Almarhum Tonny KObak saat diwawancarai Jubi pada satu kesempatan, Jubi/Arnold Belau |
Sekretaris umum KNPB Pusat, Ones Suhun menjelaskan, sakit paru-paru basah ini diderita Kobak sejak pertegahan Jubi 2014. Selama enam bulan Kobak minum obat untuk penyembuhan sakitnya sesuai saran dokter. Namun obat yang dikonsumsinya tidak mempan sehingga pada Rabu tanggal 06 Mei 2015 sore pukul 17.24 WPB almarhum meminta kepada keluarganya antar ke rumah sakit
Sementara itu, Jubir KNPB Pusat, Bazoka Logo mengatakan, kepergian Tonny Kobak hanya secara fisik saja. Namun jiwa dan semangat perjuangan selalu bersama KNPB dalam perjuangan.
“Mewakili KNPB Pusat, saya mengajak semua pengurus KNPB pusat KNPB wilayah, seluruh anggota KNPB serta simpatisan dan juga keluarga untuk terus melanjutkan perjuangan yang almarhum Tonny Kobak tinggalkan,” ujarnya, Rabu (13/5/2015) di Jayapura.
Untuk diketahui, Tonny Kobak lahir di Hongkolekma, distrik Lolat, Yahukimo pada 05 Mei 1989. Ia adalah anak sulung dari Bapak Hulu Kobak dan Dibukhwe Bahabol. Tonny Kobak bergabung menjadi aktivis KNPB sejak tahun 2009 di Wamena. Ia adalah salah satu inisiator dan perintis KNPB di Kabupaten Yahukimo.
Pada tahun 2010 Tonny Kobak ke Jayapura dan bergabung dengan KNPB Sentani dan melakukan aktvitas perjuangan di Jayapura. Tonny Kobak terkenal sebagai orang yang berani, pantang menyerah dan tidak pernah takut terhadap aparat.
Pada tahun 2012 Tonny Kobak diangkat dan dilantik sebagai Bendahara Umum KNPB Pusat. Selama 2 tahun Tonny Kobak menjabat sebagai bendahara Umum KNPB Pusat di Jayapura.
Pada tahun 2014 dalam Mubes ke II Tonny Kobak diangkat sebagai ketua Bidang Dikpol di komisariat diplomasi KNPB Pusat. Almarhum masih memegan jabatan sebagai ketua bidang dikpol sampai akhir hayatnya.
Tugas terakhir Tonny bersama tim khusus KNPB pusat melakukan investigasi kasus Yahukimo dan bersama almarhum KNPB berhasil mengumpulkan data di Yahukimo, Papua. (Arnold Belau)
Sumber : http://tabloidjubi.com