TUAN FILEP KARMA (JUBI/APRILA) |
Jayapura, 8/3 (Jubi) – Salah satu tahanan politik (tapol) Papua, Filep Karma dan mantan tapol Papua, Yusak Pakage,
mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri (PM) Vanuatu, Moana
Carcasse Kalosil atas pidatonya yang luar biasa tentang situasi HAM di
Papua dalam Sidang HAM PBB yang baru saja berlangsung, 5 Maret 2014
lalu.
“Puji Tuhan untuk apa yang sudah dilakukan Moana bagi rakyat Papua,” kata Filep saat ditemui tabloidjubi.com di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIA Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (7/3) siang.
Menurut Filep, bagaimanapun usaha dilakukan menutupi kebenaran, tetap saja kebenaran tak dapat dikalahkan.
“Sudah saatnya dunia tahu tentang penderitaan bangsa dan rakyat
Papua. Saya berharap negara-negara demokratis di dunia harus segera
merespons apa yang disampaikan PM Vanuatu itu,” katanya.
Masih terkait Sidang HAM PBB, Yusak Pakage, salah satu mantan tapol
Papua yang mana namanya disebut bersama-sama dengan Filep Karma dalam
pidato HAM tersebut mengatakan, dirinya sangat berterima kasih pada apa
yang telah dilakukan Moana.
“Terima kasih yang sangat dalam untuk Moana, atas nama seluruh orang
Papua yang menjadi korban dan telah menderita di atas tanah Papua.
Mereka yang menderita di dalam penjara, di tengah rimba, di tempat
pengungsian ataupun tempat pelarian. Tuhan telah membuka mata hatinya
atas penderitaan rakyat Papua,” jelas Yusak kepada tabloidjubi.com di Padangbulan, Kota Jayapura, Sabtu (8/3) sore.
Menurut Yusak, PM Vanuatu adalah malaikat Tuhan yang memperhatikan
dan mendengar jeritan hati nurani orang Papua selama ini. “Sudah cukup
banyak orang Papua yang dibunuh, disiksa , dipenjara, dikejar-kejar,
diteror. Selama itu pula, negara-negara maju bersikap seolah-olah tak
tahu pada apa yang dialami bangsa Papua. Padahal, Papua adalah dapur
negara-negara maju ini, terutama Amerika dengan Freeport-nya
dan Inggris dengan British Protelium-nya. Mereka seolah-olah tidak
melihat penderitaan rakyat Papua karena mereka memang hanya ingin
menguras kekayaan alam Papua,” Yusak menegaskan. (Jubi/Aprila)
Sumber : www.tabloidjubi.com