Pages

Pages

Minggu, 02 November 2014

Kapolda minta Kodam XVII Cenderawasih bantu hadapi ancaman Puron Wenda

Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Siahaan – Jubi/Indrayadi TH
Jayapura, Jubi – Adanya ancaman  menyakiti rakyat yang akan dilakukan pentolan kelompok bersenjata di wilayah Lanny Jaya dan Puncak Jaya, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Fransen Siahaan tegaskan akan melibas mereka, kalau sakiti rakyat.

“Kalau memang Puron Wenda melakukan ancaman itu dan menyakiti rakyat di Puncak Jaya, Lanny Jaya, saya akan libas. Kalau dia menyakiti hati rakyat, saya mendukung Bapak Kapolda dan saya kawal kebijakan Bapak Gubernur,” tegas Pangdam, Jumat (31/10).

Dikatakannya, ancaman yang dilakukan Puron Wenda, pentolan kelompok bersenjata yang mengaku Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah dampak dari penangkapan pentolan-pentolannya.

“Ada dampaknya, tentu ada ancaman dari Puron Wenda, Bapak Kapolda sudah meminta saya untuk meminta perkuatan, sehingga ancaman itu kami harapkan tidak ada,” ujarnya.

Menurutnya, Kodam Cenderawasih akan membantu perkuat pengamanan yang dilakukan Polda Papua. “Terutama dalam hal mengamankan semua yang ada disana, baik itu masyarakatnya, objek-objek vital yang ada disana, sehingga pembangunan disana dapat berlangsung normal, tidak ada yang terhenti,” kata Pangdam.

Sementara itu, pada hari Selasa 28 Oktober 2014, Puron Wenda yang mengaku Panglima Komando Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah Pilia, Lanny Jaya, Papua berikan ancaman perang, menyikapi penangkapan beberapa anggota kelompok sipil bersenjata di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Bahkan dalam teleponnya itu, Puron mengaku akan mencari setiap warga pendatang atau non-Papua yang ada di seluruh Papua, jika polisi tidak segera membebaskan Rambo Wenda.

“Kami minta polisi segera melepaskan rekan kami Rambo Wenda. Kami beri waktu dua hari, bila tidak, maka kami bersama seluruh rakyat Papua nyatakan perang dan akan menjadikan seluruh warga non-Papua yang ada di Papua sebagai target,” katanya melalui telepon selulernya, yang dikutip media ini dari www.elshampapua.org.

Sebelumnya, enam orang dari kelompok bersenjata ditangkap di Wamena, Jayawijaya, Selasa (28/10) dan telah diamankan di Mapolda Papua, Kota Jayapura. Keenam tersebut diantaranya Pinus Wonda alias Rambo Wonda alias Kolor alias Engaranggo Wonda (27), Derius Wanimbo alias Rambo Tolikara (30), AW (18 thn), MW (20), NT (16) isteri Rambo Wonda dan Briptu TJ (27) anggota Polsek Nduga, Polres Jayawijaya. (Indrayadi TH)

Sumber :  www.tabloidjubi.com