Ketua PNWP Buchtar Tabuni, Saat Kampaye Boikot Pilpres Klonial Indonesia di Atas Tanah West PApua (foto,Fb,Pribadi BT) |
JAYAPURA - Ketua Umum
Parlamen West Papua atau Parlamen Nasional Papua Barat, Buctar Tabuni,
menyampaikan terima kasih kepada seluruh komponen rakyat Papua Barat
yang telah turut menjaga keamanan dan ketertiban di Tanah Papua,
terutama saat terjadinya pencoblosan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden
(Pilpres) RI.
“Kami sampaikan terima kasih kepada rakyat Papua Barat yang sudah bersama-sama menjaga kedamaian di Tanah Papua,” ungkapnya saat menghubungi Bintang Papua, Kamis, (10/7).
Dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada rakyat Papua Barat yang baik telah menyalurkan hak politiknya maupun yang tidak menyalurkan hak politiknya pada Pilpres 9 Juli 2014 lalu. Namun, dirinya sangat yakin umumnya rakyat asli Papua tidak mencoblos, karena sudah sadar bahwa mereka bukan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dirinya mengecam pihak-pihak yang berkepentingan soal Pilpres ini,
yang mana memanfaatkan aksi boikot Pilpres tersebut untuk mencari
keuntungan pribadi dan mengorbankan rakyat Papua Barat, apalagi
mengintimidasi dan menangkap rakyat Papua Barat.
Dijelaskannya, soal boikot Pilpres tersebut merupakan hasil sidang tahunan Parlamen Nasional Papua Barat yang kemudian ditindaklanjuti oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) selaku media rakyat Papua Barat untuk menyuarakan kepada rakyat Papua tentang hak politik dan nasib rakyat Papua Barat.
Baginya, Pilpres 9 Juli 2014 merupakan Pilpres terakhir di atas Tanah Papua, karena pada 5 tahun mendatang sudah tidak ada lagi Pilpres NKRI di Bumi Papua, pasalnya pada 5 tahun mendatang rakyat Papua sudah berdiri bangsa yang merdeka dan berdaulat untuk berpemerintahan sendiri.
“Agenda-agenda kami dalam waktu dekat kami laksanakan, tapi saya tegaskan 5 tahun lagi sudah tidak ada Pilpres NKRI di atas Bumi Papua,” pungkasnya. (Nls/don/l03)
Sumber : www.bintangpapua.com