, alat tajam, mereka ke asrama-asrama jadi," jelasnya
Bukan hanya penyisiran ini, namun selain Asrama Putera Nabire di Kamkey, Asrama Nayak I di Kamkey pun menjadi korban penyisiran, katanya lagi. ( Moyai Kedee )
http://kagaitadiyoka.blogspot.com/2015/06/otk-melakukan-penyisiran-beberapa.html