Juru Bicara Nasional KNPB, Bazoka Logo (Jubi/Arnold Belau) |
Jayapura,
21/3 (Jubi)— Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyerukan kepada
seluruh rakyat Papua Barat dari Sorong sampai Samarai untuk memboikot
pemilihan legislatif maupun pemilhan presiden yang masing-masing akan
digelar pada 9 April dan 9 Juli mendatang.
Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat, Bazoka Logo mengatakan demokrasi Indonesia hanya menghipnotis rakyat West Papua melalui setiap pilkada maupun pemilu.
“Demokrasi
ala neokolonialisme Indonesia hanya menghipnotis rakyat West Papua
selama lima puluh tahun dalam setiap pemilihan umum. Tetapi usaha itu
tidak pernah berhasil menjamin kebebasan politik rakyat Papua Barat
dalam menentukan nasibnya sendiri,” Kata Bazoka kepada wartawan, Jumat
siang (21/3) di Expo, Waena.
Menurut
Bazoka, pesta demokrasi Indonesia di Papua tujuannya sangat jelas;
pertama, melahirkan agen-agen kolonialisme. Kedua, memperkokoh sistem
kolonialisme Indonesia. Dan yang ketiga adalah hegemoni neo kolonialisme
Indonesia.
Bazoka
juga mengatakan, sistem demokrasi kolonial telah menciptakan tatanan
hidup rakyat papua menjadi tercerai-berai, pun telah menciptakan tatanan
kehidupan yang diskriminatif.
“Oleh
karena itu, KNPB menyerukan agar seluruh rakyat Papua Barat boikot
pemilihan legislatif dan pemilihan presiden sebelum penyelesaian status
politik Papua Barat belum diselesaikan,” tegasnya.
Menurut
dia, penyelesaian status politik itu harus melalui mekanisme
internasional yaitu referendum. Apakah rakyat papua masih ingin bersama
Indonesia atau ingin mengatur dirinya sendiri.
Sementara
itu beberapa waktu lalu, ketua Parlemen Nasional West Papua, Buchtar
Tabuni juga menyerukan agar seluruh rakyat Papua Barat tidak ikut
berpartisipasi dalam pesta demokrasi atau pesta rakyat terbesar yang
dilakukan lima tahun sekali di Indonesia ini. (Jubi/Arnold Belau)
Sumber : http://tabloidjubi.com