Masa Aksi Memprotes Keburutalan Militer Indonesia di Timika Papua (Foto, Benny Wenda) |
KOBOGAUNEWS.COM, LONDON – Masa yang bergabung
dalam Free West Papua
Campaign (FWPC) dari Inggris, PNG,Timur Leste dan Kaledonia Baru,
melakukan aksi memprotes penyiksaan, intimidasi, dan penghancuran rumah
penduduk yang tidak bersalah di Utikini, Tembagapura-West
Papua, yang dilakukan oleh Aparat Negara dari gabungan Tentara Nasional
Indonesia (TNI) dan Polisi Repoblik Indonesia (POLRI pada minggu lalu tanggal 06 Januari 2015.
Aksi ini dilakukan tepat di depan
keduatan besar Republik Indonesia di London Ingggri. Sabtu, 17/01/2015) Siang.
Seperti yang
dikutip dalam Facebook Like Benny Wenda” Kami menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk mengakhiri kebrutalan dan penindasan yang terus menerus terjadi kepada orang papua tanpa ada bukti yang
jelas. Akibat operasi militer di utikini Tembagapura membuat warga sipil susa untuk bekerja.
Sementara ini masih banyak warga
sipil yang masih menggunsi di hutan-hutan, sehinga mereka sekarang hidup, tanpa bantuan medis,tanpa makanan dan setiap hari mereka mencoba untuk bertahan hidup dengan ketakutan.Itulah kehidupan orang Papua di negeri mereka sendiri.
Serupa dengan pendahulunya, presiden baru Indonesia Joko Widodo hanya mencintai sumber daya alam di Papua Barat bukan orang papua.
Fakta-fakta ini membuktikan sekali lagi evolusi pendudukan ilegal Indonesia di Papua Barat. Lebih dari 50 tahun penjajahan, rakyat Papua di jalur untuk hilangnya dan tanah mereka akan menjadi milik Indonesia.
Militer Indonesia, menciptakan serangan palsu terhadap perusahaan tambang PT. Freeport Indonesia, untuk membenarkan kehadiran mereka di tanah Papua, dan lebih mampu mengendalikan mereka.
Pembunuhan, penyiksaan, pemenjaraan demonstran damai atau pembunuhan tanpa alasan adalah rutin Papua, yang diberlakukan oleh hukum Indonesia, sebagai negara yang disebut-sebut sebagai Negara demokrasi.
Meskipun kekerasan tersebut, Melanesia Papua berjuang setiap hari untuk membuat diri mereka untuk didengar penderitaan mereka, sejak 53 tahun.
Editor Wenas Kobogau
Otis Adii
Sumber : www.kobogaunews.com