Pages

Pages

Kamis, 14 Agustus 2014

KOORDINATOR GEMPAR PAPUA MINTA JURNALIS ASING DIBEBASKAN

Yason Ngelia (Jubi/Aprila)
Jayapura, 13/8 (Jubi) – Yason Ngelia, Koordinator Gerakan Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat (GempaR) Papua meminta pihak-pihak yang menahan dua jurnalis asing, Thomas Charles Tendies (40) asal Prancis dan rekannya, Valentine Burrot (29) agar segera membebaskan mereka.

“Masalah yang ada di Papua ini bukan milik masyarakat Papua dan Indonesia saja tetapi sudah menjadi milik masyarakat interbasional karena sengketa Papua sejak berintegrasi dengan Indonesia sudah melibatkan PBB,” kata Yason kepada tabloidjubi.com di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (13/8).

Yason menyesalkan penangkapan dua jurnalis asing yang terjadi pada Rabu (6/8) di Wamena ini. Pihaknya berharap, pernyataan Lukas Enembe ketika naik menjadi Gubernur Papua tahun lalu yaitu akan membuka akses bagi jurnalis internasional harus mampu diwujudkan. “Sayangnya, pernyataan itu terbantahkan oleh sikap aparat keamanan yang melakukan penangkapan terhadap Thomas dan Valentine,” ujarnya.

Dirinya berharap, ke depan, tidak ada perilaku seperti itu lagi terhadap jurnalis asing yang hendak melakukan tugas jurnalistiknya di Papua. Ruang-ruang demokrasi, politik dan HAM Orang Papua harus mendapat porsi yang tepat karena masalah Papua, murni masalah politik tetapi pemerintah Indonesia selalu menganggap masalah Papua adalah masalah kesejahteraan.

Permintaan pembebasan terhadap jurnalis asing dari kubu mahasiswa Papua terus berdatangan. Daniel Kosamah, mahasiswa STIKOM Muhammadiyah, Tanah Hitam Jayapura juga meminta pihak-pihak terkait agar segera membeskan kedua mahasiswa tersebut.

“Negara ini harus mampu membuktikan pada dunia bahwa Papua baik-baik saja dan tidak ada hal-hal yang ditutupi. Oleh karena itu, kedua jurnalis itu harus dibebaskan,” tutur Daniel kepada tabloidjubi.com di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (13/8). (Jubi/Aprila)

Sumber :  www.tabloidjubi.com