Pages

Pages

Selasa, 01 Juli 2014

TPN-OPM La Pago Serukan Boikot Pilpres Minta Referendum

Ilustrasi TPNPB-OPM
MARKAS Besar Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (Mabes TPN-OPM) Wilayah La Pago menyerukan untuk memboikot pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli mendatang dan meminta rerendum di Tanah Papua.

Dalam siaran pers No :01b.PS-OPM,TPN-PB.KD-VII.L.XX..-VI/2014 yang diterima SULUH PAPUA, Senin (30/6/2014), Panglima Devisi VII La Pago, Erimbo Enden Wanimbo menyatakan sikap dengan tegas menolak pelaksanaan pesta demokrasi Indonesia di Pegunungan Tengah.

“Dengan sikap yang tegas menyatakan boikot pilpres. Menuntut referendum harus dilakukan di Papua Barat karena itu adalah alternatif tepat bagi Rakyat West Papua,” katanya.

Ia menyebutkan bahwaTPN Papua Barat akan melakukan operasi tumpas untuk menolak Pilpres di Pegunungan Tengah.

Dalam UUD 1945 alinea pertama disebutkan, bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan.

”Dengan demikian kami menuntut hak penentuan nasib sendiri (self determination) melalui mekanisme referendum di West Papua,” tegas Wanimbo.
Menurut deklarasi konferensi meja bundar (KMB) di Den Haag, Belanda tahun 1956, kata dia, meresolusikan bahwa negara-negara jajahan di dunia yang dalam proses perjuangan untuk merdeka agar dimerdekakan. Maka New Guinea (Papua Barat) pun sebagai bekas jajahan kolonial Belanda medeklarasi kan kemerdekaan 1 Desember 1969. Dirinya mendesak PBB untuk bertanggung jawab atas Pepera 1969. (B/TTM/R3/LO1)

Sumber :  www.suluhpapua.com