Pages

Pages

Jumat, 11 April 2014

Meski Diberi Kebebasan Memilih Di DIY, Mayoritas Mahasiswa Papua Di DIY Tetap Tolak Pemilu

Ilustrasi
Yogyakarta (09/04/2014) - Demi meminimalisir membludaknya massa kelompok GOLPUT dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) Indonesia tahun 2014, dan dengan mengingat banyaknya jumlah Mahasiswa dari luar Daerah Yogyakarta yang sedang menimbah Ilmu di kota Yogyakarta, maka KPU Daerah Istimewa Yogyakarta, telah memberikan kebebasan dan kekhususan kepada seluruh Mahasiswa rantau, termaksud Mahasiswa Papua yang berdomisili di DIY untuk untuk ikut memberikan suaranya dalam Pemilihan Legislatif (Pileg), yang digelar serentak pada tanggal 09-04-2014 di Yogyakarta, tanpa harus pulang kedaerahnya masing-masing. 
 
Namun tampaknya kebijakan yang diberikan oleh KPU DIY tidak terlalu mendapatkan perhatian dan respon positif dari Mahasiswa rantau yang ada di Yogyakarta, terlebih khusus oleh Mahasiswa Papua. Dari pantauan kami ke beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang daerah tersebut terdapat banyak mahasiswa rantaunya, terlihat jelas bahwa para mahasiswa rantau yang ada di daerah-daerah tersebut memilih untuk tidak memberikan suara mereka, dan lebih memilih untuk mengisi waktu liburnya dengan aktivitas lainnya yang menurut mereka lebih bermanfaat dalam mengikat hubungan persaudaraan dan kekompakan antara mahasiswa sesama daerahnya masing-masing.
 
Juan, Nona, Jefry dan beberapa teman mereka yang berasal dari satu daerah asal (Maluku) yang kami temui di daerah Babarsari, ketika kami tanyakan terkait ikut memilih atau tidak, mereka menuturkan bahwa "kami tidak ingin memilih, kami memilih untuk Golput saja, sebab memilih atau tidak memilih itu sama saja, toh nanti yang terpilih kan yang untung, bukan kami, jadi kami semua dari daerah yang sama, lebih memilih untuk berkumpul bersama teman-teman kami yang satu daerah untuk mempererat hubungan kekeluargaan kami" tutur mereka.
 
Hal senada dengan yang disampaikan mahasiswa asal Maluku tadi pun diutarakan oleh beberapa mahasiswa asal Flores, Makasar, Kalimantan, Sumatra dan Aceh. Para mahasiswa rantau asal beberapa daerah yang ada di Yogyakarta ini mengungkapkan bahwa "meskipun KPU DIY, telah memberikan kami kebebasan untuk memilih di Yogyakarta, namun untuk apa kami harus memilih mereka (Caleg) yang berasal dari Yogyakarta ? ketika kami memberikan suara untuk mereka, belum tentu mereka akan memperhatikan kami, apalagi daerah asal kami. Jadi kami lebih baik tidak memilih dan menurut kami PEMILU itu adalah Pestanya para elit-elit saja, bukanlah pesta milik rakyat, jadi lebih baik tidak usah memilih saja". tutur mahasiswa rantau dari beberapa daerah ini.
 
Hal senada namun lebih tegas dan lebih politis, disampaikan oleh mahasiswa Papua yang sedang menimbah ilmu di Yogyakarta, salah satunya adalah Susan M, salah satu mahasiswi asli Papua yang sedang menimbah ilmu di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta ini, ketika ditemui di sela-sela pergelaran turnamen Volly antara Ikatan Mahasiswa Papua se- DIY, menyebutkan bahwa "kami orang Papua bukanlah bagian dari Indonesia, jadi untuk apa kami harus terlibat dalam Pemilihan Legislastif Negara Kolonial Ini !", tegas Susan M.
 
Ditempat yang sama, Dhino U, salah seorang mahasiswa Papua lainnya ketika kami tanyakan, diapun mengatakan bahwa "Kami Bangsa Papua sudah secara Jelas, menyatakan sikap bahwa kami akan BOIKOT Pemilu Kolonial Indonesia, maka untuk apa kami pergi jual diri kami di TPS ! kami mahasiswa Papua yang ada di Yogyakarta dan beberapa daerah lain di luar Papua adalah perpanjangan tangan dari rakyat Papua, maka kami akan dengarkan dan menjalankan apa yang menjadi seruan dari rakyat Papua".
 
Beberapa pernyataan dari mahasiswa Papua lainnya dilokasi menyebutkan bahwa "Kami ingin Papua Merdeka dan Berdiri sendiri, bukan minta Pemilihan dibawah penindasan negara Kolonial Indonesia, jangan harap kami akan ikuti aktivitas perpolitikan Indonesia, dan memilih orang-orang yang nantinya akan menindas dan membunuh kami. Sampau kapanpun, selama masih ada orang Papua, maka suara untuk Merdeka itu akan tetap didengar oleh Indonesia". tegas beberapa mahasiswa Papua yang sedang berada di lapangan Volly, untuk menonton jalannya turnamen Volly antar Mahasiswa Papua se-DIY.
 
Dari pantauan kami dilapangan Volly tempat digelarnya turnmen Volly oleh mahasiswa Papua ini dan, dari hasil survey yang kami lakukan ke beberapa TPS yang terdapat banyak mahasiswa rantau, jelas terlihat bahwa banyak mahasiswa rantau di Yogyakarta yang tidak ingin terlibat dalam pemilihan legislatif Indonesia. 
 
Terlebih khusus untuk mayoritas mahasiswa Papua yang berada di Yogyakarta, lebih memilih tinggal di kost-kostan, kontrakan, asrama-asrama, dan ratusan mahasiswa Papua lainnya lebih memilih untuk menyaksikan turnamen Volly yang sedang berjalan
 
Meskipun ada mahasiswa Papua lainnya di Yogyakarta yang ikut terlibat dalam pemilihan legislatif di Yogyakarta, namun dapat dipastikan bahwa jumlah mereka yang ikut itu hanyalah segelintir orang mahasiswa Papua yang pergi untuk kepentingan individual, dan itu tidak mewakili seluruh Mahasiswa Papua di Yogyakarta, sebab mayoritas mahasiswa Papua di Yogyakarta, lebih memilih untuk mengisi waktu libur mereka dengan refreshing.
 
Sumber :  www.karobanews.com