Bendera PM Vanuatu (foto, www.australiaplus.com) |
Jayapura, KNPBnews – Kursi Perdana Menteri Vanuatu
kini beralih kepada Joe Natuman setelah Moana Carcasses Kalosil kalah
suara atas mosi tidak percaya dalam pemilihan di Parlemen kemarin, Kamis
(15/5). Joe Natuman adalah politisi yang mendukung Papua Merdeka, namun
posisi Menteri Luar Negeri kali ini akan diduduki oleh Sato Kilman,
mantan Perdana Menteri Vanuatu yang pro Indonesia.
Dalam masa 13 bulan kepemimpinan Moana Carcasses Kalosil di Vanuatu,
rakyat West Papua tentu merasakan kegembiraan karena Moana secara tegas
mengangkat penderitaan perjuangan bangsa Papua di forum-forum
internasional, baik di MSG maupun di PBB.
Politik internal Vanuatu memang dinamis. Masa kepemimpinan Perdana
Menteri tergantung pada mosi ketidakpercayaan Parlemen. PM. Moana
Kalosil dilengserkan karena isu Proyek Airport International, Ijin kependudukan ganda, dan sentimen lainnya seperti latar belakang Moana yang Polinesia.
Dugaan apakah Indonesia berada dibalik mosi tersebut belum bisa
dipastikan, namun Joe Natuman merupakan politisi yang selama ini
mendukung perjuangan kemerdekaan bagi West Papua. Diplomat Papua Merdeka
di Vanuatu, tuan Andy Ayamiseba melalui Radio New Zealand mengatakan Joe Natuman akan melanjutkan dukungan terhadap perjuangan West Papua seperti Moana Carcasses Kalosil.
Sementara itu, Kiery Manasseh, salah satu Senior staf Komunikasi di The Pacific Institute of Public Policy seperti yang diwawancarai Radio Australia
memprediksi bahwa ini suatu tantangan bagi Joe Natuman karena menunjuk
Sato Kilman sebagai Menteri Luar Negeri yang pro Indonesia itu.
“Ini akan sangat, sangat menarik untuk melihat bagaimana Natuman bisa
bekerja dengan Sato, dan terutama dalam kaitannya dengan Indonesia
menjadi bagian dari MSG . Di bawah Sato, Indonesia dimasukan dan menjadi
bagian dari MSG sebagai observer, sehingga adalah ya, itu salah satu
area di mana orang masih bisa memiliki beberapa keraguan apakah
pemerintah ini akan berlangsung dan ini kunci tantangan bagi Natuman”,
kata Manasseh.
Sebelumnya, dibawa Perdana Menteri Moana, Joe Natuman adalah wakil
khusus untuk dekoloniasi di PBB. Pada bulan Januari lalu, Joe Natuman
juga memboikot kunjungan delegasi MSG ke West Papua karena dinilai
merupakan kepentingan ekonomi Indonesia, bukan untuk mendengar
perjuangan bangsa Papua.
Joe Natuman belum mengeluarkan pernyataan tentang perjuangan West
Papua, namun ia mengatakan bahwa ia ingin Vanuatu kembali pada
nilai-nilai akar. “Pada dasarnya, saya ingin kita kembali ke akar kita
dan mengarahkan negara dan memastikan bahwa kita hidup dalam batas
kemampuan kita,” kata Natuman dalam wawancara ABC kemarin.
Sementara itu, Komite Nasional Papua Barat [KNPB] melalui Ketua Umum,
Victor Yeimo yang kini berada di Penjara Abepura menyampaikan
penghargaan kepada Moana Carcasses Kalosil. “Bagi kami dan rakyat West
Papua Moana Carcasses Kalosil akan selalu terkenang dalam hati karena
perjuangan Moana di MSG dan PBB telah membuat kami bangga memiliki
Vanuatu sebagai saudara-saudari kami”, kata Victor.
Lanjutnya, perubahan kepemimpinan dan politik di Vanuatu tidak akan
menyurutkan dukungan Vanuatu terhadap perjuangan rakyat West Papua,
“kami selalu yakin pada pendirian rakyat Vanuatu pada perjuangan bangsa
Papua, karena itu siapapun Perdana Menteri, isu perjuangan West Papua
akan selalu ditempatkan dalam kebijakan dan agenda-agenda pemerintah
Vanuatu”, tulis Victor dalam pesan singkatnya.
Sumber : www.knpbnews.com