Perubahan Indonesia (JAPI), Rabu kemarin. |
Jayapura,- Provinsi Papua termasuk daerah yang tertinggi dalam jumlah
HIV/AIDS sehingga telah menjadi wilayah dengan status epidemic. Kondisi
ini sungguh sangat memprihatinkan. Kenyataan ini menjadi beban yang
harus kita pikirkan bersama, agar kita dapat menyelamatkan masyarakat
Papua agar tidak menuju kepunahan.
Demikian disampaikan Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Recky Ambrauw pada kegiatan Musyawarah Daerah Jaringan Aksi Perubahan Indonesia (JAPI), Rabu kemarin.
Gubernur mengatakan kita tidak bisa menutup mata dan membiarkan saudara-saudara kita yang telah terkapar dengan HIV/AIDS berjalan sendiri. Sehinga melalui kesempatan yang baik ini, selaku pemimpin di negeri ini saya menyampaikan terima kasih kepada JAPI yang telah memberikan pendampingan dalam pengawal ADHA sehingga menumbuhkan kepercayaan diri mereka dalam mempertahankan hidup dan dapat menjalani kehidupan ini sebagai masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
‘’Saya harapkan melalui Musda ini ada banyak program dan kebijakan yang dirumuskan sehingga dapat menjawab dan sekaligus menjadi solusi bagi kita dalam membangun Papua dalam semangat Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera,’’ Ujarnya.
Gubernur menyatakan Program Penanganan HIV/AIDS harus ditangani secara khusus di Papua. Juga perlu gerakan massal untuk menghadapi HIV/AIDS.
Demikian disampaikan Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Recky Ambrauw pada kegiatan Musyawarah Daerah Jaringan Aksi Perubahan Indonesia (JAPI), Rabu kemarin.
Gubernur mengatakan kita tidak bisa menutup mata dan membiarkan saudara-saudara kita yang telah terkapar dengan HIV/AIDS berjalan sendiri. Sehinga melalui kesempatan yang baik ini, selaku pemimpin di negeri ini saya menyampaikan terima kasih kepada JAPI yang telah memberikan pendampingan dalam pengawal ADHA sehingga menumbuhkan kepercayaan diri mereka dalam mempertahankan hidup dan dapat menjalani kehidupan ini sebagai masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
‘’Saya harapkan melalui Musda ini ada banyak program dan kebijakan yang dirumuskan sehingga dapat menjawab dan sekaligus menjadi solusi bagi kita dalam membangun Papua dalam semangat Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera,’’ Ujarnya.
Gubernur menyatakan Program Penanganan HIV/AIDS harus ditangani secara khusus di Papua. Juga perlu gerakan massal untuk menghadapi HIV/AIDS.
“Saya ingin menegaskan bahwa kita harus ada gerakan massal untuk menghentikan penyakit ini. Harus ada gerakan massal dari kita kalau tidak kemusnahan akan terjadi luar biasa,” kata dia.
Generasi Papua, menurut dia, akan habis, bukan karena dibunuh, tetapi karena penyakit. Oleh sebab itu, Lukas meminta kepada semua pihak agar terus menyuarakan bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat. Ini untuk menyelamatkan orang Papua sehingga tidak ada kesan meninggalkan warisan leluhur negeri ini kepada yang bukan pemiliknya.
Sumber : www.star-papua.com