Pages

Pages

Kamis, 24 April 2014

TIMIKA: POLISI & PEMERINTAH BERIKAN 3HARI UNTUK PERANG BERLANJUT

iLUSTRASI PERANG ANTARA KELOMPOK (FOTO http://www.umaginews.com)
Timika--- Dalam Suasana Paskah 2014 ditimika masih terus berperang antar saudara,  Isu yang beredar memalui SMS bahwa seharusnya pihak Kepolisihan dan Pemerintah mencari solusi berdamai kedua kubu, tapi justru  Pihak Kepolisian dan Pemerintah Kabupaten Mimika sudah memberikan waktu tiga hari untuk perang saudara berlanjut  mulai dari hari senin hingga rabu minggu ini.

Hal ini disampaikan oleh salah satu kepala suku melalui sms ke media ini. Pada Selasa (22/04/2014). “Lima warga sipil korban mereka lagi berobat di rumah sakit Karitas Timika. Identitas mereka belum diketahui,”Kabarnya.

Perang saudara ditimika terjadi karena pemerintah membuka jalan trans Timika ke Wagete (Paniai-Nabire) tanpa persetujuan pemilik ulayat tanah, termasuk pemberian ijin kepada pengusaha tanpa sepengetahuan pemilik ulayat tanah.

Aktor utamanya adalah Program Pemerintah sumber dana dari Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B). Bina Marga Propinsi sebagai Pimpinan Proyek, kerja sama dengan DPU kabupaten Mimika direkomindasikan kepada JHON HALUK sebagai ketua Gabungan Anggota Pengusaha (Gapensi) kabupaten Timika dia pemenang Tender Proyek.

Ketua Gapensi bersama Pimpinan Proyek dari Propinsi memilih negosiasi dengan masyarakat pemilik hak ulayat. Masyarakat suku Kamoro, Suku Moni, Suku Mee dan Suku Amugme ada yang menerima dan ada pula yang tidak setuju pembuatan jalan trans. Lalu inisiatif dari Pimpinan Proyek dan Ketua gapensi mereka memanfaatkan Tentara dan Polisi untuk Menjaga dan melindungi proyek tersebut. Lalu Ketua Gapensi Kabupaten Mimika merekrut Tenaga Kerja Hanya beberapa orang dekat saja. untuk menjaga dan kepentingan mereka.

Pada Akhirnya pemilik hak ulayat masyarakat setempat tidak menerima dengan tindakan yang diambil oleh Pimpinan proyek dan ketua gapensi. masyarakat setempat marah dan sampai saat ini belum ada tindakan nyata untuk berdamai masih berlanjut perang.

Awalnya mulai Perang antar saudara sejak 27 Januari sampai awal bulan April 2014 masih berlanjut. Belum ada tanda-tanda berdamai antara kedua kubu. Berbagai elemen pemerintah Daerah, Pemerintah Propinsi, Tni-Polri, Lemasko, Lpmaka, MRP, Kepala suku, Pt. Freeport lipat tangan dan tutup mata.

“Mereka sibuk dengan Pemilu. Upaya mereka hanya berbicara di media lokal saja tidak turun tangan langsung lapangan tidak menghasilkan berdamai kedua kubu, justru mereka actor umata mendukung perang suku terus berjalan”.

Siapa dibalik Perang saudara timika? ini ane, tapi nyata, didalam perang suku banyak oknum terlibat yakni Inteljen Negara Indonesia (Bin), Tni-Polri “Memfasilitasi seperti makanan, minuman, Transportasi. hal itu dikabarkan oleh aktivis gereja setempat melalui Handphone ke media ini. PT. Freeport Indonesia juga ikut memfasilitasi berupa makanan dan Tranportasi untuk antar jemput memnggunakan Bus Karyawan milik PT Freeport.

Situasi terakhir kota Timika keadaan Darurat trauma bagi warga Papua, karena pada malam hari kelompok-kelompok Agen gelap alias BMP, BAIS, BIN juga ikut menakuti dan mengamcam warga sipil dengan menggunakan Mobil kaca gelap berpatroli guna untuk niat jahat membunuh warga sipil hal ini juga pengakuan seorang mahasiswa Timika.  (Admin)
 
Sumber :  www.umaginews.com