Pages

Pages

Senin, 07 Juli 2014

INI KLARIFIKASI KNPB PEGUNUNGAN TERKAIT ISU KEKACAUAN PILPRES

Simeon Dabby, Ketua KNPB Wilayah Pegunungan Tengah
Wamena, 6/7- (Jubi)-Terkait isu yang berkembang di masyarakat tentang ancaman kekacauan yang akan terjadi pada pelaksanaan Pilpres 2014, diklarifikasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah pegunungan.

“Terkait dengan isu boikot pilpres, yang dimaksud itu bukan penyerangan atau kekacauan di wamena kota. Itu tidak , tapi yang kami maksudkan boikot adalah kami tidak akan melakukan pemilihan atau pencoblosan pada saat pencoblosan berlangsung tanggal 9 juli mendatang”. ungkap Ketua KNPB Wilayah Pegunungan, Simeon Dabby, di Wamena Sabtu (5/7) lalu.

Dikatakan, pihaknya telah menghimbau kepada seluruh anggota KNPB untuk Boikot Pemilihan Presiden, tapi tanpa kekerasan atau kekacauan di kabupaten Jayawijaya.

”Saya sudah himbaukan kepada anggota KNPBm bahwa kami tidak akan lakukan pencoblosan pada Pilpres tersebut” ujarnya.

Siemon menilai beredarnya isu tersebut sengaja dikembangkan oleh pihak-pihak yang kalah dalam Pemilihan Legislatif 9 April lalu ” Kita harus jeli melihat isu ini, karena ada beberapa persoalan terkait dengan pemilu legislatif kemarin,mungkin ada pihak-pihak yang kalah sehingga mereka sengaja buang isu ini kepada masyarakat” tutur Simeon Dabby.

Pihaknya mengimbau seluruh masyarakat Pegunungan Tengah untuk tidak terpancing dengan isu tersebut. Semeon juga meyakini Pesta Demokrasi Pilpres 9 Juli mendatang akan berjalan aman dan lancar “Ya, saya sangat yakin pilpres akan berjalan baik, tapi kami rakyat Papua tidak akan memilih,”tutupnya.

Sebelumnya dalam sebuah kunjungan di salah satu Distrik, Bupati  Kabupaten Jayawijaya Wempi Wetipo, mengajak masyarakat Jayawijaya untuk tidak terprovokasi dengan isu yang berkembang bahwa Pilpres tanggal 9 Juli akan kacau.

Isu yang dimaksudnya adalah rumor bahwa masyarakat Wamena akan diusir ke hutan dengan tujuan agar tidak ikut memilih pada Pilpres 9 Juli 2014 “Tadi malam saya dapat informasi bahwa, katanya ada orang yang mau bikin kacau, mau usir masyarakat Wamena ini semua ke hutan-hutan sana, sama seperti tahun 77,supaya masyarakat tidak pilih presiden” ungkapnya.

Untuk itu Wempi menegaskan siapapun tidak boleh datang menghasut masyarakat jayawijaya dengan kepentingan apapun.

Dikatakan belum tentu orang yang menghasut tersebut bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Kabupaten Jayawijaya apa lagi Pilpres bukan agenda Jayawijaya melainkan agenda nasional yang harus disukseskan semua pihak .

“Tidak boleh ada orang yang kepentingan kelompok pribadi datang untuk hasut masyarakat. Hari ini mereka belum tentu datang mensejahterakan rakyat. Ini agenda nasional yang harus kita wujudkan dan sukseskan” tuturnya (Jubi/Ronny)

Sumber :  www.tabloidjubi.com