Pages

Pages

Senin, 12 Januari 2015

Papua Kembali Berduka; Truk Jatuh, 9 Orang Meninggal, 30 Luka-luka

Tampak truk dan korban kecelakaan. Foto: Abeth/MS

Jayapura, MAJALAH SELANGAH -- Kedukaan rupanya belum lepas dari tanah Papua. Kali ini terjadi di jembatan Kampwolker, Perumnas III, Waena, Jayapura, Minggu (11/01/2015) siang.

Kecelakaan tunggal yang menewaskan 9 orang dan mengakibatkan 30-an lebih luka-luka itu terjadi di turunan Jalan Baru, Perumnas III, Waena, Jayapura.

Puluhan orang dari Argapura memakai sebuah truk ke kali Kampwolker, Waena, untuk rekreasi bersama.

Kejadian itu dibenarkan oleh Kapolsek Abepura, Kompol Yulius Yawan, dari tempat kejadian perkara (TKP). "Benar, tadi kejadian jam 13.00 WIT," katanya.

Kronologisnya, kata Yawan, masyarakat yang tinggal di Argapura Pipa pakai sebuah Truck DS 9675 AB. Sewaktu turunan jalan alternatif bagian Waena, kendaraan tersebut remnya blong yang akibatnya mobil tersebut jatuh ke jurang sejauh 5 meter dari pinggiran jalan.

Kata Yawan, dari kejadian itu, 9 orang meninggal dan 30-an lebih luka-luka, termasuk Muhamad Naim Sokku (56), sopir truk.

"Sementara, korban meninggal maupun korban luka ada di RS Dian Harapan, RSUD Abepura, dan RS Bhayangkara," ujar Yawan. "Kami sangat sayangkan. Tapi untuk lebih lanjutnya kita kumpulkan data yang akurat dulu," kata Yawan.

Sementara itu, kepala suku Mee di Argapura, Barnabas You, mengatakan, kecelakaan ini merupakan kejadian luar biasa.

"Ini kami sebut kejadian luar biasa karena kecelakaannya tunggal tapi korban meninggal 9 orang dan 30an orang luka-luka," kata You dari RSUD Abepura, Minggu (11/01/2015) sore.

Untuk kejadian itu, ia meminta kepada pemerintah kota Jayapura untuk melihat keluarga korban

"Kami warga di Argapura yang sudah lama tinggal di kota ini berharap ada uluran tangan dari pemerintah kota Jayapura," mintanya.

Ia juga minta pihak kepolisian mengawal kejadian ini sampai akhir. "Kalau untuk sopir, setelah duka, kami akan proses melalui hukum," katanya.

Salah satu korban luka-luka, Hans Tatogo mengatakan, dirinya merasa kesal dengan tingkah dari sopir yang membawa mereka (para korban) karena sopir mementingkan uang daripada nyawa penumpang.

"Awalnya sopir tidak memeriksa kendaraannya, dia lebih mementingkan uang. Kalau dia tahu kendaraannya sudah tidak layak lagi pakai mengapa dia harus melayani?" tutur Hans. 

Menurutnya, ia juga sempat mencium bau kampas rem saat mereka menaiki kendaraan di Argapura.

"Saya tadi sempat cium bau kampas rem dan pas sampai di sini (di dekat kali Kamwolker) remnya sudah tidak berfungsi lagi, sehingga kita semua masuk jurang," jelas Hans Tatogo.

Ia menegaskan, dengan melihat situasi ini sopir harus bertanggung jawab, sebab kecelakaan tersebut adalah kesalahan seorang sopir. "Sopir harus tanggulangi," singkatnya.

Untuk korban meninggal, katanya lagi, akan dimakamkan secara bersama dan adakan duka bersama di Argapura.

Ini nama-nama korban meninggal;
1. Grace Keiya (12 tahun)
2. Theresia Kotouki (10 tahun)
3. John Ferry Tekege (12 tahun)
4. Marsela Mote (20 tahun)
5. Noviana Tekege (13 tahun)
6. Selli Mote (10 tahun)
7. Otis Dogopia (15 tahun)
8. Yumaiko Badii (10 tahun)
9. Salomo Gobai (Bayi 4 bulan)

(Abeth Abraham You/Philemon Keiya/MS)