Perdana Menteri Vanuatu, Joe Natuman (IST) |
Suva, 13/8 (Jubi) – Perdana Menteri (PM) Vanuatu, Joe Natuman
menegaskan, posisi negaranya kembali mendukung perjuangan kemerdekaan
orang-orang West Papua. Penegasan ini disampaikan Natuman kepada Duta
Besar Indonesia, Nadjib Riphat Kesoema.
Natuman mengakui, masih memiliki hubunggan baik dengan pemerintah
Indonesia. Natuman mengatakan, jelas bahwa selisih paham antara kedua
negara mengenai masalah West Papua dan Indonsia tidak pernah
membicarakannya seperti isu sensitif dengan jalan yang ramah dan bisa
bicara demi menemukan solusi lanjut yang lebih baik.
“Kami memiliki satu posisi pada ideologi West Papua. Kami mendukung
gerakan-gerakan perjuangan kemerdekaan orang-orang West Papua,” tegas
Natuman dalam kunjunganyan ke kedutaan Indonsia di Vanuatu.
“Kami telah berkosentrasi khusus tentang tuduhan pelanggaran Hak
Asasi Manusia dan selamat posisi Pemerintahan anda berangsur-angsur
menarik pasukan militer dari West Papua. Saya menyampaikan terima kasih
usaha negaramu membolehkan orang-orang West Papua berpergian ke Port
Moresby untuk Festival Seni Melanesia,” tuturnya.
“Kami akan mau satu gerakan damai seperti ini, membiarkan orang-orang
West Papua dengan bebas menyatakan diri mereka sendiri. Kita punya
kewajiban berdiri pada satu posisi mendukung hak saudara-saudara
Melanesia,” tuturnya.
Ia mengatakan akan mengangkat isu ini secara jelas dalam Dewan
keamanan PBB bulan depan. Natuman juga berkesempatan menyampaikan kepada
pemimpin Indonesia mengenai rencana kepala-kepala suku di Port Vila,
pemimpin-pemimpin gereja di negerinya mengenai penyatuan orang-orang
Papua bersatu di bawa satu payung untuk bergabung ke Melanesian
Spearhead Group (MSG).
“Itu keputusan mereka, apa yang mereka mau. Kita hanya memberikan
satu ruang dimana mereka dapat mendiskusikan posisi mereka. Seperti apa
hasil akhirnya dari mengumpulkan ini sungguh keputusan mereka, bukan
kami,” jelasnya kepada duta besar Indonesia.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia, Kosoema mengatakan, pemerintah
Indonesia telah mempercepat proses demokratisasi dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan orang West Papua, sangat baik seperti orang
Melanesia di provinsi lain, di Maluku dan tempat tempat lain yang masih
dapat diperhitungkan.
Kesoema mengatakan, dirinya generasi baru dari pemimpin Indonesia
yang pasti berkomitmen mereformasi penuh dan tunduk kepada kewajiban
internasional, seperti patuh pada Hak Asasi Manusia.
Kepada pemerintah Vanuatu, pemerintah Indonesia berjanji mengirim 100
traktor untuk membantu para petani. Sebelumnya, Indonesia telah
mengirim 24 traktor. (Jubi/Mawel/Media release, PM Vanuatu/12 Agustus 2014)
Sumber : www.tabloidjubi.com