Pages

Pages

Selasa, 11 Maret 2014

Empat Pemerintah Daerah di Meeuwodide Harus Benahi Sektor Pendidikan

Mateus Tekege di ruang kuliah. Foto: Ist.
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Kekurangan tenaga pengajar di daerah Meeuwodide (Kabupaten Paniai, Deiyai, Dogiyai dan Nabire), perlu diberi perhatian serius karena dampaknya kepada penyediaan sumberdaya manusia (SDM) masa depan Papua dan khususnya di empat kabupaten itu.

Salah satu calon guru yang sedang studi di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bandung, Mateus Tekege mengatakan, pemerintah daerah di Meeuwodide harus lebih serius memerhatikan sektor pendidikan.

"Termasuk memfasilitasi putra-putri asal Meeuwodide yang sedang dan akan kuliah di jurusan keguruan sebagai calon guru di daerah," kata dia kepada majalahselangkah.com melalui keterangan tertulis, Senin (10/3) sore.

Permasalahan pendidikan di Meeuwodide, menurut Tekege, sangat kompleks. Selain beberapa sekolah nyaris ditutup lantaran kekurangan guru, ketersediaan fasilitas atau sarana belajar sangat minim.

"Sampai hari ini sektor pendidikan masih butuh perhatian serius. Banyak sekolah yang memprihatinkan dan butuh perhatian serius oleh pemerintah daerah," tulis Mateus.

Di Kabupaten Deiyai, misalnya, aktivitas belajar mengajar di tiga sekolah lumpuh sejak beberapa waktu lalu. Konon, persoalannya karena kurangnya tenaga pendidik.

Di Kabupaten Dogiyai, beberapa guru yang selama ini aktif mengajar justru ditarik ke kantor. Bupati melantik guru menjadi Kepala Distrik, beberapa lainnya diberi job di kantor dinas. Hal sama terjadi di Kabupaten Paniai sejak beberapa tahun lalu.

Akibatnya, kata Tekege, guru aktif di sekolah berkurang dan ironisnya tak ada solusinya untuk menutupi kekurangan guru agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berjalan baik.

"Isu lain, ada sekolah tertentu, yang mengajar justru oleh pihak yang tidak berwenang seperti tentara atau polisi. Menurut saya, inilah realita pendidikan kita di Meeuwodide. Kiranya pemerintah daerah harus segera tangani masalah-masalah seperti ini."

Mateus Tekege, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini menilai terjadinya kekacauan pendidikan di Meeuwodide juga terdapat pada masalah standar dan uji kompetensi. "Kualitas pendidikan di Meeuwodide akan sangat berpengaruh pada kualitas SDM, sehingga bagaimana mengembangkan pendidikan yang lebih baik adalah satu tantangan besar hari ini," ujarnya. (Admin/SYO/MS)

Sumber :  www.majalahselangkah.com