Gempar Bakar Draft ke Empat Belas Otsus Plus (Foto: AGUS PABIKA/SP) |
PAPUAN, Jayapura— Koordinator Gerakan Mahasiswa
Pemuda dan Rakyat (GempaR) Papua, Yason Ngelia, membantah pernyataan
AKBP Alfred Papare, Kapolresta Jayapura dalam media masa lokal Rabu
(12/03/2014) sore.
“Kami membantah pernyataan Kapolresta Jayapura terkait Surat Tanda
Terima Pemberitahuan (STTP) untuk aksi yang sudah gelar pada Selasa
(11/03/2014) kemarin. Surat pemberitahuan aksi itu kami sudah sampaikan
satu minggu sebelumnya,” ungkap Yason kepada wartawan di Uncen Baru,
Perumnas III Waena.
Menurut Yason, Kapolresta Jayapura seperti kebakaran jenggot dengan
aksi gempar. Karena aksi menurut Kapolresta aksi kami itu untuk
sosialisasi Golput. Pada hal tidak sama sekali.
“Pernyataan Kapolresta yang menyatakan GempaR akan mengganggu Pemilu
itu tidak benar. Karena kami bukan boikot pemilu tetapi aksi kami jelas,
yaitu penolakan Otsus Plus. Kapolresta hanya menerima dan langsung
merespon itu seperti orang yang kebakaran jenggot. Kapolresta seharusnya
tahu apa yang disuarakan GempaR,” tegas Ngelia.
“Kami melihat dengan mata kepala kami sendiri, jumlah aparat yang
diturunkan itu sangat berlebihan dan kami tidak meminta pengamanan
berlebihan seperti itu. Kami juga sangat kecewa karena teman kami, Wakil
Ketua BEM STIH Umel Mandiri, Ailes Jikwa yang dipukul oleh oknum aparat
kepolisian pada saat aksi kemarin,” sesal Yason.
Masih terkait aksi tetapi untuk aksi 4 Maret lalu, Philipus, anggota
GempaR meminta pihak aparat kepolisian untuk mengembalikan dua megaphone yang diambil bersama dengan satu bendera GempaR di Expo, Waena, Jayapura.
“Polisi punya biaya operasional, kita ini tidak ada biaya operasional
jadi jangan ambil kita punya barang,” kata Philipus kepada wartawan di
Uncen Baru, Perumnas III Waena.
MIKHA GOBAY
Sumber : www.suarapapua.com