Pages

Pages

Selasa, 10 Juni 2014

Bupati dan Wali Kota Diminta Mendata Orang Asli Papua

Ilustrasi , Peta West Papua dan Lambang Negara West Papua Mamruk
Jayapura - Sekda Papua, TEA Herry Dosinaen, SIP menginstruksikan kepada semua bupati dan wali kota di Provinsi Papua untuk melakukan pendataan terhadap orang asli Papua. 
 
 “Kemarin dalam sambutan penutupan pada Raker Keuangan se-Provinsi Papua di Wamena, yang dihadiri oleh para bupati dan sekda kabupaten/kota, saya menginstruksikan kepada semua bupati dan wali kota untuk mendata secara jelas dan tegas berapa orang asli Papua,” tegas Sekda Hery Dosinaen di Hotel Sahid Papua, (7/6).  
 
Dikatakan, ketika berbicara tentang affirmative action atau keberpihakan terhadap orang asli Papua pasti dilakukan dengan satu retorika yang sangat gamblang dan fantastik, namun tidak mempunyai estimasi data yang valid.
 
 “Semua jika berbicara tentang affirmative action bagi orang asli Papua, selalu sangat fantastis, padahal kita tidak memiliki data berapa jumlah orang asli Papua di Provinsi Papua. Jadi bagaimana kita mau mengambil kebijakan?” tuturnya. 
 
 Untuk itulah, pihaknya mengharapkan kabupaten/kota  di Provinsi Papua harus memiliki data yang valid tentang orang asli Papua, dalam upaya untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam rangka kemajuan penyelenggaraan pemerintahan secara keseluruhan. 
 
 Menurutnya, affirmative action terhadap orang asli Papua, menjadi fokus of interest dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang dilakukan oleh Pemprov Papua. 
 
 Hal ini menurutnya menjadi tanggungjawab kepada semua stakeholder termasuk dunia usaha untuk melihat anak-anak asli Papua dalam keterlibatan dan partisipasi aktif dalam semua aspek pembangunan. 
 
Apalagi, ujar Sekda Hery Dosinaen, Pemprov Papua bersama dengan DPR Papua juga telah membuat perdasi dan perdasus, yang semua keberpihakan terhadap orang asli Papua.
 
“Namun, sampai saat ini, mohon maaf, saya tidak mereduksi kepemimpinan sebelumnya, sampai saat ini kita tidak mempunyai data yang valid mengenai berapa orang asli Papua,” pungkasnya. (bat/nat)