Sebagaimana kita papua kita satu yang terukir
dalam motto IPMAPA(Ikatan Mahasiswa Pelajar papua) Yogyakarta-Solo, yang mana
mengingatkan kita untuk lebih bersatu
memajukan tanah dan alam raya yang kitong punya agar harapan dan tujuan kita
tercapai.
Kita Papua kita
satu, jangan kita saling membedah – bedahkan antara satu dengan yang lain, demi
kemajuan diri sendiri, keluarga
dan lingkungan (Papua). kita sudah tahu bahwa tanah kita seperti ini, dijajah dan
dikuasai oleh orang-orang asing, tetapi
kenapa kita menjadi seperti ini, pada hal
kita makan minum dan bertumbuh dari ibu kita (tanah Papua), tidak malukah kita? menjual ibu kita dengan begitu murah demi keegosisan.
Ingat ! lima menit
kita punya kemudian lima menitnya orang lain punya,itu dikatakan hanya sesaat
saja, tetapi
kenapa kita mempermaikan ibu kita secara halus dengan meneriman hal - hal duniawi
dari orang - orang
pembunuh dan pemerkosa itu.
kita mengerti tidak, itu hanya kesenangan sementara waktu, mudah
ringan dan cepat habis, tapi ingat
nyawa orang sangat berharga di mata Tuhan.Nyawa itu
tidak sama dengan hal - hal
duniawi itu. Kita
diciptakan oleh Tuhan dan
diberi tempat yang kaya raya untuk bertumbuh dan berkembang ,tetapi
kenapa kita menjual tanah kita dengan begitu murah, pada hal
kita bermula dari tanah dan berakhir pulah dari tanah itu sendiri,ingat itu.
Kepalsuan
pada diri seseorang
Kita Papua kita
satu yakni hitang manis keriting rambut, itulah
identitas dan jati diri orang papua,kita perlu bersyukur atas keistimewaan yang
Tuhan berikan kepada Bangsa Malanesia
yang begitu elok jika dipandang. Sungguh
terimakasih atas pemberiannya. Namun kenapa
kita mempermaikan identitas jati diri
orang papua dengan berbagai hal - hal
kepalsuan pada diri kita, salah
satunya jika orang bertanya kepada kita bahwa kamu dari mana dan jawabnya “Saya bukan
Orang Papua”, sangat memperlakukan tubuh kita dengan menghilangkan hitam manis keriting rambut
dengan berbagai hal kepalsuan pada diri kita.
Sungguh kita
tidak mensyukuri atas semua itu,kita mempermainkan kehebatan Tuhan,tanah
alam dan bumi kita,hari demi hari selalu
menangis dan sedih berganti siang malam setiap menit detik bahkan berjam - jam karena
sifat kita seperti itu. Ingat kita
lahir dari kandungan ibu,tumbuh dan berkembangan serta makan minum dari orang
tua.
pertanyaannya adalah kenapa kita jauh berbeda dengan
orang tua kita? berbeda berarti kita
sudah mempermaikan orang tua, kita tidak
ingat masa lalu sejarah orang Papua namun
ingat masa depan saja, salah
salahnya masuk jurang. Tabiat orang
tua akan diturunkan pada anaknya, namun jika
tidak di ikuti maka hukum alam akan bersama kita dalam hidup.
Belajar dan
Terapkan Sesuai Jurusan
Kita Papua kita
satu untuk memperjuankan keadilan dan kebenaran dalam hidup kita untuk mencapai
impian kita. Hal-hal ketindisan dari negara - negara
parasit yang hidupnya tergantung kepada orang lain, ibarat benalu
yang hidup menempel pada pohon, mengisap zat
zat makanan dari pohon itu sendiri hingga pohon tersebut kering lalu diteban, sama seperti
kita nanti di kemudian hari , jadi solusinya adalah ilmu yang kita dapat saat
kuliah sesuai bidang yang kita miliki,itu yang pergi terapkan di asal kita tanah Papua sehingga banyak orang pintar, banyak jalan
keluar untuk menemukan jalan kebenaran yang kita nanti - nantikan dalam hidup.
Hal yang membuat kita
tertinggal , Ilmu yang kita dapati sejak Kuliah tidak sesuai dengan penerapan di lapangan
, itu
menyebabkan pendidikan seseorang menjadi tidak berkembang dan maju serta merusak pribadi dan tanah air kita
serta masyarakat setempat, orang bodoh
menuntut orang bodoh masuk jurang.
Menemukan
solusi bersama mencapai tujuan
Kita Papua kita
satu,untuk memperjuangkan harapan kita
kedepan demi alam kita. kita sebagai
orang Papua bersatu
menjadi satu ikatan yang besar untuk membangun kemajuan dalam masa - masa modern
ini agar kebersamaan kita menjadi pondasi/landasan dalam hidup menemukan solusi
bersama lewat ilmu pengetahuan yang kita miliki agar banyak profesor banyak
solusi untuk mencapai tujuan dan harapan kita bersama.
Kita Papua kita
satu dengan cara belajar dari hal hal - kecil dalam
kehidupan sehari hari antara satu dengan yang lain artinya bersapa/bersalam
bertegur dan saling memperhatikan antara satu dengan yang lain dalam suka maupun duka agar hubungan kita anak negri Papua akan
terlihat kekompakan dalam hidup bersama demi
membangun papua yang kita sayangi.
Kita Papua kita
satu untuk menegur yang salah dan mempermotivasi yang benar agar apa yang dia
miliki dapat di tingkatkan sesuai kemampuannya dan yang kelemahannya dapat belajar dari hal tersebut.
Akhir kata kita mengurangi kata ke
egoisan,kemunafikan,kebohongan,keirian
dalam hidup maka penulis yakin apa yang kita harapkan dapat terwujud
sesuai tujuan kita.bintang bulan
matahari dan bumi selalu menerangi kita
dari ufuk timur menyinyari alam raya ciptaan tuhan maka,Penulis yakin bahwa Tuhan itu
tidak buta bagi siapa saja. Suatu saat
akan terjawab semuanya.maka mari kita anak papua tetap semangat untuk bersatu bergandeng
tangan kita menjadi satu ikatan untuk bekerja sama mencapai tujuan yang kita impikan
“Lepaskan
ego, lepaskan dinding pemisah antara "aku" dan "kamu". Yang
hanya menciptakan banyak perbedaan dan diskriminasi.Berbaurlah menjadi satu
sesuai motto kita. Yang ada hanyalah "kita bersama". Kita tidak tahu
lagi yang mana kebahagiaan/penderitaan ku, yang mana kebahagiaan/penderitaan
orang lain dan penderitan Papua tercinta. Karena "Kebahagiaan dan
penderitaan Papua adalah kebahagiaan dan penderitaanku juga". Hendaknya
selalu berEMPATI terhadap yang lainnya, disitulah KASIH menjadi nyata dengan
uluran tangan kita sebagai mahasiswa.”(Ansel)
Penulis adalah Mahasiswa Papua yang sedang Kuliah di
Yogyakarta.
Sumber:http://www.kabarmapegaa.com