Seminar Hari Noken. Tampak kedua pemateri serta moderator. Foto: Isline Tabuni |
Hal ini diungkapkannya saat memberikan materi dalam seminar mengenai Noken bertema, "Mari Melestarikan Noken Sebagai Identitas Bangsa Papua," yang dibuat untuk memperingati hari Noken, 4 Desember 2014.
Seminar ini diselenggarakan kelompok perempuan Papua yang bernaung di bawah organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa (IPMAPA) Papua Yogyakarta, Sabtu (06/12), di aula Asrama Papua.
Dalam paparan materinya, Gobay menawarkan beberapa poin yang perlu diperhatikan serius.
Pertama, dirasa perlu untuk segera mendorong adanya aturan hukum (Perda/Pergub/Perwal/Perbub, dll) tentang perlindungan Noken dan pengrajin Noken di seluruh Papua.
Kedua, mendata jenis dan model noken yang dihasilkan oleh para pengrajin di seluruh tanah Papua.
Ketiga, mendorong dipantenkannya Noken sebagai hak bangsa Papua.
Keempat, mendorong pembentukan organisasi terpadu pengrajin Noken di seluruh tanah Papua secara permanen.
Kelima, mendorong adanya tempat penjualan noken di seluruh tanah Papua.
Keenam, mendorong adanya pelajaran Noken yang diajarkan di setiap sekolah dari SD hingga SMA sebagai pelajaran muatan lokal wajib di Papua.
Ketujuh, mendorong adanya Sekolah Noken (non formal) untuk melestarikan dan menyediakan tenaga guru pelajaran noken.
Sementara itu, Gobay juga menekankan pentingnya pemaknaan atas noken sebagai dasar yang menjadi pedoman refleksi untuk berusaha keluar dari multimasalah di Papua.
Selain Gobai, ada Ice Adii. Ia membawa materi dengan judul, "Melestarikan Budaya Noken Sebagai Identitas Bangsa Papua". (BT/MS)
Sumber :www.majalahselangkah.com
Sumber :www.majalahselangkah.com