Pages

Pages

Kamis, 08 Januari 2015

TNI/POLRI Kejar Ayub Waker, 6000 Warga Utikini Mengungsi

Beberapa Warga Utikini saat diamankan pihak kepolisian saat penyisiran kelompok Ayub Waker di Kampung Utikini (Jubi/Istimewa)
Abepura, Jubi – Akibat operasi penyisiran aparat gabungan TNI dan POLRI yang mengejar Ayub Waker karena diduga sebagai pelaku penembakan dua anggota Brimob, 1 Januari lalu, ribuan warga kampung Utikini hingga Towekima,Tembagapura, Timika, Papua, mengungsi. Warga meninggalkan rumah dan ternak mereka menjadi sasaran pelampiasan emosi aparat negara.

“Rabu Jam 7:30 hingga sore operasi gabungan dari TNI dan POLRI yang berjumlah 1.0576 anggota, terus lakukan penyisiran. Tempat tinggal warga Kali Kabur dibakar, habis dengan segala ternak, warga yang mengungsi 6000 orang,” kata Benny Pakage, aktivis HAM Papua, melalui pesan singkatnya, dari Gereja Kingmi Papua kepada Jubi, Kamis (8/12).

Kata Pakage, menurut informasi yang dihimpunnya, ribuan warga yang mengungsi itu belum bisa keluar dari tempat persembunyian. Warga takut dan trauma menyaksikan aparat yang bersenjata lengkap, merusak, membakar dan menangkap sejumlah orang itu. “Sementara ini ada di hutan,”katanya.

Warga mengungsi akibat operasi penyisiran, pada, Selasa (6/1) lalu hingga Rabu (7/1). Rabu (6/1) lalu, aparat gabungan TNI/POLRI berhasil menangkap puluhan warga kali kabur yang selama ini menyambung hidup dari tailing Freeport.

Kapolda Inspektur Jenderal (Pol) Yotje Mende, kepada media sebelumnya mengatakan, kekuatan aparat gabungan yang melakukan penyisiran berjumlah 1.576 personil. Pasukan itu terdiri dari dua pertiga anggota Polres Mimika, 453 orang Satgas Amole, 27 orang merupakan gabunganPropam, Reserse, Intel dan Satgas Ops Polda Papua, serta 150 personil TNI bersenjata lengkap dari Batalyon Kodim Mimika. (Baca : Polda Papua Kerahkan 1.576 Personil Kejar Penembak Brimob)

“Brimob Polda juga disiagakan sebanyak 500 personil. Mereka siap diberangkatkan ke Timika dalam operasi penegakan hukum. Targetnya satu, tangkap hidup atau mati pelaku penembakan, ambil kembali senjata anggota yang dirampas. Saya tidak mau ambil resiko. Tapi kalau mereka menyerah, kami jadikan mereka manusia. Kami tetap menjujung HAM,” kata Kapolda Yotje kepada wartawan dalam keterangan persnya, Rabu (7/1) sore. (Mawel Benny)

Sumber :  www.tabloidjubi.com