Kapolda Papua, Irjen Pol Yotje Mende, saat memberika keterangan Pers. FOTO: Ils |
Kepala Kepolisian daerah Papua (Kapolda), Irjen Pol Yotje Mende, mengatakan, Mereka keras kepala. Kami berprinsip kejar mereka , kemanapun mereka berada. Tiada hari tanpa melepaskan dan mengajar mereka. Tegas Kapolda Papua, disela konferensi pers, di Hotel Rimba Papua, Senin,(12/1/15), Timika Papua.
“Saya juga akan memutuskan logistik, dan atau Pemasok-pemasok makanan kepada kelompok-kelompok kriminal ini di bantaran sungai.
Lanjutnya, Saya kasih untimatum kepada pendulangan-pendulangan gelap yang ada di bantaran sungai, dan aktivitasnya harus dihentikan.
Sekarang mereka mau kerja sama dengan kita atau mau kerja sama dengan mereka yang mau memisahkan diri dari NKRI.
Sering kita baca di website itu, sudah ada pengibarkan bendera perang oleh kelompok kriminal ini.
“Saya dengan panglima akan siapkan pasukan untuk perang, “Katanya.
Menurtunya, Saya minta putuskan hubungan dengan mereka. Kalau ingga kita akan operasi di sebantaran sungai. “Operasi bukan hanya di Utikini saja tapi beberapa daerah lainnya juga, “Katanya.
Sementara itu, Panglima Komandan Daerah Pertahanan (PANGKODAP) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Brigadir jenderal, Ayub Agus Waker, mengatakan, Militer indonesia mau perang dengan TPNPB, kami siap perang dan tutup PT. Freeport Indonesia.
“Militer Indonesia jika mau berhadapan, harus berhadap dengan militer Papua. Tentara dengan tentara, bukan dengan warga sipil, “Tegasnya, dilansir dari websitewww.komnas-tpnpb.net, edisi: (11/1/15) lalu.
TNPPB KODAP Tembagapura siap perang, jika militer Indonesia ingin melakukan perang. Daerah perang akan diadakan di Tembagapura, tapi jangan ganggu warga sipil.
Menurutnya, Undangan perang ini telah dikeluarkan ke Ilaga, Timika, dan Intan Jaya juga di beberapa markas lainnya di daerah pegunungan.
Oleh karnanya, kami minta Pemerintah Indonesia, kepada Presiden Indonesia, Ir. Joko Widodo, bahwa; Samapaikan ke aparat TNI/Polri untuk tidak mengganggu masyarakat sipil yang beraktivitas.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Bara tsiapbertanggung jawab terkait penembakan terhadap 1 militer Indonesia dan 1 Security dan perampasan 2 pucuk senjata api.
“Senjata tersebut, Kami tidak akan kembalikan senjata. Kami gunakan senjata itu, untuk melawan militer Indonesia.
Kami tetap berjuang untuk penetuan nasib sendiri bagi bangsa dan rakyat Papua barat melalui pemilihan bebas referendum sampai Papua merdeka dan berdaulat penuh.
TPNPB Pimpinan Brigjend, Ayub Waker, menolak tegas upaya dialog dengan pemerintah Indonesia yang dilakukan pemerintah Indonesia di Papua.
Namun. Lanjutnya, “Kami siap perang dan siap tutup tutup PT.Freepord Indonesia di Papua. Lajutnya, Jika militer Indonesia ingin perang dengan TPNPB di Temabagapura, anggota saya siap dan akan tunggu di lapangan. Demikian, pernyataan Ayub Agus Waker, melalui keterangan tertulis diwebsite resmi. (SI/JI)