Ketua Sinode Kingmi Papua, Pdt Benny Giay (Jubi/Indrayadi TH) |
Jayapura, 21/3 (Jubi) - Ketua Sinode Kingmi (Gereja Kemah Injil ) di Tanah Papua, Pdt. Dr. Benny Giay mengakui anggota jemaatnya masih saling perang dan banyak yang masih miskin.
“Gereja kita gagal, terus penyakit HIV/AIDS
tinggi di tengah masyarakat. Kantor besar ini bagus, tapi dalam
pembinaan watak, kami gagal,” tegas Benny di Kantor Sinode Kingmi di
Tanah Papua, Kota Jayapura, Papua, Kamis (20/3) kemarin.
Menurut Benny, gagal dalam arti kepercayaan dasar kami bahwa didalam
diri kami ada aspek-aspek tersebut, Namun tak dipungkiri ada juga aspek
positif.
“Tapi di dalam diri kami juga ada yang kurang ajar, persoalaln itu
ada gereja dan keluarga kemudian agama. Dalam pembinaan kepada warga
untuk mendorong bertanggung jawab yang baik atau tidak,” ujar Benny.
Dengan adanya hal itu, solusi yang diberikan Benny, generasi harus di buat yang baru yang di awali dari keluarga masing-masing.
“Saya pikir gereja, kita semua jaga yang baik agar tidak dipadamkan
oleh kekuatan jahat atau tetangga. Jadi kita punya tugas beritahu kepada
masyarakat jaga yang baik dalam diri kita masing-masing,” tutur Benny.
Pernyataan Benny Giay tersebut juga sesuai dengan surat himbauan
kepada seluruh gembala dibawah naungan Sinode Kingmi di Tanah Papua yang
berjudul Surat Gembala Menghadapi Pemilu DPR/DPRP dan DPRD/DPD.
Pembukaan surat tersebut berbunyi bahwa “Beberapa hari dan bulan
terakhir ini, kita sebagai Gereja menjadi saksi dari sepak terjang warga
Gereja kita yang terlibat dalam kegiatan Pemilu yang berpengaruh
terhadap jemaat dan Gereja kita.
Kesibukan ini mewarnai kehidupan atau hubungan masyarakat antar
masyarakat, kampung, keluarga dan antar pribadi. Potensi konflik sudah
mulai kelihatan,” kutipan surat gembala tertanggal 14 maret dan
ditandatangani Ketua Badan Pengurus Sinode Kingmi di Tanah Papua Pdt.
Benny Giay. (Jubi/Indrayadi TH)
Sumber : http://tabloidjubi.com