Pages

Pages

Senin, 04 Agustus 2014

34 TAHUN VANUATU, SAAT YANG TEPAT RENUNGKAN KEMERDEKAAN

Joe Nautuman Perdana Menteri Vanuatu, yang menggantikan Karka dalam mosi tidak percaya di Parlemen Vanuatu belum lama ini. Joe Nautuman adalah bekas sekretaris tokoh kemerdekaan Vanuatu Pastor Walter Lini.(Jubi/ist)
Jayapura, 31/7 (Jubi) – Perdana Menteri Vanuatu Joe Natuman mengatakan,  pada 30 Juli hari kemerdekaan negaranya merupakan saat yang tepat untuk  merenungkan seberapa jauh bangsanya  telah merdeka dan apa yang perlu dilakukan untuk membuatnya lebih kuat di masa depan. 

“Setiap warga negara di Vanuatu telah merayakan ulang tahun ke-34 tahun kemerdekaan negara mereka dari penjajahan Inggris dan Prancis pada 1980, dengan berbagai peristiwa-peristiwa yang telah  berlangsung di seluruh negeri,”kata Perdana Menteri Vanuatu kepada Pacnews yang dikutip tabloidjubi.com Kamis(31/7).

Joe Natuman mengatakan Vanuatu telah ada jauh sejak pemerintahan kolonial. Sekarang memiliki mata uang sendiri, maskapai penerbangan, parlemen terpadu,  sekolah, kesehatan,  dan sistem kepolisian.

Namun, Perdana Menteri Vanuatu itu mengingatkan kepada seluruh warga negaranya masih banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan.

“Tidak ada cara cepat untuk membangun kesejahteraan, Anda harus membangun ekonomi Anda, mengembangkan lahan Anda, Anda memiliki mengembangkan perikanan Anda. Dalam pemerintahan sebelumnya telah terjadi beberapa banyak penjualan paspor dan kewarganegaraan, saya akan meninjau kembali mereka, “kata Nautum yang menggantikan PM Vanuatu Karkas menyusul adanya  mosi tidak percaya di Parlemen Vanuatu.

Dia mengatakan dalam pidato kemerdekaan Vanuatu dan upacara di Taman Kemerdekaan di Port Villa ibukota Vanuatu, akan mengingatkan seluruh warga negara Vanuatu tentang perjuangan nenek moyang mereka untuk meraih kemerdekaan.

Sementara itu, Presiden China Xi Jinping, telah mengirim surat ucapan selamat kemerdekaan kepada Pemerintahan  Vanuatu melalui Presiden Iolu Johnson Abbil. Presiden China mengucapkan salam hangat dan selamat kepada pemerintah dan rakyat Vanuatu.

Dalam surat tersebut Presiden Cina mengucapka selamat ulang tahun dengan tulus dan berharap terus berhubungan baik sejak pembentukan hubungan diplomatik antara China dan Vanuatu pada tahun 1982. “Hubungan bilateral antara Cina dan Vanuatu telah mencapai perkembangan besar, membawa manfaat yang nyata bagi rakyat kedua negara,”kata Presiden China dalam surat ucapan selamatnya.

Presiden China juga mengatakan melihat ke masa depan, Cina dan Vanuatu memiliki prospek luas dalam kerjasama antara kedua negara.

Presiden China menyatakan kesediaannya untuk bekerja lebih erat dengan Presiden Vanuatu untuk lebih mempromosikan pengembangan hubungan persahabatan antara kedua negara.

Presiden Abbil menyampaikan terima kasih atas salam dari Presiden Xi Jinping. Menurut dia Vanuatu dan China telah menikmati persahabatan  yang lama dalam menjalin kerjasama.

China telah memberikan bantuan berharga bagi Vanuatu sejak kemerdekaan yang terakhir pada tahun 1982 yang sebagian besar membantu pengembangan Vanuatu.

“Vanuatu ingin bekerja lebih erat lagi dengan Cina untuk mempromosikan hubungan persahabatan antara kedua negara di masa depan,” kata Presiden Vanuatu.

Republik Vanuatu  disusun berdasarkan sistem parlemen satu kamar. Lembaga penting dalam pemerintahan Vanuatu adalah Dewan Perwakilan Rakyat atau yang disebut Representatives Assembly. Lembaga ini bertugas membuat undang-undang dan memilih Perdana Menteri serta membentuk  Dewan Menteri di antara anggota anggotanya. Anggota-anggota DPR dipilih setiap empat tahun sekali.

Sedangkan kepala negara Vanuatu adalah seorang Presiden, dipilih secara rahasia oleh suatu electoral college of Parliament dan ketua Dewan Regional. Masa jabatan Presiden lima tahun dan terbuka untuk setiap penduduk asli Vanuatu.

Selain itu sebuah Dewan Nasional Kepala Adat Vanuatu( National Council Chiefs) yang disebut dalam bahasa lokal adalah Malfatu Mauri, lembaga ini dibentuk sebagai pelengkap kelembagaan dalam pemerintahan di Republik Vanuatu. Dewan ini mewakili sekitar 800 kepala suku berfungsi memberikan nasehat kepada Perdana Menteri soal kasus adat, kebiasaan dan tradisi termasuk tanah-tanah adat.(Jubi/dominggus a mampioper)

Sumer :  http://tabloidjubi.com