Yason Ngelia (Jubi/Aprila) |
Jayapura, 13/8 (Jubi) – Yason Ngelia, Koordinator Gerakan
Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat (GempaR) Papua meminta pihak-pihak yang
menahan dua jurnalis asing, Thomas Charles Tendies (40) asal Prancis dan
rekannya, Valentine Burrot (29) agar segera membebaskan mereka.
“Masalah yang ada di Papua ini bukan milik masyarakat Papua dan
Indonesia saja tetapi sudah menjadi milik masyarakat interbasional
karena sengketa Papua sejak berintegrasi dengan Indonesia sudah
melibatkan PBB,” kata Yason kepada tabloidjubi.com di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (13/8).
Yason menyesalkan penangkapan dua jurnalis asing yang terjadi pada
Rabu (6/8) di Wamena ini. Pihaknya berharap, pernyataan Lukas Enembe
ketika naik menjadi Gubernur Papua tahun lalu yaitu akan membuka akses
bagi jurnalis internasional harus mampu diwujudkan. “Sayangnya,
pernyataan itu terbantahkan oleh sikap aparat keamanan yang melakukan
penangkapan terhadap Thomas dan Valentine,” ujarnya.
Dirinya berharap, ke depan, tidak ada perilaku seperti itu lagi
terhadap jurnalis asing yang hendak melakukan tugas jurnalistiknya di
Papua. Ruang-ruang demokrasi, politik dan HAM Orang Papua harus mendapat
porsi yang tepat karena masalah Papua, murni masalah politik tetapi
pemerintah Indonesia selalu menganggap masalah Papua adalah masalah
kesejahteraan.
Permintaan pembebasan terhadap jurnalis asing dari kubu mahasiswa
Papua terus berdatangan. Daniel Kosamah, mahasiswa STIKOM Muhammadiyah,
Tanah Hitam Jayapura juga meminta pihak-pihak terkait agar segera
membeskan kedua mahasiswa tersebut.
“Negara ini harus mampu membuktikan pada dunia bahwa Papua baik-baik
saja dan tidak ada hal-hal yang ditutupi. Oleh karena itu, kedua
jurnalis itu harus dibebaskan,” tutur Daniel kepada tabloidjubi.com di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (13/8). (Jubi/Aprila)
Sumber : www.tabloidjubi.com