Wilaytah Pemekaran di Tanah Papua (foto, Umagi) |
PEMAHAMAN PEMEKARAN BAGI MASYARAKAT
MAPIA DI
PAPUA
Pemekaran merupakan
program pemerintah Jakarta, yang digunakan sebagai jalan kehadiran dirinya bagi
Papua. Namun kehadirannya hanya selalu menjadi neraka bagi Papua sekalipun
kelihatan postur tubuhnya nampak baik bagikan malaikan Tuhan di surga. Tak
banyak membawa perubahan yang kontekstual ketika pemerintah menguasai Paua
sejak 1 Mei 1963 hingga sekarang. Maka rakyat kini dituntut perlu untuk
memahami baik-baik kehadiran pemerintah Jakarta di Papua dan rencancan
pemekarannya secara terlebih dahulu. Karena itu, bahan sosialisasi ini kiranya
dapat menjadi obat bagi rakyat terutama dalam menentuk sikap menerima atau
menolak rencan pemekaran di Tota Mapiha demi kebaikan generasi Papua nanti.
1. Pengertian
pemekaran
Pengertian
pemekaran menurut Mahasiswa SIMAPITOWA adalah berdiri sendiri, membuka suatu daerah
baru, bercerai dengan komunitas lain,
membuat rumah baru, dan bangkit dari berbagai aspek kehidupan untuk membangun
peradaban baru. Jadi pemekaran adalah memisahkan diri dari daerah administratif
lama untuk membuka/membentuk suatu wilayah atau daerah administratif baru
dengan memiliki kepala pemerintahan baru baik itu di tingkat provinsi maupun di
tingkat kabupaten kota.
1.1.
Dampak
Negatif
dan Positif dalam Berbagai Aspek
1.1.1
Aspek
Pendidikan
a.
Dampak
positif sebelum pemekaran bagai keberadaan Tota Mapiha
Kehiudpan
anak bangsa Tota Mapiha sebelum hadir pemekaran memang sudah semakin
baik. Pola kehidupan terutama karakter pendidikan masyarakat dulu,
orang tua di rumah mengajari mengenai cara berkebun, membuat rumah, cara
membuat alat-alat budaya dan mengajari bagaimana mereka harus bisa berburu untuk
memjadi manusia sejati. Sedangkan di sekolah
pada zaman Belanda, guru mengajari tentang berbagai mata pelajaran yang
berguna seperti pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan pelajaran IPA serta
IPS, Agama dan Budaya. Para misionaris bersama guru-guru Kei dan Jawa telah
memberikan sejumlah mata pelajaran secara baik tanpa menerima upah atau gaji
banyak. Tetapi mereka adalah orang-orang yang setia, sabar dan jujur serta
adil, bebas dan tekun dengan tugas luhur mereka demi menciptakan manusia asli Papua yang
berkualitas.
Demi terciptakan kualitas manusia itu, maka mereka
mengajarinya dari huruf ke huruf dan dari
mata pelajaran ke pelajaran kepada anak-anak tersebut. Cara mengajaran mereka
itu telah membuat anak-anak muda sampai murid-muridnya benar-benar menjadi
pribadi yang professional dan punya hati untuk
Tanah dan masyarakatnya sendiri demi kemajuan sumber daya manusia (SDM)
di berbagai aspek hidup dalam konteks pendidikan.
Selain pengembangan pendidikan dalam lingkup di
sekolah, orang tua dulu juga telah menanamkan nilai-nilai moral, injili dan
budaya dalam setiap diri anak-anak mereka. Nilai-nilai umum tentang pendidikan
seperti keadilan, kebenaran, keadilan, kedamaian, cinta kasih, kebahagiaan seperti
prinsip-prinsip dasar dari pendidikan seperti kesabaran, kejujuran, ketekunan
dan kesetiaan serta kesatuan, gotong royong, solidaritas dan kepekaan telah diajarkan,
ditanamkan, dibentuk dan membuat anak-anak mereka untuk tetap menghayati
kesemuanya secara terus-merus agar mereka bisa menjadi manusia sejati.
b.
Hal positif
bagi kehiudpan anak
bangsa Tota Mapiha setelah kehadiran Pemekaran
Pemerintah membiayai
studi bagi para mahasiswa/I putra daerah.
Biaya ini biasanya diberikan pemerintah bagi para Mahasiswa yang berstudi akhir.
Kepada mereka ini, uang studi akhir diberikan pemerintah pada setiap akhir
tahun dengan jumlah biaya paling terbatas. Itu pun tidak lebih dari Rp
1000,0000 bagi para Mahasiswa. Tetapi pengalaman telah memperlihatkan bahwa
banyak di antara mereka tidak pernah menerima dana alokasi pendidikan tersebut.
Akhirnya banyak Mahasiswa selalu saja mengalami kesulitan dalam membiyayai
pendidikan.
Pemerintah juga telah membiyayai tenaga guru dari “orang luar”. Pemerintah
biasanya mengontrak tenaga guru dari luar dengan mengeluarkan dana yang paling mahal
sekali. Sekalipun pemerintah mengeluarkan dana seperti itu, akan tetapi
tindakan pengajarannya tidak banyak mencetak sumber daya manusia Papua yang
handal. Kegalan mereka dalam membentuk otak anak-anak asli Papua itu bukan
karena kesalahan memilih tenaga pengajar. Bukan juga karena materi yang
diberikan itu bermuatan tidak berguna bagi para Mahasiswa Papua. Tetapi
kekegalan ini pertama-tama boleh terjadi justru karena metode pendidikan yang
tidak membebaskan manusia sebagai makhluk bebas secara sejati. Karena itu, kita
tidak heran hanya jika Indonesia telah dikagetkan oleh Saudara kita geniusitas
Septinus George Saa mendapat prestasi yang baik di tingkat Asia melalui berkat
didikan Surya Pallo pada 2004.
Setelah kehadiran
pemekaran Kabupaten Nabire 1960 an dan Dogiya pada tahun 2008, orang Mapiha telah
diterima sebagai pejabat birokrasi, guru, pertanian dan pertukangan serta
mantri. Mereka itu tidak hanya berkaryat
di wilayah Tota Mapiha, tetapi juga menyebar ke seluruh tujuh (tujuh) suku yang
berada di bagian pantai dan beberapa wilayat adat di pegunungan tengah Papua.
Pemberdayaan sumber daya manusia terutama telah dinyatakan pemerintah melalui
Dinas Pendidikan sehingga kita mengenal adanya tenga kerja dalam bidang birokrasi secara khususnya.
Dinas pendidikan yang sudah membuka sekolah SD, SMP, dan SMA bagi rakyat bangsa
Tota Mapiha. Orang Mee memang telah menjadi manusia pertama sekalipun memiliki
tidak banyak ilmu dan teknologi seperti sekarang.
.
c.
Hal
Negatif dalam Kehiudpan Tota Mapiha setelah kehadiran pemekaran
Sobat-sobat, kita
setelah adanya pemekaran ini sangat paling sadis dan berbahaya sekali. Pola
kehidupan orang tua kita sekarang ini jarang mengajarkan bahasa ibu/ bahasa Tota
Mapiha. Orang tua jarang mengajar
berkebun, ritus-ritus adat dan jarang mengakan kepada anak-anaknya bagaiman
mereka harus berburu. Orang tua membiarkan anak-anaknya berbuat apa saja menurut
kehendak mereka secara leluasa tanpa ada bimbingan yang ketat dari orang tua
kandungnya. Dengan sikap keenakannya, mereka tak tahu pola karakter pendidikan
warisan dari leluhurnya. Cara hidup
merekapun semua serba ada-ada saja. Itu artinya bahwa dengan adanya kehidupan pemekaran secara sepihak, maka dari
aspek manapun kita saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kehidupan baik dari
dalam maupun datang dari luar Tanah Tota Mapiha. Tapi yang paling dominan bahwa
keberadaan kita itu pasti sudah dipengaruhi oleh keberadaan yang datang dari
luar secara tidak terkontrol. Ketidakkekontrolan atas realitas keberadaan Tota
Mapiha ini menurut mereka sudah merupakan program utama secara sistematis,
terstruktur dan terpola untuk merebut keberadaan alam dan seisinya demi
kemerdekaan mereka sendiri. Anda jangan berpikir bahwa kita akan jadi manusia
pintar, pintar dan berkualitas dari pemerintah Indonesia.
Sedangkan sobat-sobat
kita lihat realitas yang terjadi dikehidupan guru pada zaman sekarang di Tota Mapiha adalah, tugas
dan fungsi sebagai guru tidak taat atau setia pada tugus guru yang sesunguh-sungguhnya. (Guru) ia meninggalkan sebagai pekerja guru
dan ia lari kejar suatu jabatan maupun kekuasaan perutnya sendiri tanpa
mengingat sanak saudara yang sedang menderita di sampingnya. Dan realitas dan
tampak di posisi mata kita sekarang adalah metode mengajar pada zaman Belanda
sangat berbeda jauh dengan pola mengajar pada zaman dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia ( NKRI). Efek negative/ buruk pada zaman belanda itu sangat
tidak menonjol dan tidak ada di depan mata orang Tata Mapiha. Dari pada metode
mengajar pada zaman NRI dengan takaruan atau cara korupsi dan pola mengajar
penindasan di papua tanpa dihargai sebagai manusia berwibawa dan bermartabat
yang luhur serta manusia yang luhur tersebut tidak bekerja pada daerahnya
sendiri. Contoh konkret yang terjadi di saat ini adalah guru maupun siswa
selalu kaget ketika ada datangnya ujian sekolah maupun ujian nasional. Dalam
hal ini tidak ada kesadaran jati dirinya
sebagai tanggumgjawab pada posisi kedudukan tugas guru dan tugas murid.
Dengan adanya pemekaran
tersebut diwilayah pemekaran selalu terjanya dengan membuka sekolah
sebanyak-banyak tanpa mempertimbangkan tenaga pengajar. Realitas yang terjadi
juga guru tidak mau mengabulkan permintaan siswa artinya bahwa pemikiran siswa
mau mencari sekolah yang berbobot tetapi guru tidak memberikan surat pindah
kesekolah yang mutu tersebut. Oleh sebab itu, akan berdampak pada mutu sekolah, tenaga pengajar,
dan murid. Pemerintah tidak menyediakan asrama bagi para mahasiswa/I
putra-putri daerah di stiap kota studi
yang sudah ada.
d.
Kehidupan
pendidikan ke depan dalam konteks pemekaran
Ketika upaya pemekaran
ini dinyatakan oleh pemerintah nanti, maka perubahan pola pikir dan bertindak
akan terjadi secara drastic. Anak-anak didik sudah akan menilai sesama dan
lingkungan sebagai biasa-biasa saja. Baik orang tua, guru dan para penjabat
pemerintah dan Gereja akan dianggap sama saja. Tidak aka nada penghargaan dan
penghormatan terhadap martabat manusia sebagai manusia adanya. Bahkan
nilai-nialai pendidikan pasti tidak diperakktekkan bagi kebaikan keberada diri
dan sema. Lagi pula, kita akan jadi penonton yang berujung pada kematian dalam
konteks pendidikan dan karena itu esensi.pendidikan akan kembali dalam dunia
ilusi belaka saja.
Anak didik menilai guru
pengajarnya menjadi teman bermain. Siswa ambil rokok milik guru, guru isap
rokok di depan kelas, dan guru dan siswa mengisap rokok secara bersama-sama
sambil merumpi dan berkejar-kejaran yang terjadi selama ini merupakan ukuran
realitas pendidikan nanti ke depan dalam konteks pemekaran baru tersebut. Anak
bangsa Tota Mapiha ke depan, hal negative yang akan terjadi atas keberadaan
mereka yakni menjadi pribadi yang tidak pernah mengenal diri, asal dan tujuan
hidupnya. Sepertinya generasi muda anak
bangsa tota Mapiha tidak akan kenal soal pendidikan seperti yang tejadi selama
ini. Dan akhirnya, mereka hanya akan cinta bunuh dengan minuman keras,
penciuman aibon, dan palang-memalang mobil yang sedang lewat di jalan utama
atau jalan raya. Orang muda maupun orang tua Tota Mapiha akan kenal pendidkan
mengenai tulang belulang yang sudah
dibunuh oleh TNI/ POLRI melalui kehadiran pemekaran. Orang muda dan orang tua
yang masih tersisa hidup ini akan kenal dengan bahasa mitos, alam abunawas.
Keberadaan diri bersama kekayaan yang terkandung dalam wilayah Tata Mapiha itu
pasti akan dibiarkan dan diambil bawa pulang
oleh para Penguasa. Orang muda dan orang tua yang sedang menikmat nilai
sisa hidup ini pun akan mencari tempat penginapan/ mencari ilmu penegetahuan
seperti kehidupan tupai/ kagadaga. orang muda Tota Mapiha akan terjadi dengan
terlantar dari pendidikan di atas tanahnya. Orang muda Tota Mapiha nantinya
akan makan lemak dan daun hangus barapen
dari hasil orang pendatang yang punya power.
Ada dana Bos di setiap
sekolah, dana intensip untuk guru dan Gedung-gedung sekolah. Tetapi kesemua itu
bukan dikelola oleh orang asli Tota Mapiha melainkan orang pendatang. Hal ini
menjadi sebuah kepastian karena memang pemekaran diberikan untuk tempat hidup
bagi orang pendatang telah lama disiapkan oleh Negara demi memperluas
kedaulatan pemerintahan RI di Papua. Mapiha rakya akan menjadi Indonesia Raya
ke depan jika memang pemekaran sungguh-sungguh diterima oleh masyarakat Tota
Mapiha pada zaman sekarang. Kita adalah penentu kehidupan pemerintah RI di Tota
Mapiha ke depan.
1.1.2. Aspek Kesehatan
2.1. Hal-hal positif dari Pemekaran
a.
Wajah
kehidupan Tota Mapiha sebelum hadir pemekaran
Sebelum kehadiran
pemekaran bagi rakyat Tota Mapiha, rakyat biasanya hidup sehat. Tidak ada
berita bahwa orang Tota Mapiha telah meninggal mati muda. Kalaupun ada berita
duka seperti itu, penyebabnya bukan karena penyakit musiman tetapi karena
perbuatan kejahatannya sendiri. Dan perbuatan jahat itu kemudian tidak pernah
mengatasinya dengan berdoa, bertobat dan atau tidak mengobatinya dengan membuat
obat ramuan. Sebenarnya jika mereka mengkonsumsi obat ramuan, berdoa dan
bertobat itu tentunya tidak mengalami kematian pada usia muda. Mereka bisa
hidup sehat sampai umur panjang.
Dalam sejarahnya telah
memperlihatkan bahwa segala sesuatu yang dimiliki mereka adalah sehat dan tidak
sakit. Mereka punya obat banyak, punya ritus doa yang jelas dan pedoman-pedoman
yang mengatur bagaimana mereka harus hidup sehat. Ada realitas bahwa alam telah
menyediakan banyak obat, benda-benda yang menjadi sumber dan puncak melahirnya
hidup sehat bagi mereka. Misalnya, pugee, hami, dabee, dako, dagoo dan udee,
komunitas kali/sungai/ komunitas hewan adalah sumber-sumber daya alam yang
biasa dibudidayakan sebagai obat genius lokal bagi mereka dalam sepanjang sejarahnya.
Maka Kenyataan alam sekitarnya bahkan mereka sendiri adalah makhluk kesehatan.
Karena itu, mereka hidup panjang sampai rambut putih. Di bawah ini adalah
pokok-pokok dasar dari sumber-sumber kesehatan bagi mereka yakni:
-
Ada obat-obat
ramuan/alamiah
-
Ritus-ritus/upacara
adat (kamu Tai, koto tumi, bago tai, teto dei, dsb)
-
Air kali dan sungai
sebagai obat dan pemberi kesehatan yang
baik bagi mereka karena realitas air belum tercemat.
-
Tida ada berbagai
penyakit medornisasi, atau tidak ada penyakit musiman yang memakan korban nyawa
banyak secara cepat. Misalnya Tidak ada HIV-AIDS, batuk dan tidak ada penyakit
kecepatan perkembangan postur tubu manusia.
-
Semua kuat dan dewasa.
-
Selalu saja ada
kebijaksanaan tubu, pikiran dan hati mereka. Totalitas diri mereka adalah
realitas kebijaksanaan konkret.
-
Mereka adalah makhluk
hidup kesehatan.
-
Ada sistem kehidupan
sehat bagi mereka. misalnya mereka biasa melestarikan kebersihan alam
kingkungan setempat, membersihkan kotoran di rumah, merawat kebun dan menguasai
realitas alam secara adil, jujur, bijaksana dan bertanggung jawab dalam setiap
alangkah kehidupan.
b.
Kehiudpan setelah Pemekaran
-
Ada obat-obatan Negara
-
Tenaga medias
-
Adanya penyuluhan kesehatan
-
Tiap kampung sudah dan
akan ada Postu: Pos Pelayanan Kesehatan. Tapi semuanya menjadi sia-sia kerena
tali kematian terus berjalan bagi orang asli Papua.
c.
Kehiudpan
kedepan hadir pemekaran
-
Obat-obatan, tenaga
medis, ada juga penyuluhan dan akan dibangun postu.
2.2 Hal-hal Negative
dari pemekaran dalam konteks kesehatan
v Kehiudpan
sebelum hadir pemekaran
-
Tidak ada obat-obatan
modern
-
Perawatannya akan
menjadi miskin di Rumah
-
Tenaga medisnya sangat
minim.
-
Potensi kesakitan yang
berakhir pada kematian orang Tota Mapiha akan tetap meningkat. Nanti akan ada
pembunuha sistematis melalui kesehatan di Kab. Mapiha Raya, seperti kita
Jayapura sekarang ini. Berapa banyak si orang Tota Mapiha?
v Kehiudpan setelah atau sekarang hadir pemekaran
-
Obat-obatan alamiah
hilang.
-
Kehancuran nilai-nilai
kesehatan adat setempat.
-
Kesehatan rakyat akan
menjadi telanjang tanpa bingkai kesehatan adat.
-
Obat kadarluarsa
diberikan bagi rakyatnya sendiri.
-
Adanya program KB.
-
Adanya penyakit
HIV/AIDS.
-
Pembukaan lokalisan
yang dapat menyebarkan berbagai penyakit baru.
-
Limbah-limbah industry.
-
Potensi longsor yang
meluas karena pemerintah pasti akan mengutamaka membuka pembangunan fisik.
-
Tanpa penyebab orang
akan meninggal.
-
Pencemaran sungai,
udara, air dan tanah.
-
Biaya kesehatan akan
meningkat tanpa dialog bersama.
-
ma
v Kehiudpan kedepan hadir
pemekaran
-
Kita akan konsumsi
makanan yang dijual di Toko.
-
Kita lupa bahkan tidak
diberdayakan untuk mengolah obat alamiah.
-
Biaya makan-minum
keluarga akan meningkat.
-
Akan ada toko Miras,
aibon dan mainan-mainan yang tidak berdampak positif.
1.1.3.
Dampak
Positif dan Negatif Pemekaran dari Perspektif Budaya
Kehidupan
budaya dapat berubah ketika terjadi dominasi badaya baru dari luar. Orang
setempat teramat paling mudah sekali dipengaruhi oleh orang luar dengan
dominasi budaya secara sistematis dan terpola. Dia tahu berbagai cara dan
tindakan untuk menghancurkan hal-hal mana yang dasar dan pilar utama bagi pihak
pribumi yang hendak dikuasai itu. Kehidupan budaya masyarakat pribumi adalah
kekuatan utama dari dan untuk mempertahankan KEHIDUPAN. Hal ini menunjukkan
bahwa kehidupan berbudaya kita ini sekarang tidak telepas dari kehadiran
pemerintah Indonesia. pertanyaan apakah kehadiran pemerintah ini mau menghancurkan
atau menghidupkan KEHIDUPAN budaya orang asli Tota Mapiha melalui pemekaran
Kab. Mapiha Raya, yang diupayakan pemerintah sekarang ini. Maka dampak-dampak
negative dan positif yang akan diuaraikan di bawah ini kiranya merupakan bahan
pertimabangan untuk menilai layak tidaknya kehadiran pemerintah melalui jalan
pemekaran tersebut:
a.
DampakPositf bagi “Kehiudpan” Tota Mapiha sebelum hadir
pemekaran
-
Ada nilai-nilai dasar tota
mana
-
Ada koteka-moge sebagai
pakaian kemuliaan adat
-
Ritus-ritus adat
-
Perkawanan adat
-
Pesta adat
-
Lagu-lagu adat
-
Hukum-hukum, aturan dan
perintah, nasehat, petuah, ajaran, puisi, syair, pantun dan dongen, hikayat,
cerita pendek serta nubuat, ramalan, waziat dan mimpin-mimpinya selalu saja diwariskan
secara lisan, rasional dan pengalaman hidup mereka dari generasi yang tedahulu
kepada generasi yang berikut. Belum ada budaya tulis bagi mereka tempo dulu.
-
Bahasa daerah hidup
-
Uka-mapega sebagai
senjata (semua berbau adat).
-
Sistem kehidupan budaya
-
Berjiwa besar
-
Mereka adalah manusia sejati,
umat pilihan kebenaran Allah.
-
Mereka adalah makhluk
berbudaya
b.
Kehiudpan setelah Pemekaran
-
Akan ada aneka pakaian
-
Akan ada alat-alat
music mulai terpengaruh
-
Ciptakan lagu berbahasa
Indonesia
-
Upacara-upacara berbauh
modern
-
Bahasa daerah mulai hilang
c.
Kehiudpan
kedepan hadir pemekaran
-
Semakin mampu dalam
berbahasa Indonesia
-
Lincah dalam budaya
tulis
-
Alat-alat music lebih
maju
-
Budaya internetan akan
meningkat
-
Pakaian modern bahkan
global semakin diutamakan. Misalnya rakyat menggunakan celana pendek, kasih
pang rambut.
-
Tempat-tempat keramat
akan dibongkar
b.
Dampak
Negative bagi “Kehidupan” Tota Mapiha
a.
Kehiudpan sebelum hadir pemekaran
-
Kelemahan manusia dalam
menghayati nilai-nilai adat
-
Dihoo tedotaime ewa (ada
orang tertentu yang salah menggunakan akal sehingga sering dapat menghabiskan
nyawa orang lain melalui budaya).
-
Kegoo atau roh halus
menguasai orang
-
Kawin paksa
-
Kaidoti kopi/togi
-
Perang klen karena
masalah hak ulayat
b.
Kehiudpan setelah pemekaran
-
Kekerabatan antar kampung
akan rusak
-
Adanya perselingkuhan
sosial secara structural atau struktur kejahatan sosial secara meluas
-
Kawin lepas
-
Ikut KB
-
Banyak
laki-laki/prempuan yang mandul
-
Tidak mengikuti aturan
adat sepertinya dawapa umi tidak sesuai ajaran adat (aturan tentang Asi, istri
hamil).
-
Struktur kelunturan
nilai-nilai budaya
-
Sistem kehidupan akan
hancur sampai tidak bisa dipulihkan
-
Relasi vertikal dan
horizontal akan putus total
-
Tida akan pernah ada
harapan hidup
-
Orang Tota Mapiha tidak
pernah ada budaya memiliki Allah Tritunggal sekalipun dianggap memiliki Budaya.
-
Akan terciptakan
kehidupan budaya ilusi bagi keberadaan hidup Tota Mapiha
c.
Kehiudpan
kedepan setelah pemekaran
-
Kehidupan berbudaya,
aturan-aturan adat, Suku Bangsa akan musnah.
-
Keberadaan Tota Mapiha
akan digantikan oleh keberadaan orang Luar (keberadaan orang liar/setan).
Misalnya pergantian nama Tota Mapiha menjadi Kabupaten Mapiha Raya. Ini
jelas-jelas sama dengan isilah Indonesia Raya bermaksud menghapus nama Tota
Mapiha.
-
Tidak akan pernah ada
masa depan budaya Tota Mapiha bagi keberadaan HIDUP Tota Mapiha
1.1.4.
Dampak
Positif dan Negatid Pemekaran dari Perspektif Agama
Dampak
negative dan positif dari perspektif agama terhadap rencana pemekaran harus
memperhitungkan teologi setempat. Teologi sudah harus padat ditemukan oleh
pemerintah sebelum bertindak melaksanakan misi pembangunan bagi rakyat
setempat. Ada sejumlah ertanyaan mendasar yang sudah harus mau diajukan oleh
pemerintah sebelum berbuat sesuatu, membuat berbagai kebijakan dan atau suatu
progam pemekaran baru yakni siapa yang mau diuntungkan dan siapa yang mau
dirugikan dari program pemekaran ini?. Jika pemekaran direalisasikan, maka
motifatasi apa yang telah mendorong dia dan tujuangnya apa? Kenapa harusa
ada-ada pemekaran terus? Dan bagaimana pemekaran itu diberikan oleh Jakarta
kepada rakyat? Dalam ulasan ini, kami hanya memperlihatkan dampak negative dan
positif dari pemekaran agar rakyat dapat menentukan sikap dan tindakan untuk
menolak atau menerima atas rencana pemekaran tersebut.
d.
Hal
Positf bagi Keberadaan Hidup Tota Mapiha
v Kehidupan agama sebelum
pemekaran
-
Danagoo menjadi hari
istrahat
-
Ikuti aturan adat
-
Menjaga relasi alam,
manusia dan Ugateme
-
Relasi dengan roh-roh
leluhur dan penunggu
-
Membangun relasi antar
petugas gereja secara baik
-
Tota manaa dijunjunggi
-
Misi Tetodei diutamakan
-
Deba dow (meramal hidup
ke depan)
-
Bagume douw
-
Pemberian nama adat (Bagotai)
v Kehiudpan agama setelah pemekaran
-
Pelayanan semakin mudah
-
Akan bertambah pendeta
dan pastor (petugas gereja)
v Kehiudpan Tota Mapia ke
depan dalam kehadiran pemekaran
-
Pelayanan akan semakin
mudah
-
Tenaga pelayanan akan
lengkap dan
-
Fasilitas pelayanan
akan lengkap
-
Dengan mudah orang
membaca alkitab dalam berbagai media
e.
Hal-hal
negative bagi keberadaan hidup Tota Mapiha
v Kehiudpan sebelum hadir
pemekaran
-
Tidak berada akan
dampat negative dalam konteks agama
-
Semuanya berada sebagai
baik adanya karena berasal dari kebaikan, MAA Mapiha. Kesemua itulah biasa
disebut sebagai Tota Maapiha. Contohnya, Mote Maapiha, Tigi Maapiha dan Amani
Ihai Mapiha, Tebai Maapiha, Petege Mapiha,
Mana Maapiha, dimi Maapiha, Mee Maapiha, Enihaa Maapiha, Piha Maapiha (poho
kebenaran) dan Tota Maapiha. dll.
v Kehidupan setelah pemekaran
-
Sulit menjangkau karena
letaknya berjauhan
-
Tidak mengikuti aturan
adat
-
Upacara atau
ritus-ritus adat tidak direalisasi
-
Danagoo menjadi hari
mengisi kegiatan lain
-
Relasi alam, manusia
dan Tuhan semakin luntur
-
Tidak akan menjunjung
tinggi Tota manaa
v Kehiudpan kedepan setelah
hadir pemekaran
-
Relasi antar jemaat
atau umat semakin tidak nyaman
-
Hamba-hamba tuhan ikut
masuk menjadi politikus
-
Iman umat seakin kendor
-
Relasi antar petugas
agama terjalin kurang baik
1.1.5.
Dampak
Positif dan Negatif dari Perspektif Politik dan Pemerintahan
Pemerintah
menjadi pemerintah karena ada politik. Politik ini lahir karena rakyat tidak
dapat mampu memikul beban hidup sehingga lahirlah politik yang memungkinkan
setiap orang termasuk para penguasa untuk membentuk pemerintahan baru. Tentunya
bahwa kodrat pemerintah itu adalah rakyat sendiri. Rakyat sebenarnya merupakan
akar kekuasaan pemerintah bagi pemerintah untuk mengutakan kepentingan rakyat
dan tidak boleh memanipulasi kepentingan rakyat demi kepentingan pemerintah
sendiri saja. Jika tidak ada rakyat yang mau mengikuti kemauan pemerintah, maka
secara otomatis, dia tidak punya kekuasaan. Dia mau perintah siapa sementara
pada saat yang sama, dia tidak punya kekuasaan yang diberikan dari masyarakat
Papua. Bagaimana dipercayai jika rakyat tidak mau mempercayainya. Mudah-mudahan,
dampak positif dan positif di bawah dapat memperjelas keberadaan pemerintah dan
rakyat dalam sejarah.
f.
Hal-hal
Positif bagi keberadaan “HIDUP” Tota Mapiha
a.
Kehiudpan
sebelum hadir pemekaran
-
Hidup permarga
-
Tonowi memimpin
wilayahnya secara baik
-
Kemudian dipimpin
kepala kampung
-
Mereka sangat
menghargai pemimpin
-
Pemimpin dipercaya
bukan melalui pemilihan
-
Orang mapiha dapat
dipimpin
-
Dia menjadi seorang
penengah, menegakkan kebenaran
-
Mampu mengatasi masalah
dan mampu memberikan sikap hidup yang memberi hidup kepada masyarakatnya
-
Mampu menjali relasi
dengan yang jauh
-
Pemimpin memiliki
hartanya banyak untuk masyarakatnya
-
Pemimpin dulu- adalah
pemimpin yang haus dan lapar
-
Kehidupan masyarakat
hidup harmoni di mapia lama
-
Berjiwa kepemimpinan
b.
Kehiudpan setelah pemekaran
-
Pemimpin sekarang
melalui pemilihan
-
Menyelesaikan suatu
permasalahan social yang terjadi dalam kampong melalui aturan pemerintah
-
Balai kampungnya
disiapkkan oleh pemerintah
-
Memberi honor, pakaian
dinas dan asset-aset lainnya dilengkapi oleh pemerintah kepada kepala-kepala
kampong
-
Pemimpin kampong punya
masa jabatan
c.
Kehiudpan
kedepan hadir pemekaran
-
Pemuda dan masyarakat
bisa terjun ke dunia politik
-
Membuka lapangan kerja
-
Masyarakiat bisa
belajar Politik praktis\
-
Pembangunan akan/
semakin stabil sesuai visi-misi persen
-
Masyarakat bisa mempengaruhi
dan dipengaruhi nilai-nilai modernisasi dalam semua aspek
g.
Hal-hal
Negative
a.
Kehiudpan
sebelum hadir pemekaran
-
Hanya ada Perang marga saja
karena masalah tanah, dan masalah perempuan. Selain itu ada perang manusia
dengan penunggu gunung tertentu yang dianggap setan. Akibatnya, hubungan
vertikal dan horizontal menjadi kurang aman seperti biasa.
b.
Kehiudpan setelah atau sekarang hadir pemekaran
-
Konflik politik untuk
memenuhi perutnya
-
Saling menjatuhkan
-
Politik busuk yang
selalu dipermainkan oleh para politikus untuk menguasai suatu daerah
-
Penempatan jabatan
tidak sesuai dengan bidang hidupnya
-
Untuk mendapatkan
jabatan dapat juga mengorbankan nyawa orang yang memihak kepada kebenaran
-
Dapat saja terindikasi
mengorbankannyademi kejayaan npartainya
-
Para Pemimpin selalu
berselingkuh karena uangnya yang berlimbah
-
Konflik antara partai
demi kepentingn partainya
-
Kebijakannya itu akan
disesuaikan dengan keinginan pemerintah
-
Kebijakan2 tidak memihak
kepada rakyat
-
c.
Kehiudpan
kedepan hadir pemekaran
-
Orang benar disalahkan,
orang salah dibenarkan
-
Orang kaya tetap kaya,
orang miskin semakin miskin
-
Ikut-ikutan apa yang
diinginkan oleh pusat
-
Pemerintah akan makmur
disbanding masyarakat
-
Perampasan hak ulayat
tanah terjadi
-
Eksploitasi,
pendominasian orang nonpapua, tranmigrasi, tenaga inti/jabatan dikuasai orang
luar
-
Tidak akan
memberdayakan masyarakat lokal
-
Politik abunawas akan diajarkan pemerintah kepada masyarakat
-
Penindasan, pembiaran
atas orang asli mapiha baik fisik maupun non fisik
-
Pemerintah akan KKN
-
Pemerintah akan
mendukung
-
Akan diberlakukan E-KTP
tanpa terkecuali
-
Ketika kita demo
menuntut hak, kita akan dicap Penhgacau, OPM, orang bodoh, orang gila, orang
tidak sekolah dan lain-lain (memberikan stikma2).
-
Akan dicatat nama-nama
orang yang dianggap pemerintah berlawanan pendapat dengan sebutan DPO.
-
Akan terjadi militerisasi
besar-besaran di setiap kampung
h.
Dampak
Positif dan Negatif dari Perspektif dari Ekonomi
Kehidupan orang Tota
Mapiha sebenarnya tidak tergantung pada realitas alam Tota Mapiha yang
kaya-raya, tetapi juga tergantung pada diri sendiri, sesama dan roh-roh halus.
Ketergantungan hidup ini merupakan suatu sistem kehidupan mereka karena sudah
ada bersama mereka. keberadaan mereka seperti ini merupakan satu integritas
yang tidak dapat terpisahkan dari seluruh aspek kehidupan. Maka dalam kehidupan
rakyat setempat, hidup komunitas dengan realitas yang lain menjadi inti, jiwa
dan jantung hidup mereka secara terus-menerus. Tapi bagaimana dengan nasip
mereka jika setelah pemerintah menghadirkan berbagai pemekaran termasuk rencana
pemkaran Mapiha Raya tersebut.
i.
Hal-hal
Positif bagi keberadaan Hidup Tota Mapiha
a.
Sebelum
Pemekaran
-
Masyarakat menikmati kekayaan
alam secukupnya
-
Hidup dengan system barter
-
Hidup berpindah pindah
-
Hidup gotong-royong
-
Saling memberikan dan
diberikan demi mempertahankan kehidupan (resiprositas)
-
Kasihnya Tebal
-
Masyarakat berburuh
untuk memenuhi hidup
b.
Setelah
Pemekaran
-
Ada program beras raskin
-
Beasiswa
-
Akan ada BPMK, UP4B, Respek,
Bandes dan raskin
-
Pengysaha akan
didatangkan
-
Akan adanya tokoh-tokoh
pejuang lokal untuk memperkuat posisi kedaulatan pemerintahan Indonesia di
Papua tanpa memperhitungkan kedaulatan rakyat dalam hidup berpemerintahan
Indonesia.
-
Pejabat daerah akan
memperjuangan kepentingan nasional bukan kepentingan rakyat
-
Demi mengamankan
kepentingan nasional, pemerintah bersama TNI/Polri akan menghabisi rakyat
dengan membuka dunia ekonomi bagi orang pendatang, mematikan ruang gerak orang
asli Tota Mapiha, mematikan fisikologi, iman, moral dan mental orang asli Tota
Mapiha dan mencabut kodrat kebebas dari setiap warga setempat.
-
Para pejabat daerah
akan memiliki pikiran pemerintah Jakarta dan kaum luar demi membangun surganya
bagi mereka sendiri saja.
c.
Di
masa depan
-
Merubah system barter
akan menjadi system jual beli
-
Bisa makan kue, pisang
goring, minyak (akan ada barang modern yang dikonsumsi)
j.
Hal-halk
negative bagi beradaan HIDUP Tota Mapiha
a.
Sebelum
Pemerintah
Masyarakat
mengambil hasil dari wilayah orang lain sehingga terjadi perang marga
b.
Setelah
Pemekaran
-
Karena raskin
masyarakat pemalas kerja
-
Kopi, kacang, babi dan
usaha orang asli yidak lagi sumber uang mereka (Akan kehilangan semangat juang)
-
Semua jenis makanan dan
minuman asli dianggap tidak ada nilainya
-
Meggadaikan tanah
dengan motor, mobil atau yang lain pengaruh kenikmatan sesaat
-
Tidak memberdayakan
masyarakat pribumi dalam usaha sampingan dari pemerintah
-
Kehilangan peluang
usaha untuk orang papua
-
Penerimaan pegawai akan
akan didominasi orang luar
-
Perumahan nasional
diperuntukan untuk orang papua tapi akan diberikan kepada tranmigran pemerintah
akan dikendalikan oleh pemerintah pusat
-
Tidak ada tempat jual bagi
orang Tota Mapiha
-
Profesi orang mapiha
sebagai petani dan peternak beralifungsi karena adanya took-toko penjualan
semua jenis barang yang didatangkan dari luar Papua.
-
Para pemangku
kepentingan mengecap orang asli Tota Mapiha tidaktahu usaha sehingga tidak
diberikan modal
-
Harga barang dagangan
akan naik yang akan membuat orang Tota Mapiha tidak berdaya
c.
Masa
depan wajah Tota Mapiha dalam kerangka hadirnya pemekaran baru
-
Orang Tota Mapiha tidak
akan pernah kaya raya dari pemerintah Indonesia.
-
Kakak akan menjual adik
demi uang dan jabatan
-
Manusia Tota Mapiha
akan menjual anak-istri untuk meningkatkan hidup ekonomi bagi orang luar (kaum
liar/setan).
-
Orang luar akan
berjalan hidup di atas tulang belung keberadaan manusia Tota Mapiha
-
Manusia luar (kaum
liar) akan bercerita bahwa di daerah ini pernah hidup orang kulit hitam, rambut
kriting tetapi sekarang tidak berada lagi karena kami sudah berhasil merebut
keradaan “HIDUP dan KEHIDUPAN” mereka.
-
Pemusnahan terhadap
etnis Melanesia melalui proyek pemekaran adalah sebuah realitas yang tidak
pungkiri. Ini ada jalan kepastian bagi para colonial termasuk pemerintah
Indonesia.
Demikianlah
Materi Pemahaman dan Sosialisasi
Pemekaran Dan Semoga Bermanfaat Bagi
Segenap Anak Bangsa Tota Mapiha
Simapitowa Cup
Pertama di Jayapura, Bomomani Rabu 16 Juli 2014
Oleh : Mahasiswa/I di Simapitowa
Jayapura