Seorang Anggota Brigade Mobil (Brimob) Sedang intimidasi perempuan Papua, saat aksi demo damai di Jakarta Pusat (FOTO/Sindo) |
Pantauan
suaraindependen,
massa tidak di ijinkan untuk melanjut demo damai di depan Istana Negara.
Walaupun surat pemeberitahuan sudah ajukan. Namun beberapa menit kemudian
negosiator Aliansi Mahasiswa Papua, Emanuel Gobai, bernegosiasi dengan aparat,
akan tetapi pihak kepolisian tidak mengijinkan.
Dalam
hal ini, aparat beralasan bawah massa mengenakan pakean bergambar bintang
kejora, Kecuali, membuka pekean, pasti
akan ijin untuk aksi di depan istana”.
Kemudian,
Aparat mengepung massa. Terjadi saling dorong. Adapun, massa yang dipukuli
aparat. Pada tempat yang sama, Anggota Lembaga Bantuan Hukum, Emanuel Gobai pun
di pukuli intel, diusai negosiasi.
Selanjutnya,
Ketua Aliansi Mahasiswa Pusat, Jefri
Wenda, minta seluruh massa aksi untuk membuka pakean, sesuai dengan permintaan
aparat pada negosiasi tadi.
Namun,
massa membuka pakean bergambar bintang kejora. Walaupun dibuka pakean, aparat
kepolisian tidak mengijinkan, malah dihadang dan pula mendorong mahasiswa Papua.
Seusai
itu, Ketua Pusat membacakan pernyataan sikap. (JI/Suara Independen)
http://kaumindependen.blogspot.com/2014/12/polda-metro-jaya-provokasi-demo-damai.html