Solidaritas Keluarga Korban, Mahasiswa dan Pelaajar suku Mee di Jayapura Saat Jumpa Pers (Jubi/Arnold Belau) |
Jayapura, 8/5 (Jubi) - Solidaritas
Keluarga Korban, Mahasiswa dan Pelajar suku Mee di Jayapura meminta
Kapolda Papua, Inspektur Jenderal (Pol) Tito Karnavian untuk segera
memecat oknum anggota Brimob Polda Papua yang menembak tiga warga sipil
di Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, 5 Mei 2014 lalu.
“Kami
sangat kesal dengan tindakan aparat dalam hal ini brimob Polda Papua
yang ditugaskan di Dogiyai yang telah dengan seenaknya menembak tiga
warga sipil yang kini sedang dirawat di RSUD Nabire. Polisi sebagai
pelindung masyarakat harusnya melindungi dan masyarakat bukan malah
menembak masyarakat lagi dengan senjata,” tukas Yohanes Goo, Ketua
Solidaritas Keluarga Korban, Mahasiswa dan Pelaajar suku Mee di
Jayapura.
Menurut
salah satu keluarga korban, Isodorus Tebay, menuturkan , pada 5 Mei
itu, terjadi insiden sopir truk menabrak dua warga atas nama Yunsen
Kegakoto dan Jhon Anouw yang kemudian meninggal di tempat kejadian.
Setelah
itu masyarakat datang untuk menanyakan kronologis dan meminta
pertanggungjawaban dari Sopir truk yang sudah lebih dahulu berlindung
pada aparat yang ada waktu itu.
“Tiba-tiba,
tanpa mengeluarkan tembakan peringatan, aparat langsung melakukan
penembakan terhadap tiga warga sipil. Masing-masing Anton Edowai,
Yulianus Anouw dan Kayus Auwe,” jelas Isodorus Tebay kepada wartawan
pada Kamis (8/5/) di Abepura siang tadi.
Sementara
itu, Metes Agapa, Mahasiswa Mee di Jayapura, mengungkapkan insiden itu
menambah luka yang sangat mendalam bagi rakyat Dogiyai. Karena masih
tersimpat hangat dalam ingatan masyarakat Dogiyai dimana pada tanggal 23
dan 14 April 2011, bertempat di distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai pada
waktu itu dua warga Sipil menjadi tumbal dari peluru Brimob Polda Papua.
Untuk
itu, Solidaritas Keluarga Korban dan Mahasiswa Suku Mee di Jayapura
meminta dengan tegas kepada Kapolda Papua agar segera pecat anggota
Brimob yang tanpa peringatan langsung melakukan penembakan kepada
masyarakat dan mengakibatkan tiga pemuda terkena timah panas.
Pihaknya
juga meminta dengan tegas kepada Kapolda Papua agar menangkap dan
proses secara hukum yang berlaku dan menghukumnya dengan hukuman yang
seberat-beratnya untuk sopir yang sudah menabrak dua warga sipil di
Dogiyai.
“Kami juga meminta dengan tegas kepada Kapolda Papua agar segera tarik semua anggota Brimob yang ada di Dogiyai,” kata Tebay. (Jubi/Arnold Belau)