Benny Wenda, Juru Bicara ULMWP. Foto: Ist.
Jakarta, MAJALAH SELANGKAH -- Juru Bicara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda mengajak masyarakat Papua menyempatkan waktu untuk berkabung serta berdoa bagi semua orang yang telah meninggal dan menderita akibat badai topan di Vanuatu yang meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan masyarakat di sana.
"Saya menyerukan rakyat Papua Barat untuk membantu dan berdoa bagi saudara-saudara kita yang sedang menderita karena badai topan. Hal ini sangat penting bagi kami. Kami tahu bahwa sebagai sesama orang Pasifik, kalian selalu menunjukkan dukungan yang kuat dan doa bagi kiami di Papua Barat dan kami ingin menunjukkan semangat yang sama juga," kata Benny Wenda, Jubir ULMWP dalam keterangan tertulis yang diterima majalahselangkah.com, Minggu (15/03/2015) siang.
Atas nama rakyat Papua Barat, Benny mengatakan ikut berduka atas peristiwa mengerikan yang dialami masyarakat Vanuatu. "Hati saya penuh dengan rasa sakit mendengar peristiwa tragis badai topan yang menghancurkan kehidupan banyak orang-orang kita di Vanuatu dan negara lain di Pasifik," kata Wenda.
"Atas nama rakyat Papua Barat saya memberikan simpati dan duka cita yang mendalam saya untuk keluarga mereka yang telah menderita dan mati dalam bencana badai topan di Vanuatu," sambungnya.
Betapapun kuat dan destruktif bencana alam, kata Benny, rakyat Papua Barat akan selalu bersama dalam semangat dan solidaritas karena kami adalah keluarga kalian.
"Kami tidak pernah melupakan cinta yang luar biasa, dukungan dan solidaritas dari saudara-saudara kita di Pasifik seperti yang kita juga menderita dan kami akan selalu ada untuk kalian juga, melalui laut kasar atau laut tenang atau apa pun yang kalian hadapi. Kami akan selalu ada," jelas pria yang pernah menjadi nominator kandidat Nobel Perdamaian 2013 ini.
Benny mengatakan, solidaritas dan dukungan penuh rakyat Papua dalam doa membawa masyarakat Vanuatu bangkit dari penderitaan akibat badai topan yang memporak-porandakan kehidupan serta tetap aman dalam lindungan Tuhan.
Untuk diketahui, badai topan menerjang Vanuatu pada Jumat (13/03/2015) malam dengan kecepatan 340 kilometer perjam membuat sebuah negara kepulauan di Samudera Pasifik itu terisolasi, komunikasi terputus serta terancam haus maupun kelaparan. (Mateus Ch. Auwe/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com