Pages

Pages

Senin, 23 Maret 2015

Mahasiswa Desak Polda Papua Tarik Anggotanya Dari Yahukimo

Mahasiswa Yahukimo usai jumpa pers. Foto: Hengky/MS

Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Menyikapi Peristiwa penembakan di Kabupaten Yahukimo yang semakin parah mendapat tangapan dari mahasiswa Yahukimo di Jayapura.

Ketua Komunitas Pelajar Mahasiswa Yahukimo, Oppy Sol menilai penempatan aparat yang berlebihan memunculkan situasi yang tidak kondusif serta hanya melakukan tindakan yang meresahkan warga. (Baca: Ketua KNPB: Polisi Aktor Perusak di Yahukimo)

"Kami menilai meminta kekerasan yang terjadi di distrik Yahukimo dua hari terakhir ini segerara di hentikankarena telah menelan korban banyak. Kapolda jangan membuat sebuah skenario untuk menciptakan konflik horisontal dan menghancurkan rakyat Yahukimo yang selama ini hidup aman satu sama yang lainnya." Ujar Oppy sol didampingi Sekertaris Herbhet Amoshoso dan puluhan mahasiswa lainnya saat gelar jumpa pres, di Halaman Asrama Yahukimo, Sabtu, (21/03/15) Jayapura, Papua.

Lebih lanjut Oppy Sol kronologi yang kami ketahui, persoalan itu terjadi karena KNPB wilayah Yahukimo melakukan penggalangan dana kemanusiaan untuk Vanuatu sejak tanggal 11 Maret 2015 lalu. (Baca: Ini Kronologis Pembubaran Paksa Perayaan Ibadah KNPB di Yahukimo)
"Selama ini yang kami ketahui, setiap kegitan demo damai yang di lakukan di Yahukimo tidak pernah terjadi seperti ini. Namun, yang terjadi penembakan korban jiwa ulah anggota Brimob yang dikirim oleh karenanya kami mendesak Kapolda ujtuk menarik Brimob yang dikirim ke Yahukimo," desaknya.

Mahasiswa yang tersebar di 53 Distrik Kabupaten Yahukimo yang mencakupi wilayah 1 wilayah 2 mendesak agar:

Pertama: Polda Papua mengintruksikan kepada Polres Yahukimo secepatnya menghentikan penangkapan penembakan terhadap rakyat sipil di Yahukimo.

Kedua: Polda Papua segera tarik anggota Brimob dari Kabupaten Yahukimo. Keempat: Polda Papua segera bebaskan 16 Warga sipil dan membuka ruang demokrasi di Yahukomo dan di Papua.

Kelima: Kami mahasiswa Yahukimo meminta kepada lembaga Komanas HAM, LSM dan DPRP segera turun ke Yahukimo untuk menginvestigasi terhadap korban di Yahukimo.

Keenam: Pemerintah daerah dan gereja segera menyeleksaikan pemasalahan yang terjadi atas korban masyarakat sipil yang tidak tahu menahu.

Ketujuh: Apabila poin point di atas tidak direspon maka kami Komunitas Pelajar Mahasiswa Yahukimo akan melakukan aksi menduduki kantor DPRP dan Polda Papua. (Hendrikus Yeimo/MS)