Abepura, Jubi – Mahasiswa Papua yang merasa tidak aman pasca
konflik antara mahasiswa Papua dengan warga kelurahan Tataaran,
kecamatan Tondano Selatan, kabupaten Minahas, mulai meningalkan kota
studi Tondano, Sulawesi Utara.
“Ada beberapa yang sudah pulang. Mahasiswa dari Kabupaten Raja Empat dan Serui,”kata Yanowarius Lagowan, salah satu mahasiswa Papua, kepada Jubi melalui sambungan telepon gengamnya dari Tondano, Manado Sulawesi Utara, Kamis (30/10).
Ketua Mahasiswa Papua, kota Studi Tondano Minahasa, Jemto Tabo membenarkan soal adanya mahasiswa Papua meningalkan Manado. “Sebagian kecil mahasiswa di Tondano sudah pulang,”ungkapnya.
Sementara, menurut Tabo, sebagian besar mahasiswa Papua masih bertahan di Manado. Mahasiswa masih menantikan gubernur Papua dan Papua Barat mendatangi mereka untuk menyelesaikan masalah dan memberikan jaminan keamanan.
“Kami tidak kuliah dua minggu ini, dengan alasan keamanan dan kami minta kedua gubernur hadir menyelesaikan persoalan,”tegasnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswa Patius T (20) tewas dalam insiden itu. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/10/2014) dinihari berawal saat acara syukuran wisuda mahasiswa asal Papua UNIMA yang dihadiri kerukunan mahasiswa Papua di Asrama Papua di Tataaran Patar.
Setelah acara syukuran,dini hari, sejumlah mahasiswa pulang dan cek-cok dengan warga. Warga menganggap mahasiswa menimbulkan keributan. Kedua belah pihak yang sudah terpengaruh dengan minuman keras mulai terlibat perkelahian hingga menimbulkan korban jiwa. (Mawel Benny)
sUMBER : http://tabloidjubi.com
“Ada beberapa yang sudah pulang. Mahasiswa dari Kabupaten Raja Empat dan Serui,”kata Yanowarius Lagowan, salah satu mahasiswa Papua, kepada Jubi melalui sambungan telepon gengamnya dari Tondano, Manado Sulawesi Utara, Kamis (30/10).
Ketua Mahasiswa Papua, kota Studi Tondano Minahasa, Jemto Tabo membenarkan soal adanya mahasiswa Papua meningalkan Manado. “Sebagian kecil mahasiswa di Tondano sudah pulang,”ungkapnya.
Sementara, menurut Tabo, sebagian besar mahasiswa Papua masih bertahan di Manado. Mahasiswa masih menantikan gubernur Papua dan Papua Barat mendatangi mereka untuk menyelesaikan masalah dan memberikan jaminan keamanan.
“Kami tidak kuliah dua minggu ini, dengan alasan keamanan dan kami minta kedua gubernur hadir menyelesaikan persoalan,”tegasnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswa Patius T (20) tewas dalam insiden itu. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/10/2014) dinihari berawal saat acara syukuran wisuda mahasiswa asal Papua UNIMA yang dihadiri kerukunan mahasiswa Papua di Asrama Papua di Tataaran Patar.
Setelah acara syukuran,dini hari, sejumlah mahasiswa pulang dan cek-cok dengan warga. Warga menganggap mahasiswa menimbulkan keributan. Kedua belah pihak yang sudah terpengaruh dengan minuman keras mulai terlibat perkelahian hingga menimbulkan korban jiwa. (Mawel Benny)
sUMBER : http://tabloidjubi.com