Buctar Tabuni di Tangkap (IST) |
Abepura, Jubi – Ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP), Bucthar Tabuni mengatakan pemerintah Indonesia memperlihatkan kegagalannya dalam mempertahankan Papua dalam wilayah teritori Indonesia melalui diplomasi luar negeri maupun dalam negeri.
“Maka jalan terakhir, NKRI pakai kekuatan militer unuk menangkap, menahan dan menembak aktivis KNPB yang sedang berjuang secara damai untuk hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat west papua,” kata Tabuni kepada Jubi melalui releasenya, Selasa (25/11).
Tabuni mencontohkan sejumlah penangkapan terhadap aktivis KNPB dalam bulan ini. Pertama, Polres Kaimana menangkap enam aktivis KNPB pada 24 November tanpa alasan. Setelah proses pemeriksaan, Enam aktivis itu dibebaskan. Sebelumnya, menurut Tabuni, pada 19 November, Polres Nabire menangkap 25 aktivis KNPB pada perayaan HUT KNPB yang ke enam. Polisi juga melumpuhkan tiga aktivis dengan timah panas. Mereka kini masih menjalani perawatan medis.
Kepada rakyat West Papua, Tabuni yang kini dalam perjalanan menghadiri pertemuan rekonsilisasi di Vanuatu, menghimbau membangun solidaritas. Orang Papua satukan kata, langkah dan barisan bersama KNPB maju menuntut hak politik.
“Semua orang Papua bersolidaritas kepada apa yang dihadapi oleh anak-anak KNPB karena mereka berjuang bukan untuk kepentingan pribadi namun kepentingan seluruh dan semua isi bumi West Papua,” ajak mantan ketua umum KNPB ini.
Tabumi juga berpesan kepada seluruh aktivis KNPB agar tetap solid dalam barisan perlawanan. Perlawanan damai dan bermartabat dan bertanggungjawab walaupun ada konsekuensi fatal.
“Kematian, penjara dan DPO adalah hadiah yang paling terindah bagi KNPB karena yang akan di tembak, dipenjarakan dan di DPOkan oleh Militer indo melayu adalah tubuh jasmani tapi kemuliaan Ideologi, mereka tidak berhasil mematikan, memenjarakan dan menDPOkannya,”ungkapnya.
Uaga Yoner, Komandan Militan KNPB wilayah Kaimana mengatakan penangkapan, penahanan, pemenjaraaan dan pembunuhan itu tidak ada dampak bagi perjuangan mereka. Malah penangkapan dan penahamanan itu memupuk benih perlawanan terhadap penjajah.
“Negara NKRI perlu ketahui bahwa KNPB tidak akan mundur satu lagkah pun, biarpun di tembak, biarpun di tangkap, biarpun di bubarkan,”tegasnya kepada Jubi, Senin (24/11). (Mawel Benny)
Sumber : www.tabloidjubi.com/