Pages

Pages

Kamis, 04 September 2014

MAHASISWA MINTA GUBURNUR PAPUA KUNJUNGI ASMAT

Mahasiswa Asmat (Jubi/Timoteus)
    Jayapura, 4/9 (Jubi) – Di tengah berbagai kepentingan dan realita hidup masyarakat adat di Kabupaten Asmat, mahasiswa asal Kabupaten Asmat mengunjungi Kabupaten Asmat, guna mendapat gambaran langsung kondisi kota seni di Papua ini.
    “Kami dengan penuh rendah hati mengundang Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe untuk datang dan meninjau kinerja pemerintah daerah Kabupaten Asmat yang selama ini tidak berjalan sesuai dengan amanat UU Otsus Nomor 21 Tahun 2001 dan Perdasus Nomor 5 Tahun 2009, tentang keberpihakan terhadap orang asli Papua,” ungkap Ketua Asosiasi Mahasiswa, Pemuda dan Masyarakat Kabupaten Asmat, Donatus Pombay melalui rilisnya yang diterimatabloidjubi.com, Kamis (4/9).
    Donatus juga meminta Gubernur Provinsi Papua untuk segera membatalkan SK Bupati Careteker Bupati Kabupaten Asmat atas nama Yuvensius A. Biakai untuk dapat melanjutkan enam bulan sebagai Careteker Bupati Kabupaten Asmat dengan alasan Yuvensius telah menjadi bupati selama 10 tahun atau dua periode. “Kondisi kesehatan careteker bupati juga dalam keadaan sakit, yaitu stroke,” katanya.
    Sehingga, kata Donatus, pihak mahasiswa dan masyarakat Asmat meminta pemerintah Provinsi Papua segera menunjuk careteker baru, yang dirasa benar-benar memenuhi syarat dan mampu mempersiapkan pemilihan kepala daerah definitif.
    Dalam rilis yang sama, Yohakim Potesy dari Asosiasi Peduli Pembangunan Kabupaten Asmat mengatakan, syarat pengangkatan seorang careteker sudah diatur dalam Pasal 132 UU Nomor 6 Tahun 2005 Tentang Pemilihan.
    “Sehingga, kami minta Gubernur Provinsi Papua untuk meninjau langsung kondisi Kabupaten Asmat, agar dapat membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kondisi dan harapan masyarakat,” kata Yohakim. (Jubi/Aprila)