Sebby Sambom (Jubi/Musa) |
Jayapura,29/6(Jubi)-
Sebby Sambom, aktivis kemerdekaan Papua Barat dan mantan tahanan
politik menyatakan menolak tegas rencana kedatangan Prabowo Subianto ,
calon presiden Indonesia nomor urut satu , yang disebut-sebut akan
diminta berkampanye di Tanah Papua.
“Kami Aktivis Papua merdeka, menolak tegas permintaan DPRP,
dimana saudara Yunus Wonda menyatakan akan meminta Prabowo Subianto
datang ke Papua untuk kampanye. Pernyataan Yunus Wonda ini telah
publikasi lewat media harian sore “Suara Pembaruan ” edisi Kamis 19 Juni
2014, dengan judul “Prabowo Diminta Kampanye di Papua,” tulis Sambom
melalui rilisnya kepada tabloidjubi.com (29/6).
Menurut Sambom, kampanye
Prabowo yang difasilitasi elit politik Republik Indonesia di Papua ini
lebih mengandung makna kepentingan jabatan dan pribadi yang, tidak
menguntungkan rakyat Papua.
“Kami
menilai bahwa (kampanye itu) sangat mementingkan diri sendiri, oleh
karena itu dengan tegas menolak Prabowo Subianto yang merupakan pelaku
pembunuhan dan penghancur harta milik orang Papua,”tuturnya tegas.
Pihaknya
juga berseru, khususnya kepada elit yang mengorbankan rakyat Papua dan
suka mencari kepentingan pribadi dalam Pemerintahan Indonesia,
harus memahami luka rakyat Papua yang menjadi korban kebijakan Negara.
“Kami menghimbau kepada orang Papua Barat yang sedang mencari makan di
Pemerintah NKRI, dan sekarang menjadi pejabat Pemerintah colonial NKRI
agar tidak menyakiti hati Rakyat Papua Barat, “katanya.
Menurut
Sambom, rakyat Papua telah menjadi korban militer Indonesia dan terluka
dengan Prabowo Subianto dalam Operasi Pemebasan Sandra Ekspedisi
Lorentz 95, pada tahun 1996 silam.
“Kami
mempunyai laporan tentang kejahatan Prabowo, dimana dalam Operasi
Militer saat pembebasan sandera di Mapenduma. Orang tua kami dari
Mapenduma telah laporkan bahwa sewaktu operasi itu, Prabowo dan
anggotanya pernah menembak masyarakat, dan juga membakar rumah-rumah
penduduk, kebun-kebun dan ternak babi milik penduduk setempat telah
dibumihanguskan,”tegasnya.
Karena
itu, tegasnya, Aktivis kemerdekaan Papua bersama rakyat tetap menolak
pemilihan Presiden Indonesia di Tanah Papua. “Kami yang berjuang Papua
Merdeka tidak pernah kompromi politik dengan Jakarta. Kami tetap berjuang sampai Papua Merdeka penuh dari tangan kolonial NKRI. Apa lagi
para calon presiden ini adalah pembunuh rakyat Papua” tandasnya.
para calon presiden ini adalah pembunuh rakyat Papua” tandasnya.
Hal senada diungkapkan ketua I komite Nasional. Papua Barat (KNPB), Agus Kosay, sebagaimana yang dalam rilis yang dibacakan juru bicara KNPB, beberapa waktu lalu.
Kosay
mengatakan, realita yang ada saat ini telah menyimpang dan mengingkari
perjanjian Internasional tentang hak penentuan nasib rakyat bangsa Papua
Barat pada tahun 1969. Karena itu, dia meminta rakyat bangsa Papua
Barat tak perlu terlibat dalam Pilpres mendatang.
“Indonesia
sebagai anggota PBB juga berkewajiban melindungi hak asasi warganya,
maka rakyat Papua Barat tak perlu takut. Tak ada alasan lain untuk
takut, Papua Barat memberikan hak politik bagi rakyat Papua. Pemilihan
Kepala NKRI sesungguhnya bukan Presiden Negara Papua Barat, kemudian
suku bangsa lain, adat istiadat lain, ras lain, rumpun pun lain dengan kami, orang asli Papua ” kata Basoka Logo Juru bicara KNPB (11/6) lalu. (Jubi/Mawel)
Sumber : www.tabloidjubi.com