UU Otsus merupakan politik adudomba antara pemerintah Indonesia dan Papua, agar Papua tidak terlepas dari RI. Tapi sangat sala sekali, untuk menyenangkan rakyat papua, Indonesia mengupayakan strategi-strategi untuk memberikan suapan gula-gula ‘’relakxa” di balik sumber daya alam Papua yang di sebut dengan kesejahterahan, pembangunan, besarnya dana Otsus dll. Membangun Papua bukan terlihat dari besarnya uang otsus, kesjahterahaan dan pembangunan sesunggunya masala Papua terletak pada pelurusan sejarah bangsa Papua Barat.
Suda 12 tahun Otsus diberikan kepada Provinsi Papua, tapi coba melihat perubahannya pemerintah Indonesia mendorong rekonstruksi UU Otsus Papua, karena tekanan-tekanan atas kegagalan implementasi dari UU Otsus Nomor. 21/2001 itu. Tujuan dari UU Otsus kini dirubah menjadi UU Pemerintahan Papua atau yang disebut UU Otsus Plus ini sebenarnya memberi penegasan bahwa Papua adalah bagian khusus alias istimewa, UU Otsus bagian dari hak istimewa yang boleh dikatakan untuk mengurus dirinya sendiri.
Walau Indonesia terus memberikan UU Otsus berupa gula-gula relakxa sebagai solusi final untuk menyelesaikan masalah-masalah di Papua, namun kenyataannya Otsus tidak mampu menyelesaikan semua masalah yang terjadi selama ini karena kehadirannya Otsus justru menjadi masalah besar . Orang Papua suda menyuarakan agar Otsus di kembalikan masih lagi Otsus Plus yang diberikan ada apa dibalik sebuah suapan gula-gula ‘’relakxa’’ UU Otsus Plus di berikan ke Papua oleh Indonesia untuk menyembunyikan masalah status Papua.?
Sampaikapan pun pembangunan tidak akan menyentu hak rakyat pribumi Papua Barat hari demi hari tahun ganti tahun implementasi UU Otsus mendapat tantangan dari kelompok masyarakat Papua karena Otsus tidak sejalan dengan apa yang di inginkan oleh orang asli Papua.
Selanjut menyangkut UU Otsus http://zonadamai.com/…/09/30/otsus-plus-ruu-kucing-kucingan/ Ketua Kaukus Parlemen Papua, Paskalis Kossy, S.Pd, MM menilai pengusulan dan pembahasan Rancangan Undang – Undang Tentang Pemerintahan Otonomi Khusus (Otsus) Bagi Provinsi di Tanah Papua atau yang familiar disebut RUU Otsus Plus adalah ‘RUU kucing – kucingan’. “Sejak awal kita ini hanya nonton saja semua sandiwara ini, semua tokoh – tokoh yang menggagas Otsus sejak awal tidak di libatkan, bahkan kami yang wakil rakyat di DPR – RI ini baik yang dari Papua maupun Papua Barat tidak di anggap, dimana mereka ada bahas, bila lihat kami datang, mereka kabur, jadi seperti kucing – kucingan saja, jadi saya bilang ini RUU kucing – kucingan”, kata Paskalis Kossy kepada SULUH PAPUA saat di temui di sela – sela pembahasan RUU Daerah Otonom Baru (DOB) di Gedung DPR – RI semalam. Paskalis Kossy mengaku sejak RUU Otsus Plus ini di gagas, dirinya sebagai pribadi maupun sebagai koordinator Kaukus Parlemen Papua di DPR-RI tidak pernah mengetahui apalagi di libatkan baik dari tahap perumusan, pembahasan, bahkan sampai pengusulan kemarin.
Melihat hasil ulasan seorang DPR-RI Orang asli Papua saja suda tidak dilibatkan apalagi berbicara mengenai kesejahterahan rakyat pribumi Papua.
Draf UU Otsus jelas-jelas tidak menyentu rakyat pribumi yang diutarakan oleh Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), Timotius Murib Sumber :www.tabloidjubi.com Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), Timotius Murib, mengungkapkan pemerintah Indonesia melalui DPR, dapat dikatakan membunuh Orang Asli Papua (OAP) jika sampai menolak draf Otonomi khusus Plus yang diajukan pemerintah provinsi Papua.“Kalau tidak menerima, tidak disahkan pada 30 November nanti, orang Indonesia punya niat bunuh orang Papua,”ungkap Timotius Murib kepada awak media di Kantor MRP, Kotaraja, Kota Jayapura, Papua, Jumat (26/9).Karena, menurut Murib, penolakan akan membatasi kewenangan dan niat pemerintah Papua merubah nasib orang Papua. Orang Papua yang ingin menjadi tuan di negeri sendiri tidak akan terwujud. Orang Papua akan terus menjadi miskin dari waktu ke waktu di segala bidang kehidupan.
Kalau Indonesia suda kehabisan hakal bangun Papua maka penulisan ini benar bahwa DIATAS BATU INI SAYA MELETAKAN PERADABAN ORANG PAPUA, SEKALIPUN ORANG MEMILIKI KEPANDAIAN TINGGI, AKAL BUDI DAN MARIFAT TETAPI TIDAK DAPAT MEMIMPIN BANGSA INI, BANGSA INI AKAN BANGKIT DAN MEMIMPIN DIRINYA SENDIRI.Pdt.I.S.Kijsne Wasior 25 Oktober 1925.
By : Jecson Wiram Cambu