Pages

Pages

Rabu, 05 November 2014

Mama-Mama Papua Harus Mandiri Secara Ekonomi

Mama-mama Papua di bedengnya yang ditanami sayur-sayuran. (Jubi/Frans L Kobun)

Merauke, Jubi- Mama-Mama Papua yang kini sedang mengembangkan usahanya dengan membuka lahan menjadi  bedeng sekaligus ditanami beberapa jenis sayuran, dari waktu ke waktu terus dipacu dan didorong. Sekaligus dilakukan pendampingan secara berkelanjutan. Dengan begitu mereka akan terus bersemangat dalam bekerja. 

Pendamping Mama-Mama Papua, Bruder Johny Kilok yang ditemui Jubi Rabu (5/11) mengatakan,  sejak tahun  lalu pihaknya melakukan pendampingan terhadap Mama-Mama Papua yang berjualan sayur di pasar.
Jumlahnya mencapai kurang lebih 130 orang. Hanya saja, secara umum, mereka membeli sayur-sayuran dari orang Jawa.

Melihat itu, demikian Johny, ia merangkul mereka dan sebanyak 23 Mama Papua yang bergabung. Sedangkan sisa lainnya terpecah lantaran dijanjikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke untuk diberikan  bantuan dana.
“Saya tidak tahu apakah dananya sudah diberikan atau tidak,” ujarnya.

Dari 23 orang itu, lanjut Johny, kini telah memiliki kurang lebih 103 bedeng yang ditanami beberapa jenis sayur seperti kangkung, bayam, terus, kacang panjang dan cabe. Ternyata hasil panen yang dilakukan, sangat menggembirakan. Dalam sebulan, Mama-Mama Papua bisa memanen hingga dua kali.

Hasil panen  beberapa jenis sayur yang dilakukan, demikian Johny, dibawa langsung ke pasar untuk dijual. “Memang awalnya mereka adalah penjual sayur. Sehingga ketika bisa menanam, maka hasil yang dipanen, dibawa serta untuk  dijual langsung di pasar,” katanya.

Dikatakan, dari jumlah bedeng secara keseluruhan itu, masing-masing dibagi enam dan Mama-Mama Papua menanam sendiri. “Ya, kalau dipanen dan dijual ke pasar, uang yang didapatkan bisa mencapai Rp 500 ribu,” tuturnya.

“Kami telah melakukan pertemuan bersama bahwa hasil uang yang didapatkan, sedikit untuk sumbangan agar dilakukan pembelian bibit, simpan di bank serta sisanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari di rumah. Dan, apa yang kami sepakati itu, dijalankan,” tuturnya.

Secara terpisah salah seorang penjual sayur, Mama Devota Basik-Basik mengaku berterimakasih dengan pendampingan yang dilakukan oleh Bruder Johny Kilok.

“Terus terang, kami merasakan adanya dampak yang sangat besar dari penanaman sayur hingga menjual sendiri. Keuntungan yang didapatkan jauh lebih besar,” tutur dia. (Frans L Kobun)

Sumber :  www.tabloidjubi.com