Salah Seorang korban perahu terbalik yang di evakuasi ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) di Kota Timika. (Jubi/Istimewa) |
Timika, 21/5 (Jubi) – Perahu
yang membawa rombongan Pejabat Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan
(Dikdasbud) Kabupaten Mimika dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme
Kamoro (LPMAK), dihantam gelombang laut di muara Kampung Aindua,
Distrik Mimika Barat, Selasa (20/5) sekitar Pukul 05.00 Wit, saat akan
meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Sekolah Dasar (SD) Kipia.
Akibatnya, perahu terbalik.
Sekretaris Dinas Pendidikan Dasar, Yonas Lewerisa saat ditemui di Hanggar Bandara Moses Kilangin membenarkan musibah tersebut.
Kata
Yonas, di dalam rombongan itu terdiri dari Fitria Fivie Palenewen
(Ka.Dikdasbud), Yosefina Daidore (Wartawan Timex), Lamek Fadiban (Ajudan
Kadis), Dominggus Kapiyauw (Kabid Paud dan SD), Markus Wora (Biro
Pendidikan LPMAK), Yance Meyauw (Biro Pendidikan LPMAK), Paul Weti
(Ketua Yayasan YPPK Tilemans) dan Vincen Ngamel (Motoris).
Menurutnya,
rombongan bertolak dari pelabuhan Poumako pada Minggu (18/5), sekitar
pukul 11.00 Wit, dengan tujuan Kampung Aindua untuk membuka pelaksanaan
UN Tingkat SD di YPPK Aindua.
Selain
itu, rombongan juga berencana memantau pelaksanaan ujian di SD Kipia.
“Mereka melakukan kegiatan pembukaan UN tingkat SD yang dipusatkan di SD
YPPK Aindua Mimika Barat Jauh,” kata Yonas yang juga sebagai Ketua
Panitia Ujian Nasional Tingkat SD dan SMP.
Sementara
itu, Kapolsek Potowaiburu, Inspektur Dua (Pol) Barnabas yang ditemui di
tempat yang sama usai melakukan evakuasi korban dari Kampung Aindua ke
Kota Timika mengatakan, saat itu rombongan usai melakukan pembukaan UN
di SD Aindua, Senin (19/5).
Namun
pada, Selasa (20/5) sekitar pukul 05.00 Wit, rombongan bertolak ke
Kampung Kipia untuk melakukan monitoring di SD Kipia. Di saat rombongan
melewati muara Kampung Aindua, perahu yang mereka tumpangi kandas dengan
posisi melintang.
“Ketika
gelombang pertama penumpang melompat, ketika datang gelombang kedua
perahu miring dan gelombang ketiga langsung perahu tertelungkup.
Kebetulan tempat tersebut dangkal sehingga rombongan masih bisa ditolong
masyarakat,” jelas Kapolsek.
Dijelaskan
Kapolsek, saat dirinya dan tim evakuasi dari E mergency Rescue PT
Freeport Indonesia mendarat di halaman sekolah, seluruh korban sudah
dievakuasi ke rumah salah satu guru. Sehingga dalam melakukan evakuasi
hanya membutuhkan waktu kurang lebih tiga menit.
“Dalam
waktu tiga menit korban dievakuasi ke dalam copper dan dibawah ke
bandara Timika. Mereka dievakuasi atas bantuan sepenuhnya masyarakat ke
perumahan guru. Tim penyelamat hanya melakukan penyelamatan dan selama
evakuasi tidak ada hambatan. Semua berjalan mulus,” jelas Kapolsek.
Ditambahkan
Kapolsek, empat korban yang dievakuasi pertama dalam kondisi lemas.
Namun dua korban masih bisa berjalan. Sementara dua korban lainya,
termasuk Fitria Fivie Palenewen, Kadis Diknas Mimika harus ditandu,
karena diduga terlalu banyak menelan air laut.
Dalam
proses evakuasi dikatakan Kapolsek, dilakukan sebanyak dua kali dengan
menempuh waktu perjalan dari dari Timika ke Kampung Aindua selama satu
jam. “Sementara kondisi perahu yang ditumpangi berwarna biru berbahan
viber, sudah berada di pinggir pantai dan masih bisa untuk diamankan,”
ujarnya.
Kasus
kecelakaan laut yang terjadi di muara Kampung Aindua ini, lanjut
Kapolsek, bukan yang kali pertama. Kejadian yang sama sudah pernah juga
terjadi sebelumnya, karena kondisi muara terlalu dangkal, sehingga
apabila melewati wilayah itu harus menunggu air pasang.
“Sering
ada kejadian seperti itu karena kondisi muara terlalu dangkal.
Sepertinya perahu yang mungkin terlalu cepat keluar, sering mengalami
kendala seperti itu,” kata Kapolsek.
Dari
pantauan di Hanggar Bandara Moses Kilangin sejak pagi, keluarga dan
kerabat sudah menantikan kedatangan korban dari Kampung Aindua, terlihat
juga Penjabat Bupati Mimika, Ausilius You.
Sekitar
pukul 11.20 Wit, empat korban yang dievakuasi pertama dengan
menggunakan Helikopter Airfast tiba di bandara Moses Kilangin. Mereka
adalah Fitria Fivie Palenewen (Ka.Dikdasbud), Yosefina Daidore (Wartawan
Timex), Dominggus Kapiyauw (Kabid Paud dan SD) dan Markus Wora (Biro
Pendidikan LPMAK).
Setibanya
di hanggar bandara, empat korban kemudian langsung dibawa ke Rumah
Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) dengan menggunakan mobil Ambulance yang
sudah disiapkan sejak pagi.
Sekitar
pukul 13.20 Wit, empat korban lainnya adalah Lamek Fadiban (Ajudan
Kadis), Yance Meyauw (Biro Pendidikan LPMAK), Paul Weti (Ketua Yayasan
YPPK Tilemans) dan Vincen Ngamel (Motoris) tiba di Bandara Moses
Kilangin. Selanjutnya, keempat korban juga dibawa ke RSMM untuk
menjalani perawatan.
Dominggus
Kapiyau, salah satu korban selamat menceritakan, perahu yang mereka
tumpangi diterpa ombak. Peritiwa itu berlangsung begitu cepat dan
membuat perahu terbalik. Semua penumpang saat itu berada di luar badan
perahu, terkecuali Fitria Fivie Palenewen (Ka. Dikdasbud), Yosefina
Daidore (Wartawan Timex) yang sejak perahu diterpa ombak berada di
bagian dalam perahu.
“Sehingga
pada saat kejadian, mereka berdua masih di dalam perahu. Dalam keadaan
panik, kami berusaha saling tolong, meskipun kondisi kami masing-masing
lemas. Tapi kami semua berusaha untuk selamat sampai adanya bantuan dari
warga dengan menggunakan perahu kayu,” tutur Dominggus.
Hal
senada juga di disampaikan Ketua Yayasan Pendidikan dan Persekolahan
Katolik (YPPK) Tilemans, Paul Weti, salah satu penumpang perahu itu.
“Saat
perahu sudah terbalik, saya hanya bergantungan pada bagian perahu
karena pesan orang tua-tua dahulu, kalau perahu terbalik penumpang harus
tetap berpegang pada perahu terlebih jika adanya gelombang. Dengan
nasehat itulah saat kejadian, saya hanya berpegang pada badan perahu
karena ombak cukup besar,” katanya.
Saat
bergantungan di badan perahu, katanya, dia meraba-raba dalam air dan
saat itulah dia mendapatkan kaki wartawan menariknya keluar dari dalam
perahu dan bergantungan di badan perahu.
“Kondisi
wartawan ini cukup mengkhawatirkan karena banyak minum air dan
menyebabkan muntah-muntah sampai lemas. Tetapi puji Syukur kami semua
selamat dan bisa bertemu dengan keluarga kami masing-masing setelah
melawan ombak di lokasi terbaliknya perahu kami,” ungkapnya. (Jubi/Eveerth)