KAMI TAPOL DI LAPAS KELAS II B NABIRE. KAMI DIPUKULI DAN
DIANIAYA OLEH OKNUM PETUGAS LAPAS AWAL MENUNTUT AKIBAT MERASA
MELECEHKAN REPUTASI ORANG PAPUA WALAU TUNTUTAN KAMI
PENYELESAIAN DENGAN HORMAT, BERMORAL, BIJAK DAN BERMARTABAT
****Saya menceritakan hal ini sama sekali tidak ada unsur penipuan ,Pembohongan atau merugikan pihak tertentu, saya mengungkapkan semuanya peristiwa ini secara jujur adil dan benar Mengutamakan Takut akan Tuhan ****
Identitas Lengkap Tahanan Politik
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ruang Tahanan : Blok D-3
Tuduhan : Pembobolan gudang senjata di Kodim Wamena
Di tahan di Polda Papua : I Januari 2008 2 Bulan 4 hari
Menjadi Tahana LP Nabire : 5 Maret 2008 sampai sekarang
Status Tahanan : Tahanan Politik (TAPOL )
Hukuman : 2O Tahun Penjara
Hukuman sudah di jalani : 8 tahun 1 Bulan
Potongan Hukuman : 4 Tahun 1 bulan
Jumlah yang sudah di jalani : 12 Tahun 2 bulan
Sisa hukuman belum di jalani : 7 Tahun 8 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tuduhan : Pembobolan gudang senjata di Kodim Wamena
Tahanan Polda Papua : I Januari 2008 2 Bulan 4 hari
Menjadi Tahana LP Nabire : 5 Maret 2008 sampai sekarang
Ruang Tahanan : Blok D-3 LAPAS NABIRE
Status Tahanan : Tahanan Politik (TAPOL )
Hukuman : 2O Tahun Penjara
Hukuman sudah di jalani : 8 tahun 1 Bulan
Potongan Hukuman : 4 Tahun 1 bulan
Jumlah yang sudah di jalani : 12 Tahun 2 bulan
Sisa hukuman belum di jalani : 7 Tahun 8 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tuduhan : Beli Senjata otomatis
Ruang Tahanan : Blok D-3
Status Tahanan : Tahanan Politik (TAPOL )
Hukuman di Vonis : 10 Bulan Penjara
AWAL PERISTIWA
Awal saudara TOMI TABUNI mengalami sakit maka untuk di rawat di panggil oleh IBU DEBY SAPULETE sebagai Petugas Medis di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II b Nabire .Lalu Tomi Memenuhi penggilan keluar dari block Tahanan kedepan dan langsung menuju ruang perawatan ,Tomi berpapasan dengan Kepala Penertiban Masyarakat (KABTIMAS) BAMBANG SAPTOPO,S.Sos persis depan Pintu ruang perawatan Napi Lalu BAMBANG SAPTOPO menyambari dengan kalimat kepada Tomi Tabuni :
“Kamu Orang Papua Bodoh tidak Sekolah ,Pegang senjata Ngapain mau merdeka dan kamu orang Papua hanya di bodoh-bodohi aja”
Lalu Tomi tidak jadi masuk ke ruang perwatan kembali –menemui kami dan menjelas semua kata-kata penghinaan /pelecehaan yang di ungkapkan oleh BAMBANG SAPTOPO pada kami, kami penghuni sebagai Tahanan Politik yang di vonis 20 Tahun yang sedang mejalani Hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Nabire merasa sangat tersinggung atas kalimat penghinaan, merendahkan perjuangan menuntut hak kedaulatan rakyat dan bangsa Papua.
12/05/2011 Saat peristiwa terjadi Yakni LINUS ,TOMI DAN WENDA kami bertiga sepakat menemui kepala KPLP mendesak Oknum Petugas yang telah menghina melecehkan kami harus bertanggungjawab dengan kata-katanya .
Kemudian pada tanggal 12-05-2011 pagi jam 09.15 WIT kami menghadap KPLP.
Agenda :
Cross Check Tanggal,15 Setelah Menanti Janji Selama Tanggal,12-14 Tidak Kunjung Tiba.
KAMI TAPOL : Menjelaskan kronologis yang terjadi pada saudara kami Tomi Oleh Oknum berinisial Bambang Saptopo kami mendesak harus mempertanggungwabkan semua yang di alamatkan pada kami.
JAWAB KPLP: Kalo jika penginaan tersebut benar ,saya sebagai orang Papua juga merasa tersinggung maka saya akan teruskan masalah ini kepada KALAPAS.
Pada tanggal 12-14 Kami menunggu hasil namun tidak ada jawaban dari ke kepala KPLP
Tanggal 15 Mei 2011 Kami Kembali menemui dan menanyakan di ruangan KPLP
Pertanyaan KPLP : Maaf karena Kalapas banyak kesibukan maka saya belum memberitahu , sekarang baru bapak KALAPAS sudah bebas dari dari kesibukan di luar jadi nanti saya akan lapor kan kepada beliau jadi minta waktu lagi.
Kami TAPOL Menjawab : oke baik , kami mohon segera untuk Penyelesaikan penginaan tersebuat.kami menuntut untuk penyelesaian secara adil dan bijaksana hadirkan 1.) Bapak Pakage,2.)Bambang Saptopo (Oknum) dan Bapak M. Aminudin selaku Orang tua dan dan Bapak KPLP sendiri .Karena ini bukan di tujukan kepada Tomi tetapi ini kepada Kepada Seluruh Orang Papua, mengapa? Masalah ini kemas rapi di di publikasikan dan tidak memberitahukan kepada siapa-siapa? Setelah kami menyampaikan semua kami masuk kembali ke BLOK D-3 kami.
Pada Tanggal 20 Mei 2011 :Pagi Tiba-tiba petuga LAPAS memanggil TAHANAN NARAPIDA perwakilan dari setiap Blok D-3 dan di arahkan ke Aula guna menyelesaikan masalah tersebut .
IRONISNYA: Pemanggailan tersebut tidak ada Perwakilan Blok D-3 kami tidak di libatkan termasuk saya dan Kawan saya .
Hasil Pertemuan Jam 12.00 WIT : Hasil pertemuan Membicarakan Persoalan kami tentang penghinaan siang itu juga kami melakukan protes kepada Petugas Penjagaan bahwa “ Pertemuaan tersebut benar /salah persoalan ini persoalan kami bukan ke alamat nya ke Blok D-3 lain karena hal ini – Seharusnya kamu panggil kamu tidak panggail baik Orang Papua maupun Non Papua yang di Tahanan ini maksudnya apa?
SKENARIO : ARIF RAHMAN, Bc.Ip,SH;MH .KALAPAS menghadirkan NARAPINA dari Blok D-3 lain maka kami TAPOL terus Protes karena kami mengetahui bahwa hanya membenarkan posisi tak bersalah kepada BAMBANG SAPTOPO ,S.Sos.
PENDING AKSI Saat SHOLAT SIANG : Menghormati hak beribadah kawan-kawan beragama muslim maka aksi sementara waktu kami pending .
AKSI DI LANJUTKAN : Seusai Kawan – kawan kami melakukan Sholat Kami melakukan Aksi lanjutan .
ARIF RAHMAN Bc.Ip;SH;MH: KALAPAS beliau datang menemui kami di Blok D-3 kami sebelum duduk kami bilang Bapak KALAPAS tidak Jujur dan sediakan bangku di persilahkan untuk beliau duduk pada saat beliau dalam keadaan duduk Tomi Menjelaskan Semua peristiwa secara detail
Tomi mengajukan pertanyaan : BAPAK . “APA ARTINYA PEGANG SENJATA ? APAIN MAU MERDEKA ?” ini pertanyaan apa saya tidak mengerti.
KALAPAS : Beliau tidak menjawab ! beliau berdiri tanpa pamit dan langsung pulang tanpa satu katapun, kejadian tersebut membuat kami binggung dan Kami katakan KALAPAS dari kenyataan beliau sendiri tidak sanggup menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh TOMI , kejadian berlanjut. Kami menyatakan dengan sikap tegas kami tidak akan kembali masuk ke BLOK D-3 . Datang salah seorang Petugas Ruang Registrasi yang bernama : K. Baransano S.Sos. kami di suruh masuk kembali.
K.BARANSANO,S.Sos : Petugas ruang Registrasi mengatakan semua persoalan telah saya mengetahui dan nanti di lanjutkan hari Senin saja maka kami menerima anjuran itu tetapi kami menuntut balik dengan syarat : JIKA TIDAK ADA YANG MENANGANI MASALAH INI DENGAN SERIUS MAKA KAMI AKAN MOGOK MAKAN .
AKSI SOLIDARITAS TAPOL
Tanggal 25 Mei 2011 :Tiba Hari Senin sesuai dengan pernyataan Baransano kami menunggu tetapi karena sama sekalii tidak ada tanggapa maka kami minta dari luar telp. kami dengan hal tersebut saya melakukan aksi telpon sambil berdiri di Blok D-3 di mana tempat kami huni “ petugas penjagaan atas nama JUDY HERMAWAN langsung masuk tanpa pamit mendekati /mendengarkan apa yang sedang kami komunikasikan via (Hand Phone)HP.HP barang yang sangat anti bagi Petugas. setelah di depan kami dia meminta HP yang ada di tangan kami :
KAMI BERTANYA : Kami TAPOL (Tahanan Politik) dan tolong laporkan ke depan untuk penyelesaian atau segera tanggung jawab penghinaan itu HP hanya salah satu alat dan merupakan Aksi tuntutan terhadap penghinaan itu.
KEKERASAN MENIMPA KAMI
Setelah 5 Menit kemudian salah orang petugas jaga (Tidak Kenal Nama) masuk menyuruh kami ke depan penjagaan secara tegas kami mengatakan kedepan agendanya apa? Kalo hanya untuk menghadapi penghinaan kami tidak akan datang menghadap.
Komandan Jaga : AGUNG kemudian datang menyuruh KAMI MENJAWAB panggilan dari siapun kami tidak akan datang dan memenuhi kecuali hanya untuk menyelesaikan atau membicarakan pelecehan /penghinaan terhadap kami, karena sampai di ruangan mu juga kalian tidak pernah menghargai kami, kami kira sama saja.
Berlanjut Siang Waktu pencucian , barisan ada 4 (Empat) orang berpakaian preman mereka petugas LAPAS adalah : THOMAS HAMADI, RIDO , AHMAD YAWAN dan DENI TANDIAGO mereka datang hanya mengenakan celana pendek mereka ini terus menuju ke Blok D-3 kami langsung membuka Kunci pintu (GEMBOK) , lalu di susul juga 3 (Tiga) Orang mengenakan Pakaian Dinas LAPAS adalah FERDI LAYU ,HERI HERMAWAN ,Y.MAWENI dan YUDI lalu mereka menarik saya secara tidak manusiawi dari tempat tidur saya , saya sempat melawan sebagai pembelahan diri karena mereka datang ini sama sekali tidak memiliki martabat begitupun alasan yang tidak tepat untuk menyerang kami secara pribadi bagi kami tidak bersalah dan kami posisi benar maka menegur petugas-petugas preman yang datang :
1.Thomas Hamadi
2.Ferdi Layu
3.Deni Tandiago
4.Judi
Setelah mereka memukul kami, kami di bawah keluar di depan Blok D-3 kami lalu mereka lanjut dengan memukul kami setelah itu memisahkan kami tempat yang berbeda :
ü Setelah Itu Kami Di Kurung Di ruang Isolasi (Trapsel) Selama 2 Minggu
Tindakan Pelanggaran HAM
Tindakan Petugas waktu kami di Trapsel (tempat pengisolasian) kurang lebih waktu 2 minggu adalah sebagai berikut:
v Akibat gambar bendera bintang fajar di Blok D-3 kami oleh oknum tersebut diatas lalu kami di panggil mengahadap untuk di interogasi oleh KPLP menyangkut bendera bintang fajar .
Situasi Sekarang
Untuk perhatian semua komponen bangsa ,pelaku HAM dan Demokrasi serta seluruh Tahanan Politik (TAPOL) setelah kejadian tersebut di atas , didalam trali besi perlakuan yang sedang kami alami sampai saat ini adalah sebagai berikut:
Kami orang lemah ,tidak memiliki banyak uang maka semakin berat hukum terhadap kami dan keadilanpun tidak berpihak pada kami .
Orang-orang koruptor bisa keluar - masuk dan bebas tanpa syarat yang terjadi seperti pada mereka-mereka berikut di bawah ini :
*******ORANG YANG DIHUKUM DENGAN HUKUMAN KORUPSI MENGHABISKAN UANG NEGARA RATUSAN MILYAR SAMPAI TRILIUN YANG DI TAHAN DAN DI PENJARA DI BIARKAN BEGITU SAJA TANPA ADA PEMBINAAN DAN PENAGANAN YANG SERIUS , MENJADI KORBAN UTAMA ADALAH KAMI DIJADIKAN KOMODITAS MEMBUAT FASILITAS KERAJINAN TANGAN DAN ANEKA MACAM TANAM -TANAMAN SEPERTINYA SAMA SEKALI INI TIDAK ADIL********
LINUS HILUKA
LINUS HILUKA BAJU BIRU LAUT KIMANUS WENDA BIRU LANGIT MEMAKAI TOPI DAN TOMI TABUNI BAJU COKLAT BERKALUNG DI LEHER
KIMANUS WENDA
Sumber : https://www.facebook.com/notes/support-west-papua-independence/kami-tapol-di-lapas-kelas-ii-b-nabire-kami-dipukuli-dan-dianiaya-oleh-oknum-petu/217685138263802
****Saya menceritakan hal ini sama sekali tidak ada unsur penipuan ,Pembohongan atau merugikan pihak tertentu, saya mengungkapkan semuanya peristiwa ini secara jujur adil dan benar Mengutamakan Takut akan Tuhan ****
Identitas Lengkap Tahanan Politik
- Nama : Linus Hiluka
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ruang Tahanan : Blok D-3
Tuduhan : Pembobolan gudang senjata di Kodim Wamena
Di tahan di Polda Papua : I Januari 2008 2 Bulan 4 hari
Menjadi Tahana LP Nabire : 5 Maret 2008 sampai sekarang
Status Tahanan : Tahanan Politik (TAPOL )
Hukuman : 2O Tahun Penjara
Hukuman sudah di jalani : 8 tahun 1 Bulan
Potongan Hukuman : 4 Tahun 1 bulan
Jumlah yang sudah di jalani : 12 Tahun 2 bulan
Sisa hukuman belum di jalani : 7 Tahun 8 Bulan
- Nama : Kimanus Wenda
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tuduhan : Pembobolan gudang senjata di Kodim Wamena
Tahanan Polda Papua : I Januari 2008 2 Bulan 4 hari
Menjadi Tahana LP Nabire : 5 Maret 2008 sampai sekarang
Ruang Tahanan : Blok D-3 LAPAS NABIRE
Status Tahanan : Tahanan Politik (TAPOL )
Hukuman : 2O Tahun Penjara
Hukuman sudah di jalani : 8 tahun 1 Bulan
Potongan Hukuman : 4 Tahun 1 bulan
Jumlah yang sudah di jalani : 12 Tahun 2 bulan
Sisa hukuman belum di jalani : 7 Tahun 8 Bulan
- Nama : Tomi Tabuni
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tuduhan : Beli Senjata otomatis
Ruang Tahanan : Blok D-3
Status Tahanan : Tahanan Politik (TAPOL )
Hukuman di Vonis : 10 Bulan Penjara
AWAL PERISTIWA
Awal saudara TOMI TABUNI mengalami sakit maka untuk di rawat di panggil oleh IBU DEBY SAPULETE sebagai Petugas Medis di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II b Nabire .Lalu Tomi Memenuhi penggilan keluar dari block Tahanan kedepan dan langsung menuju ruang perawatan ,Tomi berpapasan dengan Kepala Penertiban Masyarakat (KABTIMAS) BAMBANG SAPTOPO,S.Sos persis depan Pintu ruang perawatan Napi Lalu BAMBANG SAPTOPO menyambari dengan kalimat kepada Tomi Tabuni :
“Kamu Orang Papua Bodoh tidak Sekolah ,Pegang senjata Ngapain mau merdeka dan kamu orang Papua hanya di bodoh-bodohi aja”
Lalu Tomi tidak jadi masuk ke ruang perwatan kembali –menemui kami dan menjelas semua kata-kata penghinaan /pelecehaan yang di ungkapkan oleh BAMBANG SAPTOPO pada kami, kami penghuni sebagai Tahanan Politik yang di vonis 20 Tahun yang sedang mejalani Hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Nabire merasa sangat tersinggung atas kalimat penghinaan, merendahkan perjuangan menuntut hak kedaulatan rakyat dan bangsa Papua.
12/05/2011 Saat peristiwa terjadi Yakni LINUS ,TOMI DAN WENDA kami bertiga sepakat menemui kepala KPLP mendesak Oknum Petugas yang telah menghina melecehkan kami harus bertanggungjawab dengan kata-katanya .
Kemudian pada tanggal 12-05-2011 pagi jam 09.15 WIT kami menghadap KPLP.
Agenda :
Cross Check Tanggal,15 Setelah Menanti Janji Selama Tanggal,12-14 Tidak Kunjung Tiba.
KAMI TAPOL : Menjelaskan kronologis yang terjadi pada saudara kami Tomi Oleh Oknum berinisial Bambang Saptopo kami mendesak harus mempertanggungwabkan semua yang di alamatkan pada kami.
JAWAB KPLP: Kalo jika penginaan tersebut benar ,saya sebagai orang Papua juga merasa tersinggung maka saya akan teruskan masalah ini kepada KALAPAS.
Pada tanggal 12-14 Kami menunggu hasil namun tidak ada jawaban dari ke kepala KPLP
Tanggal 15 Mei 2011 Kami Kembali menemui dan menanyakan di ruangan KPLP
Pertanyaan KPLP : Maaf karena Kalapas banyak kesibukan maka saya belum memberitahu , sekarang baru bapak KALAPAS sudah bebas dari dari kesibukan di luar jadi nanti saya akan lapor kan kepada beliau jadi minta waktu lagi.
Kami TAPOL Menjawab : oke baik , kami mohon segera untuk Penyelesaikan penginaan tersebuat.kami menuntut untuk penyelesaian secara adil dan bijaksana hadirkan 1.) Bapak Pakage,2.)Bambang Saptopo (Oknum) dan Bapak M. Aminudin selaku Orang tua dan dan Bapak KPLP sendiri .Karena ini bukan di tujukan kepada Tomi tetapi ini kepada Kepada Seluruh Orang Papua, mengapa? Masalah ini kemas rapi di di publikasikan dan tidak memberitahukan kepada siapa-siapa? Setelah kami menyampaikan semua kami masuk kembali ke BLOK D-3 kami.
Pada Tanggal 20 Mei 2011 :Pagi Tiba-tiba petuga LAPAS memanggil TAHANAN NARAPIDA perwakilan dari setiap Blok D-3 dan di arahkan ke Aula guna menyelesaikan masalah tersebut .
IRONISNYA: Pemanggailan tersebut tidak ada Perwakilan Blok D-3 kami tidak di libatkan termasuk saya dan Kawan saya .
Hasil Pertemuan Jam 12.00 WIT : Hasil pertemuan Membicarakan Persoalan kami tentang penghinaan siang itu juga kami melakukan protes kepada Petugas Penjagaan bahwa “ Pertemuaan tersebut benar /salah persoalan ini persoalan kami bukan ke alamat nya ke Blok D-3 lain karena hal ini – Seharusnya kamu panggil kamu tidak panggail baik Orang Papua maupun Non Papua yang di Tahanan ini maksudnya apa?
SKENARIO : ARIF RAHMAN, Bc.Ip,SH;MH .KALAPAS menghadirkan NARAPINA dari Blok D-3 lain maka kami TAPOL terus Protes karena kami mengetahui bahwa hanya membenarkan posisi tak bersalah kepada BAMBANG SAPTOPO ,S.Sos.
PENDING AKSI Saat SHOLAT SIANG : Menghormati hak beribadah kawan-kawan beragama muslim maka aksi sementara waktu kami pending .
AKSI DI LANJUTKAN : Seusai Kawan – kawan kami melakukan Sholat Kami melakukan Aksi lanjutan .
ARIF RAHMAN Bc.Ip;SH;MH: KALAPAS beliau datang menemui kami di Blok D-3 kami sebelum duduk kami bilang Bapak KALAPAS tidak Jujur dan sediakan bangku di persilahkan untuk beliau duduk pada saat beliau dalam keadaan duduk Tomi Menjelaskan Semua peristiwa secara detail
Tomi mengajukan pertanyaan : BAPAK . “APA ARTINYA PEGANG SENJATA ? APAIN MAU MERDEKA ?” ini pertanyaan apa saya tidak mengerti.
KALAPAS : Beliau tidak menjawab ! beliau berdiri tanpa pamit dan langsung pulang tanpa satu katapun, kejadian tersebut membuat kami binggung dan Kami katakan KALAPAS dari kenyataan beliau sendiri tidak sanggup menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh TOMI , kejadian berlanjut. Kami menyatakan dengan sikap tegas kami tidak akan kembali masuk ke BLOK D-3 . Datang salah seorang Petugas Ruang Registrasi yang bernama : K. Baransano S.Sos. kami di suruh masuk kembali.
K.BARANSANO,S.Sos : Petugas ruang Registrasi mengatakan semua persoalan telah saya mengetahui dan nanti di lanjutkan hari Senin saja maka kami menerima anjuran itu tetapi kami menuntut balik dengan syarat : JIKA TIDAK ADA YANG MENANGANI MASALAH INI DENGAN SERIUS MAKA KAMI AKAN MOGOK MAKAN .
AKSI SOLIDARITAS TAPOL
Tanggal 25 Mei 2011 :Tiba Hari Senin sesuai dengan pernyataan Baransano kami menunggu tetapi karena sama sekalii tidak ada tanggapa maka kami minta dari luar telp. kami dengan hal tersebut saya melakukan aksi telpon sambil berdiri di Blok D-3 di mana tempat kami huni “ petugas penjagaan atas nama JUDY HERMAWAN langsung masuk tanpa pamit mendekati /mendengarkan apa yang sedang kami komunikasikan via (Hand Phone)HP.HP barang yang sangat anti bagi Petugas. setelah di depan kami dia meminta HP yang ada di tangan kami :
KAMI BERTANYA : Kami TAPOL (Tahanan Politik) dan tolong laporkan ke depan untuk penyelesaian atau segera tanggung jawab penghinaan itu HP hanya salah satu alat dan merupakan Aksi tuntutan terhadap penghinaan itu.
KEKERASAN MENIMPA KAMI
Setelah 5 Menit kemudian salah orang petugas jaga (Tidak Kenal Nama) masuk menyuruh kami ke depan penjagaan secara tegas kami mengatakan kedepan agendanya apa? Kalo hanya untuk menghadapi penghinaan kami tidak akan datang menghadap.
Komandan Jaga : AGUNG kemudian datang menyuruh KAMI MENJAWAB panggilan dari siapun kami tidak akan datang dan memenuhi kecuali hanya untuk menyelesaikan atau membicarakan pelecehan /penghinaan terhadap kami, karena sampai di ruangan mu juga kalian tidak pernah menghargai kami, kami kira sama saja.
Berlanjut Siang Waktu pencucian , barisan ada 4 (Empat) orang berpakaian preman mereka petugas LAPAS adalah : THOMAS HAMADI, RIDO , AHMAD YAWAN dan DENI TANDIAGO mereka datang hanya mengenakan celana pendek mereka ini terus menuju ke Blok D-3 kami langsung membuka Kunci pintu (GEMBOK) , lalu di susul juga 3 (Tiga) Orang mengenakan Pakaian Dinas LAPAS adalah FERDI LAYU ,HERI HERMAWAN ,Y.MAWENI dan YUDI lalu mereka menarik saya secara tidak manusiawi dari tempat tidur saya , saya sempat melawan sebagai pembelahan diri karena mereka datang ini sama sekali tidak memiliki martabat begitupun alasan yang tidak tepat untuk menyerang kami secara pribadi bagi kami tidak bersalah dan kami posisi benar maka menegur petugas-petugas preman yang datang :
- Saya sengaja mengambil tindakan karena yang datang ini bukan petugas yang datang mengenakan celana pendek bukan mengenakan Pakaian Dinas
- Thomas Hamadi petugas KPLP masuk dan langsung berteriak dengan keras “TARIK PEMBERONTAK –PEMBERONTAK ITU”.
- Masuk ke Blok D-3 dan memukul saya.
- Wenda yang Kondisi sementara sakit saja di pukul dengan karet mati di kepala dan lalu di borgol .
- Alat-alat yang dibawa dan mengunakan saat itu untuk memukul kami adalah sebagai berikut :
- Borgol
- Karet Mati dan
- Sangkur
1.Thomas Hamadi
2.Ferdi Layu
3.Deni Tandiago
4.Judi
Setelah mereka memukul kami, kami di bawah keluar di depan Blok D-3 kami lalu mereka lanjut dengan memukul kami setelah itu memisahkan kami tempat yang berbeda :
- Saya sendiri dan Tomi Tabuni di kurung di ruang P2U, saya di pukul oleh KPLP THOMAS HAMADI dan FERDI LAYU sampai pelipis kiri saya pecah mengeluarkan darah menutupi pipi saya dan membengkat sekepal tangan , saat di lakukan tindakan pemukulan dan Penganiayaan terhadap kami teman-temanya petugas penjaga LAPAS berteriak “HAJAR, HAJAR ”hampir berkali-kali mereka berteriak.
- Sementara kawan saya Kimanus Wenda ditahan di ruang KPLP beliau juga mengalami hal yang sama.
- Kami di pindahkan ke Ruang Isolasi (Trapsel)
ü Setelah Itu Kami Di Kurung Di ruang Isolasi (Trapsel) Selama 2 Minggu
Tindakan Pelanggaran HAM
Tindakan Petugas waktu kami di Trapsel (tempat pengisolasian) kurang lebih waktu 2 minggu adalah sebagai berikut:
- Ø .Hak Kunjung Anak Isteri di batasi
- Ø .Dilarang berbicara
- Ø .Tidak di berikan kesempatan untuk beribadah pada hari Minggu
- .Lemari di cungkil oleh petugas dan mengambil uang Tunai sebesar Rp. 200.000 ,Rokok,Supermi semua habis di ambil petugas.
- Gambar bintang Fajar di corat-coret oleh Pilox hitam ( dengan demikian merasa kedua kali kami di hina oleh petugas LAPAS KELAS II B Nabire :
v Akibat gambar bendera bintang fajar di Blok D-3 kami oleh oknum tersebut diatas lalu kami di panggil mengahadap untuk di interogasi oleh KPLP menyangkut bendera bintang fajar .
Situasi Sekarang
Untuk perhatian semua komponen bangsa ,pelaku HAM dan Demokrasi serta seluruh Tahanan Politik (TAPOL) setelah kejadian tersebut di atas , didalam trali besi perlakuan yang sedang kami alami sampai saat ini adalah sebagai berikut:
- Penuh Diskriminasi terhadap kami.
- Hidup kami sangat terancam .
- Kami sering di teror
- Hak berekspresi kami di Bungkam
- Hak Istimewa sebagai Tahanan Politik (TAPOL) sama sekali tdak ada.
- Kami di pandang dan diselaraskan dengan Narapida kriminal .
Kami orang lemah ,tidak memiliki banyak uang maka semakin berat hukum terhadap kami dan keadilanpun tidak berpihak pada kami .
Orang-orang koruptor bisa keluar - masuk dan bebas tanpa syarat yang terjadi seperti pada mereka-mereka berikut di bawah ini :
- RUMADAS Mantan kepala Dinas Pariwisata kabupaten Nabire di bebaskan tanpa syarat.
- SISWO.Korupsi menghabiskan dana Negara 5 Milyar(Dana BLT) di ganjar hukum 5 tahun penjara tetapi di bebaskan oleh KALAPAS baru tanpa harus diproses sesuai prosedur dan mekanisme hukum yang ada.
*******ORANG YANG DIHUKUM DENGAN HUKUMAN KORUPSI MENGHABISKAN UANG NEGARA RATUSAN MILYAR SAMPAI TRILIUN YANG DI TAHAN DAN DI PENJARA DI BIARKAN BEGITU SAJA TANPA ADA PEMBINAAN DAN PENAGANAN YANG SERIUS , MENJADI KORBAN UTAMA ADALAH KAMI DIJADIKAN KOMODITAS MEMBUAT FASILITAS KERAJINAN TANGAN DAN ANEKA MACAM TANAM -TANAMAN SEPERTINYA SAMA SEKALI INI TIDAK ADIL********
LINUS HILUKA
LINUS HILUKA BAJU BIRU LAUT KIMANUS WENDA BIRU LANGIT MEMAKAI TOPI DAN TOMI TABUNI BAJU COKLAT BERKALUNG DI LEHER
KIMANUS WENDA
Sumber : https://www.facebook.com/notes/support-west-papua-independence/kami-tapol-di-lapas-kelas-ii-b-nabire-kami-dipukuli-dan-dianiaya-oleh-oknum-petu/217685138263802