Pages

Pages

Sabtu, 06 Desember 2014

“Kaka, Tolong Jelaskan Sejarah Papua Ka ?



“Oleh: Jackson Ikomouw*)
"Ajarilah kami, Sejarah Bangsa-KU!
Bandung - Pada, 21 November 2014, saya mendatangi sebuah tempat ngopi, dekat kampus Universitas Pasundan. Kendaran terlihat ramai di jalan raya Lengkong Besar. Ketika, memenjamkan pandang-Ku; terlihat sekolompok mahasiswa Papua sedang berbincang sambil menikmati Copi di sore itu. Pas mendekatinya, Alex, Jems, dan Jony lagi duduk asik sekali.
Namun, mereka menyapa diri-Ku, kemudian saya  duduk disebuah kursi. Saat itu, Johy memesan kopi moca. Tak, lama kemudian hujan mengguyur deras. Kami tertedu di pondok warkop, sambil berbincang mengenai masalah di tanah Papua. 
Alex mulai angkat bicara, “Kaka, kenapa meteri Sejarah Papua tidak di paparkan saat Malam Keakraban kemarin ?, “Ade, mukin waktu tra pas. Kaka juga blum tahu’ jadi wene.  Diskusi sangat asik sekali, tak ada perbincangan lain, hanya fokus pada “Generasi Papua perlu Belajar Sejarah Papua”. Saya sangat sedih melihat adik-adik saya begitu asik untuk berbicang mengenai masalah Papua. 
Saya mulai bertanya, “Wenamaa, bagimana perbandingan Papua dengan Bandung ? “Nauwai, di Bandung ada bahasa sunda dalam Kurikulim Pendidikan, tapi kenapa untuk di Papua tra seperti di Bandung. “Adik, mengenai hal tersebut, tergantung dari kepala daerah (Gubernur atau Bupati) di Provinsi Papua, “Jawab-Ku.
Hujan masih terus mengguyur. Tubuhku pun terasa dingin. Diskusi informal tentang Papua masih terus lanjut. Jems bilang, “Untuk kedepan, dalam kegiatan mahasiswa perlu ada materi Sejarah Papua agar kami dapat mengetahui Papua itu seperti bagimana. Masa kitong orang Papua kok, tra tahu sejarah Papua, aneh kan, Abang ! Lanjutnya,” Seperti pada saat Makrab kemarin itu, harus ada sejarah Papua supaya kita bisa tahu sejarah Papua. Kax.
Ganteng-ganteng sangat benar sekali. Untuk kedepan kalian-ganteng akan menjadi senioritas di Bandung, namun perlu ada sejarah Papua dalam kegiatan-kegiatan mahasiwa Papua, agar ade2 kalian yang datang kulia di Bandung mengetahui Papua itu seperti apa ? Hal tersebut sangat urgen bagi generasi bangsa Papua yang sedang domisili di tanah kolonial.
“Jujur, saya juga pada awal datang kulia di Bandung, belum tahu akan sejarah Papua. Namun, bisa tahu tentang sejarah Papua ketika di jelaskan dalam malam keakaraban Ikatan Mahasiswa Paniai dan Nabire, di Lemabang. Pas, waktu itu di jelaskan oleh Kaka Heni. Kemudian,  usai makrab. Saya pulang ke kosan saya. Mulai buka di youtube untuk buka video tentang sejarah Papua. Namun, hasil telusuri terpampang sebuah video Sejarah Papua yang dibikin Dewan Presidum Papua (PDP). Duarsa video, sekitar empat puluh menit. Video itu bikin saya sadar bawah, kitong orang Papua itu sedang di jajah oleh Kolonial dan di bunuh.
Selain itu, saya sadar bawah; Papua banyak Sumber Daya Alam tetapi kitong sebagai orang Papua masih di jajah kaum kapitalisme dan imperialisme, serta kitong orang masih kurang sumber daya Manusia untuk mengelolah sumber daya alam kitong sendiri.
Video itu, benar-benar menyadarkan saya untuk mengenal dan melihat Papua dengan sesunggunya. Kemudian, membangkitkan rasa cinta kepada sesama manusia. Oleh karena itu, adik-adik perlu banyak menontong video tentang Papua, juga perlu agendakan sejarah Papua dalam seminar-seminar yang di bikin oleh organisasi mahasiswa kedepan. 
Untuk dapat melihat dan mengetahui akan masalah di tanah air kitorang. Adik-adik mungkin Cuma begitu bisa saya jelaskan. Akhir kata, tetap semangat untuk belajar, jangan perna minder, hanya karena masalah sepelah. “Saya mau lihat, alunmi Bandung harus buktikan untuk berikan kontribusi untuk Papua sesuai dengan bidang study yang ditekuninya.
Selanjutnya, Jika adik-adik mau belajar tentang sejarah, perlu baca buku  tentang Papua, sepertinya: Buku Alm. Agus Alua, yang berjdudul : Papua dari Pangkuan ke Pangkuan, dan pula beberapa Buku yang ditulis Pdt. Socrates Sofyan Yoman.
Usai, menjelaskan beberapa esensi untuk langka-langka untuk belajar tentang sejarah Papua. Dua Jam kami habiskan waktu. Hujan mulai henti, kami pulang ke masing-masing kontrakan atau Asrama. (JUJUR DARI CERITA DIATAS INI, SAYA MENANGIS, KETIKA DI TANYA ADE-ADE SAYA DI BANDUNG)
Generasi Bangsa, Jangan Lupa Belajar Sejarah Papua !
Dalam Kulikulum pendidikan di Provinsi Papua, tidak ada mata pelajaran tentang sejarah Papua, yang ada hanya sejarah Indonesia (Fokusnya di Pulau Jawa). Jika di simak tentang Sejarah Papua, sejarah Papua memang unik dari beberapa sejarah  wilayah lain di Dunia.  
Sejak awal kontak luar terhadap Papua hingga pencablokan dalam indonesia. Sejarah, panjang itu penuh dengan kekerasan. Hal tersebut terjadi karena “Papua Memiliki Sumber Daya Alam” maka Papua menjadi rebutan pihak-pihak asing. Ibarat tanah Papua, “Bagaikan Cewe Cantik yang di Rebut para cowo cakap”.
Namun. Di sarankan kepada generasi bangsa bawah: “Jangan Pernah Lupa Sejarah Papua ! Jika sudah belajar sejarah, “Jangan Lupa, generasi Papua memberikan kontribusi untuk Papua. Demi revitalisasi kembali, eksitensi orang Papua yang dihancurkan oleh kaun imigran.
Bangun diskusi tentang sejara Papua, melalu diskusi Informal dan formal. Pada dasarnya, banyak baca buku-buka tentang Papua. Mendekatkan diri pada seminar-seminar tentang Papua. Banyak bertanya kepada abang-abang dan Kaka-Kaka senioritas yang sudah tahu sejarah Papua.
Dalam proses ini, sangat penting menyaksikan sejarah Papua melalui visual (Foto, Video, dll). Tentu setiap anak bangsa Papua masih belum tahu akan masalah dan sejarah Papua. 
Kita sebagai anak Papua perlu menyadari bawah, sejarah sangat penting dalam proses perkuliahan ini.  Ketika kita ditanya teman-teman kulia di kampus, bisa kami jelaskan. 
Jika kita bicara tentang sejarah tentu ada perbedaan persepsi. Ada sejarah Papua versi Indonesia juga sejarah persi orang Papua. Namun, yang kita perlu belajar sejarah adalah versi orang Papua. Sebab, sejumlah masalah di Papua di rasakan oleh orang Papua bukan orang pendatang.
 
Saran
Pertama; Organisasi mahasiswa asal Papua di Jawa dan Bali, jangan menuntup ruang untuk memaparkan materi tentang “Sejarah Papua” dalam kegiatan-kegiatan. Kegiatan yang maksudkan adalah, Malam Keakraban (Makrab), Musyawara Besar (Mubes), di Paguyuban juga di organisasi mahasiswa Papua.
Kedua; Jangan muda  percaya, jika pihak-pihak non-Papua menjelaskan Sejarah Papua, tanpa esensi yang jelas. Sebab, upaya mereka adalah untuk bungkam sejarah Papua yang sesunggunya.
Ketiga:  Hargai sejarah Papua. Sebab, Sejarah adalah identitas orang asli Papua Papua.
Keempat; Mejelis Rakyat Papua (MRP) dan Dewan Adat Papua (DAP) perlu dorong sejarah Papua menjadi kurikulum Pendidikan di setiap Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) di seluruh Kota/Kabupaten di tanah Papua.
*Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kulia di Bandung