Fiji Map (ist/Google) |
Nadi,
21/5 (Jubi) - Media Fiji merilis pemerintah Republik Indonesia
melalui duta besarnya H.E. Gary RM.Jusuf memberikan 30.000 US Dollar
kepada pemerintah Republik Fiji untuk membiayai Seminar Komite Khusus
Dekolonisasi PBB atau Committee 24 Regional Pasifik yang berlangsung di
Nadi, Fiji, pada 21-23 Mei 2014.
Pertemuan
ini akan membahas isu dekolonisasi wilayah Pasific. Comitee akan
menerima Maohi Nui (French Polynesia) pada daftar wilayah dekolonisasi
dan juga membahas beberapa isu regional dan kerja sama regional.
Sehari
sebelum pertemuan ini berlangsung, Konferensi Gereja-gereja Pasifik
menyerukan pemerintah negara-negara Pasifik dan NGO’s, wilayah Pasific
harus mendorong dekolonisasi West Papua, Guam dan Rapa Nui.
“Kita
mungkin mengakui yang menjadi kesulitan posisi beberapa pemerintahan
tetapi orang-orang Pasific harus mengahiri masalah dengan keadilan,”
tutur pejabat resmi PCC Petter Emberson (20/5)
Dekolonisasi
wilayah West Papua merupakan satu keharusan, menurut Petter, mengingat
kekerasan pemerintah Indonesia terhadap orang Papua tidak pernah
berhenti. “Kita terus menerima laporan penyiksaan, kekerasan, dan
kekejaman perlawanan orang West Papua dan ini aksi militer Indonesia
harus berhenti,” tuturnya.
Karena
pertemuan ini penting, PCC dan PRNGO mendorong Papua Barat, Guam dan
Rapa menjadi wilayah terdaftar dekolonisasi. Organisasi-organisasi ini
akan menulis pemerintah regional melihat dukungan mereka sampai ke UN di
New York melalui perwakilan Pasifik di Comite 24, Fiji dan Papua New
Guinea.
Sementara
itu, dalam pembukaan seminar hari ini, Rabu (21/5), Perdana Menteri
Fiji, Commodore Bainimarama mengingatkan peserta tentang perlunya
mendengarkan pernyataan setiap orang. Jika mereka memilih kemerdekaan,
pilihan itu harus dihormati dan didukung.
“Kami netral tentang apa yang diputuskan. Tapi kami yang paling menekankan bahwa keputusan itu harus menjadi milik mereka. ” kata Bainimarama. (Jubi/Mawel)
Sumber : www.tabloidjubi.com