Pages

Pages

Senin, 03 November 2014

KITA PAPUA SESUNGGUHNYA SATU

 

Sebagaimana kita papua kita satu yang terukir dalam  motto IPMAPA(Ikatan Mahasiswa Pelajar papua) Yogyakarta-Solo, yang mana mengingatkan  kita untuk lebih bersatu memajukan tanah dan alam raya yang kitong punya agar harapan dan tujuan kita tercapai.

Kita Papua kita satu, jangan kita saling membedah – bedahkan antara satu dengan yang lain, demi kemajuan diri sendiri, keluarga dan lingkungan (Papua). kita sudah tahu bahwa tanah kita seperti ini, dijajah dan dikuasai oleh orang-orang asing, tetapi kenapa kita menjadi seperti ini, pada hal kita makan minum dan bertumbuh dari ibu kita (tanah Papua), tidak malukah kita? menjual ibu kita dengan begitu murah demi keegosisan.

Ingat ! lima menit kita punya kemudian lima menitnya orang lain punya,itu dikatakan hanya sesaat saja, tetapi kenapa kita mempermaikan ibu kita secara halus dengan meneriman hal - hal duniawi dari orang - orang pembunuh dan pemerkosa itu.

kita mengerti tidak, itu  hanya kesenangan sementara waktu, mudah ringan  dan cepat habis, tapi ingat nyawa orang sangat berharga di mata Tuhan.Nyawa itu tidak sama dengan hal - hal duniawi  itu. Kita diciptakan oleh Tuhan dan diberi tempat yang kaya raya untuk bertumbuh dan berkembang ,tetapi kenapa kita menjual tanah kita dengan begitu murah, pada hal kita bermula dari tanah dan berakhir pulah dari tanah  itu sendiri,ingat itu.

Kepalsuan pada diri seseorang

Kita Papua kita satu yakni hitang manis keriting rambut, itulah identitas dan jati diri orang papua,kita perlu bersyukur atas keistimewaan yang Tuhan berikan kepada Bangsa Malanesia yang begitu elok jika dipandang. Sungguh terimakasih atas pemberiannya. Namun kenapa kita  mempermaikan identitas jati diri orang papua dengan berbagai hal - hal kepalsuan pada diri kita, salah satunya jika orang bertanya kepada kita bahwa kamu dari mana dan jawabnya “Saya bukan Orang Papua”, sangat memperlakukan tubuh kita dengan menghilangkan hitam manis keriting rambut dengan berbagai hal kepalsuan pada diri kita.

Sungguh kita tidak mensyukuri atas semua itu,kita mempermainkan kehebatan Tuhan,tanah alam dan bumi  kita,hari demi hari selalu menangis dan sedih berganti siang malam setiap menit detik bahkan berjam - jam karena sifat kita seperti itu. Ingat kita lahir dari kandungan ibu,tumbuh dan berkembangan serta makan minum dari orang tua.

pertanyaannya adalah kenapa kita jauh berbeda dengan orang tua kita?  berbeda berarti kita sudah mempermaikan orang tua, kita tidak ingat masa lalu sejarah orang Papua namun ingat masa depan saja, salah salahnya masuk jurang. Tabiat orang tua akan diturunkan pada anaknya, namun jika tidak di ikuti maka hukum alam akan bersama kita dalam hidup.

Belajar dan Terapkan Sesuai Jurusan

Kita Papua kita satu untuk memperjuankan keadilan dan kebenaran dalam hidup kita untuk mencapai impian kita. Hal-hal ketindisan dari negara - negara parasit yang hidupnya tergantung kepada orang lain, ibarat benalu yang hidup menempel pada pohon, mengisap zat zat makanan dari pohon itu sendiri hingga pohon tersebut kering lalu diteban, sama seperti kita nanti di kemudian hari , jadi  solusinya adalah ilmu yang kita dapat saat kuliah sesuai bidang yang kita miliki,itu yang pergi terapkan di asal kita tanah Papua sehingga  banyak orang pintar, banyak jalan keluar untuk menemukan jalan kebenaran yang kita nanti - nantikan  dalam hidup.

Hal yang membuat kita tertinggal , Ilmu yang kita dapati sejak Kuliah tidak sesuai dengan penerapan di lapangan , itu menyebabkan pendidikan seseorang menjadi tidak berkembang dan maju  serta merusak pribadi dan tanah air kita serta masyarakat setempat, orang bodoh menuntut orang bodoh masuk jurang.

Menemukan solusi bersama mencapai tujuan

Kita Papua kita satu,untuk memperjuangkan harapan kita kedepan demi alam kita. kita sebagai orang Papua bersatu menjadi satu ikatan yang besar untuk membangun kemajuan dalam masa - masa modern ini agar kebersamaan kita menjadi pondasi/landasan dalam hidup menemukan solusi bersama lewat ilmu pengetahuan yang kita miliki agar banyak profesor banyak solusi untuk mencapai tujuan dan harapan kita bersama.

Kita Papua kita satu dengan cara belajar dari hal hal - kecil dalam kehidupan sehari hari antara satu dengan yang lain artinya bersapa/bersalam bertegur dan saling memperhatikan antara satu dengan yang lain  dalam suka maupun duka  agar hubungan kita anak negri  Papua akan terlihat kekompakan dalam hidup bersama demi  membangun papua yang kita sayangi.

Kita Papua kita satu untuk menegur yang salah dan mempermotivasi yang benar agar apa yang dia miliki dapat di tingkatkan sesuai kemampuannya dan yang kelemahannya  dapat belajar dari  hal tersebut.

Akhir kata kita mengurangi kata ke egoisan,kemunafikan,kebohongan,keirian  dalam hidup maka penulis yakin apa yang kita harapkan dapat terwujud sesuai  tujuan kita.bintang bulan matahari dan bumi selalu menerangi  kita dari ufuk timur menyinyari alam raya ciptaan tuhan maka,Penulis yakin bahwa Tuhan itu tidak buta bagi siapa saja. Suatu saat akan terjawab semuanya.maka mari kita anak papua  tetap semangat untuk bersatu bergandeng tangan kita menjadi satu ikatan untuk bekerja sama  mencapai tujuan yang kita impikan

“Lepaskan ego, lepaskan dinding pemisah antara "aku" dan "kamu". Yang hanya menciptakan banyak perbedaan dan diskriminasi.Berbaurlah menjadi satu sesuai motto kita. Yang ada hanyalah "kita bersama". Kita tidak tahu lagi yang mana kebahagiaan/penderitaan ku, yang mana kebahagiaan/penderitaan orang lain dan penderitan Papua tercinta. Karena "Kebahagiaan dan penderitaan Papua adalah kebahagiaan dan penderitaanku juga". Hendaknya selalu berEMPATI terhadap yang lainnya, disitulah KASIH menjadi nyata dengan uluran tangan kita sebagai mahasiswa.”(Ansel)

Penulis adalah Mahasiswa Papua yang sedang Kuliah di Yogyakarta.